Bab 16

Mystery & Detective Series 899

Mendengar itu para gang mifta pun kaget bukan kepalang apalagi octa .
"is napa sich lo pada?* kata rina tertawa kecil

" bisa lo punya kakak kek dia?" kata octa.
" la emang kenapa ? " kata rina nanya balik.

" ya gak papa sich , kok bisa gitu, dia cantik kek artis ya biarpun jutek " kata octa.
" terusin aja" kata rina.

"Rina" aku terkejut bukan main dan hampir saja melompat saat tiba tiba riana datang dan menyentuh pundakku


"Ada apa?" tanya ku pada riana dan seperti biasa , riana cuma diam dan memberikan sesuatu padaku. sebuah buku.

"invisible friend" judul buku itu .
"baca!" kata riana kemudian pergi .

sepeninggal riana tiga temanku mulai kepo.

"buku apaan sich?" kata octa yang merebut buku dari tanganku. saat lagi rebutan buku kakaku datang.

"Rina, mana kunci" kata kakaku yang jutek seperti biasa, entahlah keknya dia gak bisa hidup tanpa jutek. Aku pun memberikan kunci itu.

"kakak lo tu ada masalah hidup apa ? juteknya amit amit" kata mifta suatu hari.

"mang kenapa?" tanyaku santuy sambil makan kerupuk . udah biasa gw mendengar keluhan tentang kejutekan kakakku.
"guwe numpuk tugas eh gw tanya " bu ara ini di tumpuk di mana? jawab kek yg bagus bagus cuma di jawab " di meja" senyum kagak, bilang makasih kagak" celoteh mifta.

"ya memang itu bawaannya dari bayi" kataku santuy.
"Dia ngerokok kan? " tanya octa agak sinis.
"entah" jawabku masih dengan santuy.

"lo tau dari mana dia ngerokok." tanya mutia mulai kepo .
"kemarin guwe liat di kafe" jawab octa.

"kakak mau pulang?" tanya rina.
"gak" jawabnya singkat.

setelah itu kak ara kakakupun pergi.

"is kakak lo tu makanannya apa sich ? orang kok juteknya kek gitu" kata mifta.

"wkwk udah bawaan orok dia gitu" jawabku.

"Dia ada cowok?" tanya mutia.
"Ada namanya Adi , polisi cowoknya" jawabku.

"malang banget nasibmu bang" kata mifta.
"is kakaku jutek gitu juga baik hatinya " kataku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience