Bab 12

Mystery & Detective Series 899

Siang itu janji dengan emil di kafe. Aku penasaran dengan riana yang menurutku sifatnya itu aneh.Aku sengaja hanya bertemu dengan emil agar tak ada yang mengganggu, Tapi baru duduk entah dari mana setan tiga itu muncul . * Hoyy.* kata mereka serempak mengagetkan aku. Aku pun hampir saja tersedak minuman yang baru saja aku sedot. * Kalian itu kenapa sich, ngikut guwe aja.* kata setengah kesal.* ciye ciye rina ngambek, ulu ulu.* kata mifta menggodaku. * Eh sni ada coktail kan?* tanya octa. * jangan coktail , wiski, bir, votka juga ada.* jawab mutia. * Aku mau pesan ah.* kata octa memanggil pelayan. Aku , mutia dan mifta saling berpandangan sejak kapan octa mabuk pikir kami. * kopi es satu mas.* kata octa saat pelayan datang. Kami menarik napas lega. * Kalian kenapa?* tanya octa. * kami pikir lo mau mabuk .* kata mutia. Aku melambaikan tangan ke emil saat malihat sosokmya.Emil memaki jins warna biru , kaos distro warna merah muda dan sepatu warna hitam. Rambut di ikat sedikit , cantik banget mungkin riana sebenarnya lebih cantik dari emil
Emil segera menghampiri kami. * Sory mil, pada hal aku tadi gak ajak makluk makluk ini tapi entah dari mana mereka datang.* kataku yang kemudian di sambut tatapan sinis dari teman temanku. . *gak papa kok kak santai ae.*kata emil tersenyum
Aku pun memesan minum untu emil dan juga kek keju kesukaannya. Aku tau emil suka kek keju dari riana. * Btw ada apa ni kak, tumben mau ketemu?* tanya emil. Aku memandang temenku2 satu persatu , berharap makluk makluk gak jelas ini menjauh gitu tapi yang ada mereka malah memasang muka serius. * jadi gini mil.. sebenarnya kami mau tanya soal riana.* kataku hati hati. emil tampak mendengarkan aku dengan serius. * Seperti yang tadi aku cerita itu lo mil .* sambumg mifta. aku sedikit kaget karena ternyata mifta udah cerita duluan. * oh jadi gini kak...* emilpun mulai bercerita
sekitar 5 tahun yang lalu saat ulang tahun riana om bram ayah riana pulang dari kantor dan memberikan boneka untuk riana. Riana kecil tampak gembira dengan boneka itu. Namun keanehan terjadi , keluarga riana sering memergoki riana berbicara sendiri dengan bonekanya. Semakin hari sikap riana semakin aneh, riana semakin sering menyendiri dan gak mau bergaul dengan orang lain. Bahkan dengan orang tuanya sendiri riana mulai tertutup. Bahkan riana melarang siapapun masuk ke kamarnya , menurut emil riana akan marah jika ada yang masu kamarnya. Riana akan berubah jika marah , sorot matanya tajam.dan akan menghancurkan apa saja di depannya. Emil juga bilang terkadang dia dan keluarganya mendengar riana berbicara sendiri di dalam kamar seperti layaknya orang lain , tertawa , berceerita dengan riang tapi tak tau cerita dengan siapa. * memang gak pernah usaha mil, maksudku ke psikolog atau apa gitu?* tanyaku. * sering kak ke psikolog ke dukun tapi tetap.aja seperti itu?* jawab emil
* mungkin riana kesambet kali mil?* kata octa. * kepalamu kesambet.* jawab mutia
* Gak tau sich kak, katanya sich ada makluk lain yg tak kasat mata yg selalu mengikuti kk ri , makluk itu sudah menyatu dengan jiwa kk ri.* jawab emil. Emil berhenti sejenak untuk minum. * kak ri bilang , riani gak suka kak ri dekat dengan siapapun kak.* lanjut emil . * Tapi sama rina dekat .* jawab octa. * itu saya heran kak.* jawab emil.
.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience