Bab 4

Mystery & Detective Series 899

Siang itu jam istirahat, aku makan di kantin bersama mifta dan kawan kawanya , karena riana entah kenapa menolak aku ajak ke kantin. *Tumben lo gak sama hantu itu? * tanya octa. * Riana ta Riana bukan hantu* kata mutia. *heleh apa bedanya wong dia juga nyeremin kok* kata octa. * seterah..* kata mifta. Aku memilih diam sambil menikmati bakso. pas lagi asyik makan tiba tiba datang refa. Refa adalah ketua kelas kami, dia terkenal pendiam dan gak banyak omong , tapi dia selalu bijak dalam menyelesaikan masalah di kelas kami. * Eh kalian, Riana ngamuk* kata refa dengan nafas seperti habis berlari. * ngamuk?* kataku tak mengerti. *wah gak bisa di biarin* kata mifta. * iya ni harus di tindak sesuai undang undang yang berlaku* kata mutia. * lo pikir dia nyolong ayam* kata octa.* ya udah aku mau manggil pak bow dulu. kata refa berlalu pergi. Aku segera berlari menuju ruang kelas. Tampak siswa sudah berjajar melihat aksi riana. Tas berserakan, buku buku beterbangan . Aku hanya diam menyaksikan itu semua antara bingung dan percaya. Tiba tiba tangan riana mulai menggerakkan bangku. * Riana jangan* teriakku tanpa sadar . Tanpa ku duga riana menurunkan tangannya dan meja kursi kembali semula. * eh kok dia dengarin kamu* kata octa. * iya jangan jangan dia maknya hantu* kata mifta. * Diam oyy gak jelas kalian * kata mifta. Tak lama guru datang. Riana dan refa di bawa ke ruang guru.Dan kami pun tak tau apa yang terjadi di ruang guru, kami mulai membereskan tas tas kami masing masing. Menurut refa pak bow yang biasa bicara dengan riana menanyakan apa yang terjadi. Dia antara para guru hanya pak bow yg bisa bicara dengan riana. * Riana apa yang terjadi?* tanya pak bow. * Riani tidak suka mainannya di ganggu, ada yg ngambil mainan riani* jawab riana. * ok bapak akan bantu nyari mainan riani * kata pak bow. Ketika aku hendak ke toilet tanpa senaja aku mendengar percakapan para guru guru yang mengajar kelas kami dan kepala sekolah. Beberapa guru mengusulkan agar riana di keluarkan namun pak bow bersikeras mempertahankan riana. *Riana adalah murid paling cerdas di sekolah ini, dia juga gak pernah buat masalah di sekolah kalo gak ada yg ngusik dia.* kata pak bow. * tapi pak yang terjadi kali ini bisa membahayan murid yang lain, bagaimana tadi jika rina gak mengehentikan aksinya. * kata guru yang lain. * Riana lebih tepat di bawa ke pisikolog atau Rumah Sakit Jiwa.* kata guru yang lain. * Riana gak. gila* bantah pak bow. Aku tak tau lagi karena sudah kebelet pipis , jadi ku putuskan gak melanjutkan menguping pembicaraan.Saat kembali ke kelas tampak refa menanyai para siswa tentang siapa yang mengambil barang riana. Sementara riana duduk diam di pojok ruangan. *Siapa di antara kalian yang mengambil buku dan boneka riana?* tanya refa. * Allah keluarkan aja dia, orang aneh* kata riyan dan teman temannya. Riana tampak menahan amarah. Aku memberanikan diri mendekatinya. * Riani mau mainan dia kembali* kata riana.* iya nanti aku bantu cari ya* kataku lembut. karena gak ada yang mengaku refa memutuskan menggeledah siswa satu persatu satu. Dan ternyata riyan dan kawan kawannya lah yang menyembunyikan boneka dan buku milik riana.Pak bow datang dan meminta perwakilan dari kami untuk menghadap kepala sekolah. Ada saya , mifta , refa , yuda semuanya ada sepuluh orang yang di pilih. *Anak anak bapak memanggil kalian untuk berdiskusi* kata kepala sekolah.* ya pak* jawab kami serempak. * Bapak berencana mengeluarkan riana dari sekolah ini.* kata kepala sekolah.* setuju pak, orang gak jelas kek dia memang gak pantas di sini.* kata salah seorang siswa. * Tapi pak riana gak salah* kata yuda coba membela. * Benar pak, Selama ini yang selalu membuat masalah tu ryan pak.* kataku ikut membela riana. * Refa menurutmu?* tanya pak bow. * Ya pak memang selama ini yang membuat masalah tu ryan, Riana tu diam pak tapi ryan yang selalu ganggu dia dan selama ini riana walaupun jarang berinteraksi dengan kami dia gak pernah membuat masalah dengan kami pak* kata refa. Kepala sekolah diam dan tampak berpikir. *Pak kalo menurut saya yang harus nya di keluarin tu ryan* lanjut refa. Refa memang terkenal jujur dan berani di kelas kami. *ryan, kenapa.?* tanya kepala sekolah. * sebab ryan tu selalu membuat masalah di kelas , dia sering melanggar aturan sekolah pak, merokok dalam kelas , mengganggu teman lain bahkan ryan juga terkenal sering pulang sebelum jam nya pak* kata refa. * Apa betul itu?* tanya kepala sekolah. * ya pak * jawab kami serempak. * hendra kenapa kamu diam aja* tanya pak bow pada hendra yang diam saja. * Saya , saya setuju sama refa pak. * kata hendra. Akirnya kepala sekolah memutuskan mengeluarkan ryan dari sekolah . Pak bow tersenyum lega.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience