" saya terima nikahnya dan kawinnya Anna Shopiah Rabb binti Ari rabb dengan seperangkat alat solat dibayar tunai"dengan sekali tarikan nafas Devan berhasil mengucapkan ijab kabul dengan lancar

" gimana para saksi sah ?"

"Sah !"

Devan menghela nafas lega berikutnya ia mencium kening Anna dan Anna yang mencium lengan Devan

*********

" dokter bagaimana nenek saya ?" Dokter itu membuka masker nya setelah selesai operasi lalu menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya

Anna sudah tidak bisa menahan air matanya ia menutupi mulutnya menahan isakan Devan yang melihat itu langsung membawanya kedalam dekapannya membiarkan gadis yang sudah menjadi istrinya itu menangis dalam pelukannya

" tumor nya sudah menyebar kebagian tubuh yang lain dengan usia beliau yang sudah tua membuatnya tak bisa bertahan maaf Kan kami , kami sudah berusaha semaksimal mungkin " jelas dokter alfin membuat anna Semakin Terisak kehilangan keluarga satu satunya yang iya miliki itu menyakitkan

*******

" Anna ayolah makan , sudah dua hari kau tak makan apa kau hanya akan terdiam dan terus menerus menangisi nya , nenekmu tidak akan tenang melihatmu seperti ini " ucap Devan yang sudah lelah menghadapi Anna yang keras kepala

"KAU TAK MENGERTI PERASAAN KU DEVAN!" Teriaknya

" aku mengerti __" ucapannya dipotong

" KAU TAK AKAN MENGERTI " bentaknya lagi Devan sudah sangat lelah menghadapi Anna kesabarannya sudah habis

" TERSERAH APA KATAMU AKU HANYA KHAWATIR DENGAN KEADAANMU , kau tak bisa terus terusan begini pikirkan kesehatanmu juga !" Devan langsung berjalan keluar kamar melewati Coki dan Andre yang sedang menonton perdebatan pengantin baru itu

Anna semakin Terisak Devan pergi , ia sadar ia sudah bertingkah kekanak-kanakan apa yang harus ia lakukan untuk membuat Devan nya kembali

Coki dan Andre yang melihat itu pun hanya melihat iba Anna

Andre mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang yang sedang berada di London

" halo Alvin "

********

Setelah mendapatkan telepon dari Andre dan penjelasan darinya Alvin langsung terbang ke Indonesia melalui jet pribadinya ia sampai pukul 21:00 malam di tempat dimana Anna berada, apartemen Devan

" kenapa kalian tak memeberi tahu ku " ucap Alvin saat melihat kedua sahabatnya itu dengan wajah marah

" tentang ?"

" pernikahan Devan dan Anna "

" maaf Alvin pernikahannya mendadak " jawab Andre

" sebelum kau menemui Anna kami ingin memberitahumu sesuatu "

" cepat katakan "

" bagaimana kalau kita duduk sambil meminum teh ?" Tawar Coki polos membuat Alvin semakin kesal

"Aku tak ingin berbasa basi "

" jangan menatap kami dengan pandangan seakan kau ingin membenuh kami " ucap Coki takut

" cepat katakan atau kau ingin akan beneran membunuh mu "

" Alvin sebenarnya Devan dulu menyukai Anna tetapi ia menyuruh kami menyembunyikannya darimu karna saat itu kau juga menyukainya dan ia lebih baik mundur demi menjaga perasaan mu "

" aku sudah menduga itu , karna sejak aku menyatakan perasaan ku pada Anna dulu dia menolakku karna menyukai pria lain aku sudah bisa menembaknya siapa pria yang Anna sukai itu "

" siapa?" Tanya Andre dan Coki bersamaan dengan wajah penasaran

" Devan "