Anna keluar dari kamar mandi dengan kimono yang menutupi tubuh polos di dalamnya rambut yang masih sedikit basah

Ia berjalan menghampiri Devan yang masih nyenyak dengan tidurnya

" Devan bangun !" Sambil dengan mengguncangkan tubuh Devan

" engh Anna aku masih mengantuk " katanya kembali menenggelamkan diri di bawah selimut empuknya

" tapi Kan kau harus bekerja"

Devan bangun dengan terpaksa , menoleh ke arah Anna dengan membulatkan matanya

" sexy " gumamnya pelan

" apa ?" Tanya Anna yang kurang mendengar ucapan Devan

" ah tidak papa hehe "

" cepat mandi !"

" Iyah sayang "

Cup

Devan segera berlari memasuki kamar mandi setelah mencium pipi Anna sekilas tapi mampu membuat gadis itu seakan terbang ke awan

*******

" Anna aku berangkat kerja dulu sayang " ucap Devan sambil membenahi kemeja kerjanya

Anna yang sedang berada di dapur Pun menghampirinya

" hati-hati " ucapnya malu-malu , Devan tersenyum lalu mengangguk

Cup

Anna menutup matanya saat Devan mencium keningnya lembut

" I Love you "

" I Love you to "

*******

Devan yang sedang fokus dengan leptop nya tanpa diketahui Alvin memasuki ruangannya dan berduduk santai di sofa

" ehem " Devan menoleh ke arah suara

" Alvin , sejak kapan kau masuk " katanya datar

" mangkanya kalau jadi orang jangan terlalu fokus sama pekerjaan "

" ada apa kau kesini ?" Alvin menaikan sebelah alisnya kemudian tertawa pelan

" kau tak suka aku datang kesini "

"Bukan begitu __"

"Bagaimana hubungan mu dengan Anna " potong Alvin

" baik " jawabnya singkat entah kenapa hatinya mulai memanas

" baguslah "

"Bagaimana keadaan ibumu di London " tanya Devan mengalihkan pembicaraan

" adikku masih belum ditemukan " jawab Alvin

" adik perempuan mu yang hilang itu ?" Alvin mengangguk , kepergiannya ke London kemarin untuk mencari adik perempuannya yang hilang bukan hilang tetapi dulu ibunya menitipkan bayi kecil yang berumur 1 tahun itu kepada temannya karna ibunya yang disibukkan dengan pekerjaan suaminya yang sudah meninggal saat bayi itu berumur 4 bulan sebab kecelakaan yang dialami suaminya merenggut nyawanya , sedangkan Alvin yang saat itu berumur 2 tahun ia tinggal bersama neneknya di Indonesia

Saat itu ibunya ingin mengambil kembali bayi kecilnya yang bernama annatasia itu tetapi tidak ada , temannya membawa kabur anak nya entah sampai sekarang sudah 20 tahun sintia mencari nya di seluruh daerah London bersama Alvin tetapi tak pernah menemukannya saat itu sintia sangat menyesal karna telah menitipkan anaknya

" aku baru diberi tahu bahwa teman ibuku itu mempunyai keluarga di Indonesia , kemungkinan waktu itu dia membawa pergi adikku kesini " Devan mengangguk angguk mengerti

" siapa nama adikmu itu ?"

"Annatasia "

" aku akan membantumu mencarinya " Alvin mendongak melihat wajah Devan lalu tersenyum

" terima kasih dev , dan aku minta maaf "

" buat ?"

" aku minta maaf karna dulu aku menjadi penghalang hubunganmu dengan Anna "

" cinta itu tidak akan seru tanpa adanya rintangan " kemudian Devan bangkit lalu berpelukan ala cowok dengan Alvin