" sudahlah lupakan tak baik membicarakan orang yang sudah tiada " ucap Anna lembut
" Anna maaf Kan kaka sama bunda hidup kamu pasti tersiksa selama tinggal dengan mereka " ucap Alvin menatap sedih Anna ingin rasanya memeluk gadis Dihadapannya itu tak disangka gadis yang dicintainya sejak SMA dulu adalah adik kandungnya , sedangkan Alvin yang sudah bertahun tahun mencari keberadaan adiknya ternyata ada di hadapannya di dekatnya dan pernah menjadi cinta pertamanya
Anna menggeleng bersamaan dengan air mata yang keluar , tak tahan Alvin memeluknya dibalas oleh Anna keduanya sama-sama menangis tangisan yang bahagia
" aku seneng karna sudah menemukan keluarga ku yang sebenarnya hiks.."
Bunyi ponsel menyadarkan Anna dan Alvin dilihatnya ponsel yang digenggam Devan berbunyi menandakan panggilan masuk
Devan menoleh ke arah Anna dan Alvin lalu tersenyum kecil
" kenapa gak diangkat ?" Tanya Anna
" enggak penting " jawab Devan dengan senyuman kaku
" ini pasti sakit aku obatin yah ka " ucap anna menyentuh sudut bibir alvin yang sedikit mengeluarkan darah karna pukulan Devan
" aku mau dong di obatin juga sakit tau nih gara-gara kaka kamu " ujar Devan sambil cemberut berpura-pura kesakitan
" kamu kan bisa obatin sendiri " anna bangkit dari duduknya lalu berjalan pergi mencari kotak obat
Devan memandang tak percaya pada istrinya yang lebih memilih mengobati alvin, meski alvin kakanya tetapi tetap saja rasa cemburu pasti ada
Alvin mengulum senyum melihat Devan yang cemburu padanya
" Devan aku boleh minta sesuatu padamu ?" Devan mengerutkan kening lalu ia mengangguk
" aku mohon tolong kamu jaga adikku dengan baik-baik , mungkin besok aku ingin kalian bertemu dengan ibuku bisa ? "
" tentu saja "
****
" anna ? Annatasia anak bunda ?" anna mengangguk dengan menahan airmatanya ,saat ini alvin mengajaknya bertemu dengan ibunya juga bersama Devan
Bunda menangkup wajah anna mengelusnya dan menghapus airmata anna yang keluar memastikan bahwa ini bukan mimpi , ini benar-benar nyata bunda menangis saat memeluk anna dengan erat seakan tak ingin kehilangan lagi
Devan dan alvin hanya diam menatap anak dan ibu itu , bibir keduanya tersenyum serta mata yang sudah berkaca-kaca
Bunda melepaskan pelukannya dan menatap ke arah alvin lalu ke Devan
" hallo tante kenalkan saya Devan suaminya anna " ujarnya lembut dengan mencium lengan ibu mertuanya
" kamu sudah menikah sayang ?" anna mengangguk dengan senyuma meski airmatanya masih mengalir karna kebahagiaan yang dia dapat saat bertemu kembali dengan orang tua kandungnya
" anna maafkan bunda ..." anna langsung menggeleng
" ini bukan salah bunda , ini salah teman bunda"
" kamu sudah besar , semakin cantik suami kamu juga tampan " anna tersenyum melirik Devan yang juga tersenyum
" alvin gak kalah ganteng kan bun sama Devan " katanya dengan menaik turunkan alisnya
" iyah anak bunda juga ganteng kok "
" anna, Devan bunda mau kalian menginap disini "
" iyah bunda ku sayang " keduanya kembali saling memeluk disertai kebahagiaan yang tak bisa dilupakan
*****
Jam sudah menunjukan 21:00 setelah makan malam dan mengobrol dengan mertua Devan sekaligus ibunda anna
Kini Devan dan anna sudah berada di dalam kamar yang sudah di siapkan oleh bundanya
Anna yang sedang berada di balkon kamarnya sedangkan Devan berada dikamar mandi , tak lama pintu kamar mandi terbuka tetapi anna belum menyadarinya dia hanya terfokus dengan bintang yang berjejeran di atas langit menghiasi malam yang gelap
Devan menghampirinya lalu memeluk nya dari belakang ,anna sempat kaget tetapi setelah tau itu Devan dia kembali rileks lalu kedua tangannya menggenggam lengan Devan yang memeluknya
Anna baru menyadari sesuatu Devan sepertinya belum memakai baju ,dan hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya , tapi kali ini dia merasakan sesuatu di pahanya sesuatu yang menonjol
" kau merasakan ?" ujar Devan membuat gadisnya memerah
" aku ingin memasuki mu "
Devan membalikan tubuh anna lalu......
Share this novel