BAB 14

Romance Completed 24524

" karna aku gak bisa memilikimu kembali , maka orang lain pun tidak boleh memilikumu " arsita mengeluarkan sebuah pistol dari laci lalu mengarahkannya kepada Devan

" arsita "

DOR

Tubuh arsita oleng dan seketika jatuh ke lantai , Devan menatap tak percaya ia menoleh ke arah pintu dilihatnya arga dan beberapa anggota kepolisian

Ada rasa lega karna arga datang di waktu yang tepat

" dave kau baik-baik saja ?" Devan mengangguk

" terima kasih " arga mengangguk

Devan memakirkan mobilnya di halaman depan rumahnya , ia merasa cukup lega karna masalah arsita sudah terselesaikan, tapi malam ini ia harus menjelaskan semuanya pada anna dia sudah sangat merindukan istrinya itu

Devan memasuki rumahnya ingin segera menemui istrinya tapi mungkin saja anna sudah tertidur karna jam sudah menujukan 23:45

Mungkin dia akan menjelaskannya besok pagi

Saat Devan hendak menuju kamarnya , ia mendengar tangisan seseorang saat itu Devan melihat anna yang sedang menangis tersedu-sedu di atas sofa hatinya merasa teriris saat melihatnya begitu lemah

Devan mendekatinya

" anna " merasa ada yang memanggil anna mendongak dan melihat Devan yang tersenyum sedang padanya

Anna berdiri langsung memeluk Devan dengan erat tangisan anna kembali kejer membuat hati Devan semakin merasakan sakit " anna sudah aku disini okeh "

" kamu jahat "

" maaf " Devan melepaskan pelukan anna dan mendudukannya di pangkuannya menghapus pelan air matanya anna memeluk erat erat Devan seolah tak ingin Devan pergi lagi

" anna sebelumnya aku ingin minta maaf sama kamu , aku tau aku pria yang aroggant aku___" ucapannya terpotong saat anna mengecup bibirnya singkat

" aku mencintaimu " ucap anna Devan tersenyum

" aku lebih mencintaimu "

" aku tahu "

" apa ?"

"Arga sudah menjelaskan semuanya padaku soal arsita "

" anna aku minta maaf __" " aku maafin tapi ada syaratnya "

" apapun untuk kamu "

" aku ingin malam ini mnghabiskan waktu dengan bercinta " bisik anna dengan menggoda Devan bahkan sudah menegang

" permintaan yang tak akan pernah bisa aku tolak sayang "

Entah siapa yang memulai keduanya sudah saling melumat dan mencumbu

--------

5 tahun kemudian

" unda " seorang anak kecil berlari menghampiri sang bunda dengan semangat sang ayah menangkap anak nya yang masih berumur 4 tahunan itu

" ayah aku au ama unda " rengek bocah itu sambil meronta

" sama ayah aja bunda kan lagi hamil kan kasian dedek bayi nya kalau keteken "

" anti dede nya angsi yah ?"

" iyah nanti dedek bayinya nangis , reyhan gak mau kan kalau dedek bayinya nangis " reyhan menggeleng , Devan gemas untuk tidak mencium pipi tembam anaknya itu

" jangan di cium terus dev " ucap anna

" kenapa kamu mau di cium juga , masa sama anak aja cemburu " anna mencubit pelan perut Devan membuat pria itu tertawa

" unda aku au aik embim "

" kamu mau naik mobil ?" Reyham mengangguk

" yaudah kita ke pantai sekarang yah "

" Yey antai " anna dan Devan tersenyum melihat reyhan yang semangat saat mendengar kata pantai. Kehadiran Reyhan serta seorang lagi junior mereka yang dikandung Anna mengikat kasih mereka dan menyempurnakan kehidupan mereka. Langit barangkali bakalan menangis, tentu saja kau siap-siap payungmu atau apa saj untuk melindungimu dari basah.Barangkali saat itu juga kau memaki hamun bentak dalam hati marah akan kerja Tuhan yang merosakkan perancanganmu hari itu. Di situ kau perlu yakin bahawa Tuhan itu sebaik-baik perancang. Siapa tahu di beberapa langkahmu, mentari kembali memancarkan cahayanya. TAMAT

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience