BAB 13

Romance Completed 24524

Malam ini Devan akan melaksanan rencana yang di buat oleh arga , ide itu memang sedikit gila tapi demi membuat wanita itu jera Devan harus bertindak tegas

Pukul 8 malam Devan tak langsung pulang ia hanya mengirimkan sms pada istrinya

*T**o **mywife: *Sayang mungkin malam ini aku pulang agak malam karna masih ada urusan , good night

I love you

Sedangkan di rumah anna melihat dengan mata yang sudah berkaca-kaca membaca pesan dari Devan , lagi-lagi pekerjaan yang diutamakan Devan sama sekali tak punya perasaan , saat ini anna percaya bahwa Devan memang benar-benar sudah tak mencintainya mungkin dia sedang sibuk dengan wanita selingkuhannya

------

Kini dada Devan bergemuruh rasanya takut jika rencana ini gagal tapi dengan keyakinan yang ada Devan langsung memasuki apartemen arsita saat wanita itu mempersilahkan Devan masuk

"Devan tumben sekali kau malam-malam datang kesini , apa kau merindukanku baby ?" Devan harus menahan amarahnya saat arsita menyentuhnya

"Ya aku merindukanmu " ucap Devan dengan susah payah , arsita tersenyum bahagia saat mendengarnya

Arsita menuntun Devan untuk duduk di pinggiran kasur , lalu dengan lancang arsita duduk di atas pangkuan Devan mencium pipi Devan dengan bibir merahnya

"Aku ingin bertanya , dimana orang tuamu ?" Tanya Devan hati-hati meski sangat risih saat arsita mencumbu lehernya

" sudah tiada " jawab arsita

" kenapa apa karna sakit ?" Arsita menggeleng

" aku yang membunuhnya " pernyataan arsita membuat Devan tak percaya mendengarnya , tapi sebisa mungkin ia menghilangkan wajah terkejutnya dengan wajah datar

" kenapa kau membunuhnya ?" Arsita menghentikan aksi mencumbu leher Devan , menatap Devan dengan alis terangkat

Seketika Devan merasa udara di sekitarnya panas ia takut jika rencananya ketahuan

"Kenapa kamu tanya soal orang tuaku ? Tanya kan saja aku apa aku merindukanmu atau masih mencintaimu , dan aku akan menjawabnya dengan senang hati " ucap arsita

" aku tahu "

" kamu tau Devan aku benci mereka yang memisahkan kita saat itu , saking bencinya aku sama mereka sampai aku membunuh mereka dengan tanganku sendiri ,aku jahat bukan ?"

Ya tentu saja sangat jahat batin Devan

" tidak sayang kamu tidak jahat , memang seharusnya mereka mendapatkan balasan karna sudah memisahkan kita " kata Devan dengan tangan yang membelai punggung arsita, agar wanita itu percaya dengan aktingnya

"Apa kau sedang merencanakan sesuatu?" Tanya arsita

" maksudmu ?" Arsita bangkit sedikit menjauh dari Devan

" seperti berencana untuk menjebloskan aku kepenjara ?" Oh tuhan saat itu juga Devan ingin segera menghilang dari hadapan wanita psyco itu

Dilihatnya arsita sedang menggenggam ponsel persegi berwarna hitam , bukankah itu ponselnya Devan

" Devan kau tidak akan bisa menjebloskan aku kepenjara dengan hasil rekaman yang kamu buat sayang , karna ini akan segera hancur " arsita membanting keras ponsel Devan dan seketika ponsel tersebut sudah tak layak pakai

Devan menatap tak percaya rencananya ketahuan , apa yang harus dia lakukan dia tak ingin mati di tangan psyco macam arsita

" aku tidak sebodoh itu Devan , kamu pikir aku bakalan percaya dengan akting kamu tadi , setelah kemarin malam kamu menolakku mentah-mentah "

" apa maumu ?" Tanya Devan

" mati " Devan membolakan matanya " aku ingin kamu mati"

" kenapa ?"

" karna aku gak bisa memilikimu kembali , maka orang lain pun tidak boleh memilikumu " arsita mengeluarkan sebuah pistol dari laci lalu mengarahkannya kepada Devan

" arsita "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience