HOROR FANS PSIKOPAT

Horror & Thriller Series 4159

Hari ini hari yang membahagiakan bagi Wilda, karena dia baru saja diterima di pabrik tekstil daerah Tangerang, maklum saja Wilda baru lulus SMA beberapa hari yang lalu dan tidak seperti teman - temannya Wilda sudah dipanggil di pabrik yang cukup jauh dari rumahnya di Bogor, dan saat ini keluarga Wilda sangat bergantung kepadanya untuk dapat membantu biaya sekolah adik - adiknya.

Wilda mulai menepati kost - kostannya yang tidak terlalu jauh dari lokasi kerjanya, dan saat ini dia sudah mendapatkan teman baru bernama Rani, dan Rani juga kost di tempat yang sama.

"Wilda, gimana kamu betah ga kerja di pabrik?"

"Lumayan Ran, Alhamdulillah bisa bantu orang tua"

"Kamu tahu gak, kamu dapet salam dari Adam, anak operasional yang di bagian depan" kata Rani

"Adam? aku gak kenal Ran, waalaikumsalam deh Ran" jawab Wilda sambil Tersenyum

Dan benar saja keesokan harinya Rani mengenalkan Wilda pada Adam

"hai namaku Adam"

"Iya saya wilda"

Adam suka Wilda sejak pertama kali melihatnya, kulit wilda yang putih dengan wajah polos khas Sundanya membuat parasnya sangat mudah membuat lelaki jatuh cinta

Dan Adam memulainya disaat yang tepat, Wilda pun menyambut cinta Adam

Sudah hampir berjalan enam bulan Wilda berpacaran dengan Adam, tidak ada masalah yang terlalu berarti, Adam sangat membantunya di perantauan, Adam suka mentraktir makan, Adam juga suka antar jemput Wilda pulang membuat Wilda merasa ada orang yang mengasihinya walaupun jauh dari kedua orang tuanya.

Cerita cinta Adam dan Wilda akhirnya harus sampai dititik ini, dimana Adam diterima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan dari pabrik tempat dia bekerja, dengan prestasinya Adam dipromosikan untuk ke Jepang selam enam bulan ke depan.

wilda sangat sedih, tapi dia harus mengikhlaskan Adam karena jika Adam sukses maka itu semua juga demi Wilda, dan Adam terus meyakinkan wilda bahwa hanya dia yang ada dihatinya.

Dan akhirnya Adam pun berangkat, dan sekarang wilda merasa sendiri di kostannya, bahkan semangat bekerja pun menurun tanpa kehadiran Adam, tiba - tiba saat pulang ada yang menghampirinya seorang laki - laki remaja

"Hai, boleh kenalan gak?" ucapnya sambil mengikuti langkah wilda

"Maaf, saya duluan" ucap  Wilda sambil mempercepat langkah kakinya

"Huh, sok kecakepan, sombong... belagu banget masih buruh pabrik aja" ucap laki - laki itu

Entah kenapa sejak kejadian hari itu, Wilda merasa hari - hari dia ada yang mengikutinya, tapi setiap Wilda menengok ke belakang tidak ada siapa - siapa.

"Ran aku boleh cerita gak?" ucap Wilda

"Kenapa Wil?"

"Akhir - akhir ini aku merasa ada yang mengikuti aku, terakhir sih ada cowok yang mengajak kenalan, tapi aku menolaknya didekat tempat kost kita Ran" ucap Wilda

"Ciri - cirinya seperti apa Wil?"

"Masih muda sepertinya lebih muda dari kita, kulitnya coklat, rambutunya gondrong sebahu dan tato sebelah tangannya ada gambar tengkoralnya Ran"

"Oh aku kenal Wil, itu namanya Tito, dia supir angkot yang mengontrak di depan tempat kost kita, dia memang agak aneh Wil, kadang dia seperti suka memperhatikan tempat kost kita dari jauh, kadang saat aku lihat lagi dia bals melihatku dengan tajam" ucap Rani

Wilda merasa was - was dengan cerita Rani, karena sepertinya Tito bukan orang yang ramah, dan cenderung aneh

Hari itu hujan, Wilda turun dari angkot dan jalan ke kostannya dengan tergesa - gesa dan dia merasa tangannya ditarik seseorang, saat dia melihatnya dia melihat Tito menarik tangannya dengan membawa payung.

Seketika itu juga Wilda langsung melepaskan tangannya dan berlari ke kostannya tanpa menghiraukan Tito

dan dia mendengar Tito mengomel dari kejauhan

"Sok Cantik lo" ucap Tito

saat sampai dikamar Degup jantung Wilda berdetak sangat kencang, dan dai mengintip sedikit dari jendela, dan dia melihat Tito masih melihat ke arah kamar kostnya

Esok paginya Wilda pun menceritakan kejadian itu pada Rani

"Ya ampun, dasa Tito brengsek, apa yang ingin dia lakukan sama kamu Wil" ucap Rani marah

"Apa kita harus lapor ke pemilik kostan ya Ran?" tanya wilda

"Gak bisa Wil, mereka lagi pergi haji selama sebulan gak ada orang dirumahnya" ucap Rani

Hari itu Wilda bengong saja di angkutan umum, ketakutan Wilda tambah besar setiap kali dia sudah mau sampai di kostan, Rani hari ini lembur, jadi dia tidak akan pulang ke kostannya, tambah takut lagi Wilda dibuatnya.

Malam itu Wilda tidur larut karena terus memikirkan Tito, seakan matanya tidak dapat terpejam, begitu Wilda baru saja mulai dapat tertidur lelap, Wilda mendengar ada suara pintu yang terbuka,

"kreeekkkkk"

"Siapa itu?" tanya Wilda

lalu Wilda mendengar langkah kaki orang memasuki kamar kostannya

"Siapa?" tany a wilda sambil bangun dari kasurnya

dan tiba - tiba Wilda melihat orang memakai topeng ada dihadapannya..

"Kamu siapa? kamu mau apa" Tanya Wilda bersiap - siap untuk berteriak

tetai orang tersebut sangat kuat dan memegang tubuhnya dan mendekap mulut Wilda

dan Wilda hampir lemah tidak berdaya

"Kamu pasti Tito" ucap Wilda

"Aku adalah penggemar berat kamu, aku itu selalu cemburu setiap kali kamu berjalan bersama Adam, kamu tidak boleh dimiliki oleh prang lain kamu hanya boleh dimiliki oleh aku" ucap pria itu

"Tolong jangan sakiti aku" ucap Wilda

Tiba - tiba pria itu mendorong wilda kekasurnya

"malam ini kamu akan sepenuhnya jadi milik aku" ucap pria itu

"Tolong..." teriak wilda

"Tolong... tolong..." wilda berteriak sekencang - kencangnya tapi Wilda akhirnya sadar bahwa tidak akan ada orang yang mendengarnya.

Tiba tiba saat pria itu mendekat dan melepaskan celananya dan menuju ke arah Wilda, tiba tiba ada suara

"Plak.."

Pria itu terjatuh seketika

dan disitulah Wilda melihat....

"Tito..." ucap Wilda kaget

"Maaf ya wil, aku langsung masuk kamar kamu aku denger suara kamu teriak minta tolong tadi" ucap Tito

Seketika itu Wilda langsung memeluk Tito

"maaf ya Tito, saya sudah jahat berfikir jelek sama kamu" ucap Wilda

Jadi kalau ini bukan kamu, ini siapa?" tanya Wilda

"jadi kamu mikir aku mau jahatin kamu?" tanya Tito bingung

"memang sih saya suka sama kamu, tapi saya tahu diri, saya  cuma mau jadi temen kamu, tapi kamu sombong banget" kata Tito sambil mencoba melepaskan topeng pria tadi

"Pak Soman" ucap Wilda kaget

"Siapa dia?" tanya Tito

"Pak Soman, security pabrik aku To" dan Wilda pun mengingat bahwa selama ini ternyata pak Soman yang mengikuti dia, terkadang wajah pak Soman sedang pura - pura melengos ataupun sedang berteduh dimana

Bayangan itu membuat bulu kuduk Wilda berdiri, hampir saja malam ini dia di perkosa oleh pak Soman, dan Tito yang selama ini  Wilda fikir akan menjahatinya ternyata malah orang yang menolong Wilda.

Hari itu juga Pak Soman di bawa ke kantor polisi dan diamankan, keesokan harinya Adam datang ke kostan dengan keluarga Wilda begitu mendengar apa yang menimpa Wilda, semua  mengucapkan terimakasih pada Tito karena sudah menjadi pahlawan hari itu.

Ternyata informasi dari polisi dalam penyelidikan Pak Soman memang seorang pembunuh berdarah dingin, dan dia sudah membunuh beberapa karyawati pabrik yang disukainya, dan menguburkan mayat korbannya di tanah kosong dekat pabrik, dan biasanya karyawati yang hilang itu akan dibuat seolah - olah pulang kampung dan tidak bekerja di pabrik lagi.'

Setelah dibongkar tanah kubur korban, sudah banyak yang tinggal tulang belulang dan diindikasi sudah meninggal lama, mungkin Pak Soman melakukan pembunuhan itu sudah semenjak usia muda, ungkap pak Polisi.

Wilda sangat bersyukur karena dia terselamatkan dari kejadian itu.

____________***********________________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience