HOROR DI RUMAH KOST NO. 13

Horror & Thriller Series 4157

Waktu menunjukkan jam 09.30 WIB saat Sasha melihat jam tangannya, dia pun menaiki tangga menuju ke kantornya di lantai 2, saat masuk ke ruang kantornya bu Alena melihat dengan pandangan sinis dari arah kaca bening ruangannya, Sasha berusaha diam - diam tidak mau mengeluarkan suara berisik menuju meja dan kursinya yang berada di pojok ruangan.

"Sasha, lo dari mana saja?" tanya Gaby sahabat Sasha dikantor yang berpostur mungil dengan raut wajah polosnya

"Sssh.... Gab, jangan berisik, jalan tol macet parah, padahal gw sudah berangkat dari pagi ke kantor, dari habis subuh kali, setiap jalanan sudah macet mana busnya ngetem lama lagi di terminal" ucap Sasha kesal dengan kondisinya setiap pagi harus mengalami hal yang sama.

Bulan ini Sasha sudah terlambat lebih dari 20 hari kerja,kondisi rumah Sasha yang jauh dari kantornya Depok - Tanjung Priok harus dihadapinya setiap hari, dengan kondisi lalu lintas yang padat belum lagi pembangunan jalan hampir di semua tempat, dan kondisi bus yang sering lama menunggu penumpang, membuat Sasha harus berkejaran dengan waktu setiap harinya. Sedangkan perusahaan tempat Sasha bekerja adalah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang otomotif yang terkenal dengan kedisiplinan dan peraturan yang ketat.

"Sha lo dipanggil sama bu Alena" ucap Dito teman sekantor Sasha yang berambut keriting dengan memakai kacamata tebalnya.

"Sekarang?"

"iya, cepetan, bu Alena tampangnya sudah marah tuh kayanya"

sedikit gemetar Sasha menuju ruangan bu Alena

"Tok..tok..tok"

"masuk Sasha, silahkan duduk" suara tegas bu Alena membuat Sasha menjadi sedikit gugup

"Ini surat buat kamu"

"Surat apa ya bu?"

"Surat peringatan untuk kamu, karena kamu banyak sekali terlambat bulan ini Sha"

"Maaf bu, saya sudah berusaha sepagi mungkin dari rumah, bahkan saya berangkat hampir jam lima pagi bu untuk menghindari macet dijalanan, tetapi tetap saja saya terlambat seperti hari ini" jawab Sasha jujur

"Sasha, management perusahaan tidak akan perduli jam berapa kamu berangkat dari rumah, tetapi yang mereka lihat jam berapa kamu datang kekantor, kamu mengerti?"

"iya bu" jawab Sasha dengan kepala menunduk merasa bersalah atas jawabannya tadi

"Ibu tahu, rumah kamu jauh, dan terkenal dengan rute yang sangat macet, mungkin kamu harus mencari solusi lain Sha, kamu masih mau bekerja disini kan?" tanya bu Alena

"Mau bu"

"Maka menurut ibu kamu harus kost Sha.."

"Kost bu..." Sasha berfikir sebentar, seumur hidupnya Sasha tidak pernah jauh dari rumah bahkan menginap di rumah temannya pun Sasha tidak pernah

"Baik bu akan saya pertimbangkan dulu"

"Baiklah, ibu mau melihat perubahan kamu ke depannya, kamu karyawan yang baik dan dapat ibu andalkan, ibu harap kamu segera mencari solusi permasalahan kamu Sha" ucap bu Alena

Saat tiba di rumah, Sasha sedang melihat ibu merapihkan baju di ruang belakang

"Bu, Sasha dapat surat peringatan" ucapnya

"Kenapa Sha, kok bisa?" jawab ibu kaget

"Sasha terlambat lagi bu, bulan ini saja sudah lebih dari dua puluh hari keterlambatan bu, padahal Sasha bangunnya kan sudah pagi banget bu" ucap Sasha manja

"lalu bagaimana Sha? kamu mau keluar dari pekerjaanmu?" tanya ibu

"tidak bu, sayang kalau Sasha keluar, perusahaan besar, gajinya juga sudah lumayan, Sasha mau kost saja bu" ucapnya

"Apa?? Kost??"

tiba - tiba ayah masuk ke ruangan, "Iya Sha kamu harus bersikap profesional, kalau menurut kamu itu menjadi masalah ayah tidak keberatan kalau kamu mencari tempat kost, setiap akhir pekan kamu kan bisa pulang kerumah" jawab ayah menenangkan

"Tapi.... nanti makan mu bagaimana?" pertanyaan seorang ibu memang tidak jauh - jauh, takut melihat anaknya kelaparan dan menderita.

"Tenang aja bu kan warung makan banyak, nanti Sasha akan mencari kost - kostan yang tidak terlalu mahal bu, sama seperti ongkos Sasha sekarang" ujar Sasha

"Baiklah, kamu cari tempat kost yang baik..." ucap ibu Sasha merelakan keputusan anak perempuan semata wayangnya.

----------{}-----------

Siang itu Sasha ditemani Gaby, mencari kost - kostan di daerah cempaka putih, Gaby tinggal di kost dekat situ, tetapi menururt Sasha kost - kostan Gaby terlalu kecil.

Hampir sore mereka berdua masih belum mendapatkan tempat kost yang sesuai, akhirnya mereka sepakat untuk beristirahat dan makan di Warung makan yang berada di area itu, saat mereka selesai makan dan mau meninggalkan warung makan tersebut, Sasha melihat brosur di bawah lantai rumah makan tersebut

"Menyewakan kost - kostan besar dan Murah, di Jalan Tramboli 4 No. 13 silahkan hubungi ke Nomor : dengan Agung" didalam brosur tersebut juga terlihat gambar rumah besar dengan ruangan kamar yang besar

"Gab, ini kayanya rumah Kost yang gw cari" ujar Sasha

"Iya Sha, tapi kok gw belum pernah denger kost - kostan ini sama nama jalannya" fikir Gaby aneh

"Yuk... cepetan kita tanya sama tukang bajaj, alamatnya sekalian minta dianterin" ucap Sasha bersemangat

"Ini Jalan tramboli 4 neng" kata tukang bajaj itu menyuruh Sasha dan Gaby untuk turun

"ini bang uangnya, makasih ya"

Di jalan Tramboli 4 itu hanya tanah kosong yang berdiri satu rumah paling ujung, Rumah tersebut terdiri dari 2 lantai dengan bangunan cukup besar, tiba - tiba keluar lah seorang wanita tua berambut putih dari pintu pagar

"Ada yang bisa saya bantu?" ucap wanita itu dengan tatapan tajam

"Saya mau kost bu" jawab Sasha

"Oh baiklah, silahkan duduk dulu" jawab wanita tua tadi lalu masuk kedalam rumah

lima belas menit kemudian, ada lelaki berpostur tinggi besar dengan rambut botak keluar bersamanya,

"Hai saya Agung, anda mau kost disini?" tanyanya

"Iya Pak, berapa harga sewa nya ya?"

"tidak usah memikirkan harga sewa dulu, biar saya tunjukkan kamar kostnya dulu" lalu Agung mengajak Sasha dan Gaby ke seluruh ruangan kamar kost di rumahnya, di lantai dua ada sekitar dua puluh kamar kost dengan ruang tamu diatas jika ada penyewa yang mau menerima tamunya tetapi dilantai atas ini semua kamar sudah terisi.

Lalu dilanjutkan kembali ke kamar kost yang dibawah ini lebih sedikit hanya ada lima kamar kost dengan ukuran ruangan yang lebih besar dan empat dari kamar tersebut juga sudah terisi, sedangkan ada satu kamar yang masih kosong, berada di pojok rumah belakang, disana ada pagar kecil untuk masuk langsung kekamar belakang jadi jika Sasha mau keluar bisa melalui pintu tersebut tanpa harus melewati pintu rumah utama.

Kamarnya luas, dua kali kamar kost Gaby, dengan ranjang yang nyaman dan lemari pakaian yang cukup besar

"kalau kamar ini sewanya berapa mas?" tanya Sasha

"Dua Ratus Ribu"

"Dua ratus ribu perbulan?" tanya Sasha tidak percaya itu murah sekali bahkan kost - kostan gaby saja sudah membayar tiga ratus ribu perbulan.

"Kalau kita ngekost berdua harganya sama mas?" tanya Sasha berfikiran Gaby bisa pindah bersamanya

"Maaf di kost ini kami tidak ada ranjang untuk berdua" jawab Agung sinis

"Baiklah saya langsung bayar untuk satu bulan" ucap Sasha bersemangat

lalu Agung pun membuatkan kwitansi untuk Sasha

Keesokan harinya ayah mengantar Sasha pindahan ke kostan barunya, sebagian pakaian dan kebutuhan sehari - hari Sasha ikut dibawa ke tempat barunya.

Setelah ayah bersiap - siap pulang, Sasha merasa ada perasaan aneh, seperti takut,,, ketakutan dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan ayahnya,,, tapi Sasha berfikiran positif ini mungkin karena dia tidak pernah jauh dari rumah.

-----------{}---------

Saat malam di rumah kost ini tiba - tiba Sasha merasa semua berubah, tidak ada ibu, tidak ada ayah bahkan tidak ada Gaby, dia hanya sendiri di depan kamar kostnya dia mencari sinyal telepon supaya dapat menghubungi rumah dan menghilangkan kesepiannya, tiba - tiba lewat dari pintu belakang dua perempuan bertubuh pendek dan berambut panjang.

"Eh mba penyewa kost baru ya?"

"Iya" jawab Sasha ramah

"Saya Nita dan ini teman saya Hani" jawab salah satu perempuan tersebut

"Iya saya sasha, kamar kamu dimana?" tanya sasha

"kami tinggal berdua di kamar depan sana" ucap hani

"Berdua? tapi kata mas Agung dia tidak menyewakan kamar berdua?" tanya Sasha bingung

tiba - tiba mas agung lewat dengan membawa pakaian kotor ke kamar mandi, dan melihat kepada mereka, seketika itu juga Hani dan Nita tampak ketakutan dan pamit kepada Sasha.

"maaf ya mba, kami ke kamar dulu, mba hati - hati ya?" ucap Nita

entah perasaan Sasha saja atau Nita lebih menekankan kata hati - hati, seperti akan ada sesuatu yang bisa membahayakannya, tiba - tiba bulu kudu Sasha merinding, dia langsung menutup pintu kamar kostnya.

Sudah hampir jam dua belas malam Sasha masih belum dapat memejamkan matanya, sudah dalam posisi di kasur, miring kanan dan miring kiri ada suasana panas yang membuat Sasha tidak dapat tidur, akhirnya Sasha pun menyerah dia segera membuka pintu kamar kostnya.

Tiba - tiba ada seorang gadis berdiri didepan pintu, cantik wajahnya, berkulit putih dan tinggi semampai dengan rambut lurus sebahu

"Maaf mengagetkanmu" ucap gadis itu

"tidak apa - apa, aku hanya gerah, namaku Sasha" jawab Sasha ramah

"Aku Angel, kamu penyewa baru disini ya?"

"Iya baru hari ini, kamu penyewa disini juga?"

"iya, tapi sudah lama" jawab Angel

Tidak terasa kami ngobrol panjang lebar tentang asal kami, pekerjaan, hobi, dan obrolan lainnya, selain cantik Angel sosok wanita karir yang sukses dari ceritanya sebagai salah satu marketing komunikasi di perusahaannya, dan dia berasal dari Manado, dia merantau seorang diri di Jakarta.

Waktu pun menunjukkan pukul tiga dini hari dan Sasha segera memutuskan untuk mengakhiri obrolan tadi dan pergi tidur sebelum beraktivitas kembali esok hari.

Sudah lebih dari tiga hari kejadian serupa selalu terulang, Sasha pasti tidak bisa tidur dan Angel akan menemaninya begadang sampai dini hari dengan obrolan yang berbeda lagi, dan Sasha senang karena dia sudah memiliki teman baru di kostan ini.

Hari ini Gaby main ke kostan Sasha dan berencana akan menginap, Sasha pun tidak berencana untuk memberitahu mas Agung pemilik kostan tersebut, dan saat mulai menjelang malam, Sasha dan Gaby sudah siap berada di atas kasur sambil curhat satu sama lain, tentang kondisi kantor, cowok yang jadi incerannya, tiba - tiba handphone Gaby jatuh ke bawah ranjang

"Brak..."

Saat Gaby hendak mengambil handphone yang jatuh ke kolong, tiba - tiba ada bingkai foto kecil disana, Gaby pun mengambilnya, dia fikir ini milik Sasha.

"Sha, ini saudaramu?"

"Siapa Gab?"

"Wanita di foto ini?"

lalu Sasha pun mengambil foto tersebut

"Angel...."

"Nama saudaramu Angel?" tanya Gaby sekali lagi

"Bukan Gab, ini salah satu anak kost di rumah ini"

"Lho kok bisa ada fotonya dikamar kamu"

Sasha juga agak sedikit bingung sebenarnya, tapi dia berusaha untuk berfikir positif

"Mungkin jatuh dari tasnya saat main kekamarku kemarin" jawab Sasha enteng

tabi pandangan Gaby jatuh ke pinggir lemari baju, Sha menurutmu ini warna merah seperti darah bukan?"

"Bisa jadi Gab, mungkin darah nyamuk atau tikus" jawab Sasha tanpa berfikir panjang

Tiba - tiba Gaby merasa ada hal yang aneh pada kost - kostan tersebut dan seketika itu juga bulu kudunya mulai merinding.

---------------{}-------------

Sudah beberapa malam ini Sasha tidak bertemu dengan Angel, ada sedikit pertanyaan dalam diri Sasha, apakah Angel sakit atau dia mungkin sedang sibuk di kantor.

Tetapi dia tidak bisa bertanya kepada anak kost yang lain dimana kamar Angel, setiap dia bertanya bahkan kepada Nita atau Hani, mereka diam seribu bahasa malah langsung meninggalkan Sasha sendirian.

Akhirnya Sasha memututskan untuk masuk ke dalam kamarnya lagi, dan akhirnya Sasha pun dapat tertidur dengan pulas.

Tiba - tiba, Sasha seperti mendengar ada suara pintu yang bergerak dari kamarnya

"Kreet.... kreeeetttt"

Tiba - tiba Sasha melihat mas Agung berada dikamarnya

"Ngapain kamu kesini mas Agung?" tanya Sasha marah

"Sudah lah kamu tidak usah malu - malu" ucap mas Agung dengan nada suara pelan dan mata menyeringai seperti singa yang ingin menelan korbannya.

"Bagaimana kamu bisa masuk, pintunya kan sudah aku kunci" Ucap Sasha sambil duduk dikasurnya dengan nada emosi

"Kamu lupa, aku yang memiliki rumah kost disini, aku pasti punya kunci serep setiap kamar disini, dasar wanita bodoh" lalu agung semakin mendekati Sasha dengan membawa pisau di tangannya

Sasha ketakutan dia berusaha melarikan diri, tetapi badan mas Agung lebih kuat dari tenaga Sasha, dan mas Agung pun menempelkan pisau itu di leher Sasha

"Jika kamu berteriak, dan tidak menuruti perintahku, kamu akan tahu rasanya pisau ini menggorok lehermu" ucap lelaki berbadan tegap tersebut

Sasha ingin teriak sekencang - kencangnya berharap penghuni kost lain dapat menyelamatkannya tetapi sepertinya bibirnya kaku tidak dapat bergerak, dan Agung pun mulai menggerayangi badan Sasha perlahan - lahan, dengan desahan nafsu bejatnya yang semakin tidak dapat terkendali, Tiba - tiba pintu kamar terbuka lebar.

"Braaakkkk"

Sasha melihat sosok Angel berdiri disitu sambil melotot dengan tatapan kebencian kepada Agung, seketika itu juga pisau yang digenggam Agung langsung terjatuh

"Kamu.... kamu..... sudah mati" ucap Agung

"Dasar bajingan.... kamu selalu saja mencari korban untuk pelampiasan nafsumu" Ucap Angel, diapun semakin mendekati Agung dan ternyata Angel dapat menembus Agung, Sasha seperti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Angel itu hantu.....

"Saat Agung ingin melarikan diri dari situasi ini, tiba - tiba kakinya tersenggol pecahan kaca dari bingkai kecil menusuk kekakinya dan membuatnya terjatuh membentur dinding lemari dengan keras, dan seketika itu juga Agung langsung tidak sadarkan diri.

Sasha seperti tidak percaya saat Angel mendekatinya, saat ruh Angel menembus dirinya, seketika itu dia seperti berada di dimensi lain

Dia melihat dikamar yang sama dengan kamarnya ada Angel yang sedang tertidur terbangun dengan suara Agung yang masuk ke dalam kamarnya, dengan membawa pisau seperti yang dilakukannya, dia berusaha memperkosa Angel, tetapi Angel berusaha melarikan diri tetapi Agung malah membenturkannya ke lemari selama beberapa kali sampai akhirnya Angel tidak bernyawa lagi.

Agung pun membawa jasad Angel keluar dan dia menguburkannya di taman samping belakang rumahnya, hampir semua penghuni mengetahui kejadian tersebut tetapi mereka hanya bisa menontonnya.

Ternyata rumah kost itu hanyalah kedok belaka sebenarnya itu adalah tempat penampungan manusia yang akan membawa korbannya untuk dijual belikan ke luar negeri, dan hampir semua penghuni kost mengalami nasib serupa yang dilakukan oleh nafsu bejat Agung, tetapi mereka tidak bisa berbuat apapun karena kondisi mereka yang jauh dari rumah atau perantauan, belum lagi ditambah ancaman Agung yang membuat mereka semua tidak dapat berkutik, tetapi Agung tidak puas dengan wanita yang ada di kostan tersebut, oleh karena itu dia membuat brosur rumah kost No. 13 untuk mencari korban selanjutnya........

Sasha pun langsung pergi dari rumah tersebut begitu dia sadarkan diri, dia melihat Agung masih dalam kondisi pingsan, dia menelepon ayahnya untuk minta dijemput di warung dekat jalan utama, dan menceritakan semua kejadian yang baru dialamainya.

Satu jam kemudian ayah Sasha datang bersama petugas kepolisian setempat, dan Agung pun langsung ditangkap akibat perbuatan yang dilakukannya, serta usaha gelapnya memperjual belikan manusia di dalam rumah kostnya tersebut.

Dengan kejadian tersebut Sasha pulang ke rumah, dan keesokan paginya saat dia dikantor dia pun memberi Bu Alena surat

"Surat apa ini Sasha?"

"Surat pengunduran diri saya bu, saya tidak bisa jadi anak kost, terpaksa saya harus mencari tempat kerja yang lebih dekat" ucap Sasha.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience