HOROR DI TIKUNGAN CILENDEU

Horror & Thriller Series 4157

Pagi ini, Aksa mulai merapihkan semua perabotan dan bajunya di rumah baru yang dia tinggali, karena Aksa mulai tinggal di perumahan Ksatria Bima desa Cilendeu di Bogor, kebetulan Akses rumah ke kantornya sekarang cukup dekat tidak jauh lagi  seperti waktu Aksa tinggal di Jakarta.

Jarak kantornya dari rumah mungkin hanya sekitar lima belas menit saja, Aksa adalah seorang pria yang sudah cukup mapan, masih single dan dia adalah Manager Pemasaran diperusahaan Otomotif kendaraan roda dua di Cabang Bogor, karena terkadang dia harus mengejar target untuk pameran dan closing akhir bulan, biasanya di tanggal - tanggal ini dia akan mulai sibuk menyusun laporan dan rencana kerja untuk target di bulan berikutnya.

Seperti hari ini, Aksa terpaksa pulang dari kantor pada jam 1.00 malam, setelah dari pameran Aksa dikantor menyelesaikan laporan penjualan keseluruhan pada bulan ini untuk dipresentasikan esok hari.

Malam sudah sangat gelap, Aksa sudah di ajak untuk bareng dengan mobil kantor, tetapi karena dia membawa motor dan merasa jarak rumahnya juga tidak terlalu jauh maka Aksa menolaknya, dan akhirnya dia pun menaiki motor tigernya.

Mata Aksa sudah mulai merasakan lelah, belum lagi angin malam yang dingin menusuk, membuat Aksa terkadang tidak bisa terlalu fokus melihat jalan, tiba - tiba saat motor Aksa menikung ada sesuatu yang terjadi.

"Bruk...." suara itu sangat kencang

Aksa terkaget, sepertinya dia menubruk sesuatu

Aksa pun segera turun dari motornya, dia menghampiri sesuatu yang ditubruknya, ternyata itu adalah perempuan berbaju merah, dia terkapar, Aksa sangat ketakutan, dia takut dia membunuh perempuan ini akibat keteledorannya.

"Mba... " panggil Aksa sambil mendekati perempuan tersebut, dan badannya yang pucat terlihat sangat lemah tetapi tidak ada luka darah di tubuh perempuan ini, seketika itu juga perempuan itu terbangun.

"Mba.. mba tidak apa - apa?" tanya Aksa

"Kepalau sakit mas" ujar perempuan tadi

"Maaf mba, saya tadi tidak lihat, dan tidak sengaja" ucap Aksa

"Maaf mas, bisa bantu saya berdiri, saya sangat lemah" ucap perempuan tadi

Wajah perempuan ini cukup cantik, riasannya pun sederhan, pakaian yang dikenakannya seperti pakaian pesta, cukup menarik fikir Aksa, apa yang dilakukannya di tengah malam seperti ini, fikri Aksa

Setelah Aksa bantu perempuan tadi berdiri, Aksa pun memperkenalkan dirinya

"Saya Aksa mba, mba sendirian saja?" tanyanya

"Iya mas, saya sendiri, saya mau pulang, mas bisa antarkan saya, saya tidak kuat mau berjalan mas" pinta perempuan tadi "Oh iya nama saya Linda" jawab nya

"Baik, mba nanti saya antarkan, alamatnya dimana ya mba?" tanya Aksa

"Dekat kok mas, dibalik pohon beringin itu" jawab Linda sambil menunjuk pohon beringin yang berada tepat di samping Tikungan.

"Baik mba" ucap Aksa sambil menenteng Linda berjalan ke arah rumahnya

Kurang lebih sekitar sepuluh menit, ada terlihat kota dengan banyak rumah dengan lampu temaran, Aksa pun menemukan jalan setapak menuju kota tersebut, kehidupan malam di kota ini sangat ramai, bahkan Aksa tidak menyangka bahwa ada kehidupan yang ramai seperti ini dibelakang pohon Beringin tikungan Cilendeu itu.

"Itu rumah saya" ucap Linda sambil menunjuk rumah dengan pagar kayu, dan kemudian, Linda pun mengetuk rumahnya, dan keluarlah spasang suami isteri yang sudah tua membukakan pintu.

"Kamu darimana saja Linda?" kata si ibu 

"Maaf nek, Linda tadi main sebentar" jawab Linda

"Kenapa kamu membawa orang asing?" tanya kakek

"Pria ini tadi menabrak Linda, dan membantu Linda pulang kek" ucap Linda

Mereka pun melihat Aksa penuh rasa curiga

"Maaf Lin, saya izin pamit pulang dulu ya" ucap Aksa

"Jangan" ucap Linda "kamu kan sudah menolong saya, setidaknya izinkan saya menjamu kamu dulu" ucap Linda kembali

"Tidak usah repot - repot lin" jawab Aksa

"saya memaksa" ucap Linda tegas

"Baiklah, tapi sebentar saja ya Lin" jawab Aksa tidak enak dengan situasi ini

Linda pun segera ke dapur untuk membuat minuman, dan orang tua tadi hanya diam dan menatap Aksa penuh rasa tidak suka, entah kenapa, lalu sang nenek mendekati Aksa

"kamu harus segera pulang" ucap nenek itu

Tiba - tiba Linda sudah ada dihadapannya membawa minuman "silahkan diminum dulu" ucap Linda ramah

Barus aja Aksa ingin menyeruput kopi buatan Linda, tiba - tiba ada burung gagak yang menyenggol kopi tersebut dan membuatnya tumpah, Linda menjadi sangat marah dan ingin menangkap burung gagak itu, sang kakek dan nenek pergi meninggalkan Linda dan menyuruh Aksa untuk melarikan diri, Aksa tidak mengerti tetapi dia langsung meninggalkan rumah tersebut, dia pun melihat Linda mengejarnya di belakang. 

Tiba - tiba Aksa terkena batu dan terjatuh, setelah itu dia tidak sadaar beberapa saat.

Sampai dia merasa ada lampu yang menyorotnya cukup tajam, saat dia membuka mata, ternyata dia sedang berada di rumah sakit

"Mas Aksa" ucap Lintang sekretaris di kantornya

"Aku dimana lin?" tanya Aksa

"di RS Graha pesona mas, mas sudah pingsan selama dua hari" jawab Lintang

"Apa? dua hari? kok bisa?" tanya Aksa bingung

"Mas Aksa, jatuh dari motor di tikungan Cileundeu, warga setempat menemukan Mas Aksa, dan meneleponku dari hape mas Aksa, lalu aku langsung bawa mas Aksa kesini" ucap Lintang

"Tapi aku menabrak seorang gadis Lin, aku gak mungkin pingsan" jawab Aksa

"Maksudnya?" tanya Lintang

Lalu AKsa pun menceritakan kejadian yang dia alami, kepada Lintang tentang semua hal yang terjadi, tentang kota dibalik pohon beringin, dan juga tentang Linda dan rumahnya, lalu Lintang pun terlihat cukup pucat mendengarkan kisah AKsa

"Mas AKsa tahu dibalik pohon beringin itu sebenarnya ada apa?" kata Lintang, kebetulan Lintang adalah penduduk asli setempat Cilendeu jadi dia betul - betul mengetahu seluk beluk daerah tersebut

"Apa?" tanya Aksa

"Itu adlah kuburan mas, tempat semua orang dusun Cilendeu di makamkan mas, dan Kalau mas Aksa cerita ketemu sama Linda, dia itu kakakku mas, mba Linda sudah dua tahun lalu meninggal bunuh diri, karena saat hari pernikahannya, Mas Ujang calon suaminya kecelakaan di tikungan Cilendeu ini, sedangkan semua tamu dan undangan sudah hadir, akhirny amba Linda tidak tahan dengan rasa malu yang dideritanya, dan langsung menggantungkan diri dibelakang pohon beringin Cilendeu itu mas" cerita Lintang sedih, sambil menitikkan air matanya mengingat kembali kejadian itu

"Astgafirullah" jawab Aksa, berarti kemarin aku dibawa ke dimensi lain dari mahluk - mahluk gaib itu Lintang.

Setelah keluar dari rumah sakit, Aksa pun ditemani Lintang langsung berziarah ke makam Linda dan membacakan doa untuknya, semoga saat ini Linda bisa mendapakan ketenangan disana, doa Aksa untuknya.

___________________________*******************__________________________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience