HOROR DIWAHANA RUMAH HANTU

Horror & Thriller Series 4157

Fina datang terlambat hari ini ke sekolah, akibatnya pintu gerbang telah ditutup, sehingga otomatis Fina harus lapor  ke guru piket dan diberikan hukuman, tetapi Fina memutuskan untuk tidak masuk sekolah, dia justru ingin menuju mall yang tak jauh dari sekolah.

Mall Pain Village, berdiri baru setengah bulan, Mall nya tidak terlalu besar dan masih banyak kios yang masih kosong, tetapi karena ini masih terlalu pagi jam 08.30 Jam Operasional masih belum buka.

Vina pun memutuskan untuk ke arah toko pakaian yang berada di depan Mall tersebut, karena dia menggunakan seragam, otomatis dia tidak akan diperbolehkan untuk masuk ke dalam Mall nanti.

Dia membeli sepasang rok dan kaus, yang sedang diobral di toko tersebut, maka dia langsung menuju ke ruang fitting room, dan mengganti baju sekolahnya dengan pakaian tersebut.

Setelah Fina memakai baju baru tersebut, dia memutuskan untuk makan dan minum di kedai sederhana disamping toko pakaian sambil menunggu Mall buka.

Akhirnya jam menunjukkan pukul sepuluh, Fina pun menjadi pengunjung pertama yang masuk kesana, tiba - tiba Fina dikagetkan suara laki - laki paruh baya yang memakai pakaian security.

"Selamat datang di Mall kami" sapa bapak itu ramah

"Iya pak" jawab Fina santai

"Maaf mba, ini ada brosur buat mba, kita ada pembukaan wahana permainan rumah hantu baru, tepatnya ada di lantai atas gedung ini" ucap Bapak tadi sambil memberikan brosur kepada Fina.

"Terima Kasih pak" jawab Fina

Fina pun berkeliling - keliling Mall, melihat - lihat semua area yang berada di sana, Fina agak kecewa. Kondisi Mall yang masih sepi membuat Mall tersebut kelihatan tidak menarik.

Hampir saja memutuskan untuk keluar Mall, Fina melihat brosur yang ada di tangannya.

"HOROR WAHANA RUMAH HANTU" dengan gambar Hantu Indonesia seperti suster ngesot dan pocong, berada di background gambarnya.

"Menarik" fikir Fina

Lalu Fina pun memutuskan untuk menaiki lift untuk meuju ke area Wahana permainan tersebut.

Ternyata benar, area Wahana tersebut sangat besar, Lantai ini benar - benar dipergunakan untuk area tersebut, belum lagi dekorasi yang menyeramkan, membuat bulu kudu langsung menggigil ketika berada disana.

"Selamat datang kak" sapa gadis berambut pendek sebahu degan seragam gadis desa berpakaian kebaya dengan rok batik

"Pagi mbak, mau tanya harga tiket nontonnya berapa ya?" tanya Fina

"Karena kakak pengunjung pertama kami ada promosi gratis untuk kakak, ini tiketnya" jawab gadis itu

"Asyik" dalam hati Fina kegirangan karena mendapat tiket gratis hari itu.

Fina pun mulai memasuki area Wahana, area pertama mulai masuk seperti ke pintu gua, saat berada di pintu lainnya, suasana sangat gelap, dan bau yang berada di ruangan juga sangat menyengat.

"Keren banget, dramatis" fikir Fina

Fina terus melangkah, tiba - tiba dikejauhan dia melihat ada kursi goyang yang bergerak sendiri.

"Krek... krek,,,," bunyi kursi tadi

tapi tidak ada siapapun dikursi tersebut

"Keren" fikir Fina sekali lagi, dan dia terus berjalan

Sampai dia memasuki zona yang berbeda seperti hutan rimba, dan ada sosok laki-laki setengah badan bertelanjang dada dan setengah lagi seperti ekor buaya

"Waw" fikir Fina kagum

dia terus berjalan ke Zona yang berbeda lagi, tampak seperti kuburan massal, suara teriakan dan lengkingan terdengar jelas, bahkan ada jari - jari yang bergerak dari bawah tanah, dan ada manusia seperti tengkorak yang berjalan menuju ke arah Fina.

Fina pun agak sedikit berlari, menghindari mausia tengkorak tersebut.

Dan Fina memasuki Zona rumah tua, ada ruang keluarga dengan kursi sofa, dan ada Bapak, ibu anak laki - laki dan anak perempuan sedang duduk, tetapi yang mengherankan mereka duduk dengan tubuh tanpa kepala.

Adrenalin Fina sangat diuji di wahana ini, tetapi Fina menilai atraksi semua pengisi acara di wahana ini sangat total, bahkan terlihat seperti sungguhan, Fina terus mencari, dimana pintu keluar wahana ini, sampai Fina melihat cahaya terang, ada bayangan seorang gadis berambut panjang dengan pakaian putih mendekatinya.

"keluar... keluar" ucap gadis berbaju putih tersebut, sambil menunjukkan arah pintu keluar

"keluar... keluar" kata gadis tersebut sekali lagi, tiba - tiba Fina merasa ada yang berusaha mencekik lehernya, tangan besar dan kuat, saat Fina melihat ke belakang, Wajah laki - laki botak penuh darah memelototinya...

Fina berusaha melepas cekikan tersebut, dan keluar ke arah pintu dan cahaya.

Saat keluar Fina jatuh, dan membuat dia tidak sadarkan diri.

beberapa menit kemudian Fina sadar, dan dia melihat bapak security muda sudah berada disampingnya.

"Neng sudah sadar?" tanya bapak tadi

"iya pak, kepalaku pusing" jawab Fina

"Eneng kenapa main sendirian ke atas?" tanya bapak itu

"Saya kan mau lihat wahana permainan rumah hantu pak" jawab Fina

"Rumah Hantu? Rumah Hantu apa? ini  Mall baru neng, kita belum punya wahana" jawab security tadi

"Maksudnya? bapak tua security tadi yang  kasih brosurnya ke saya" jawab Fina sambil melihat brosur yang ada di tangannya sudah tidak ada

"Bapak tua? security? disini yang jadi security tidak boleh orangtua ada batasan umurnya hanya sampai usia 40 saja" kata bapak tersebut

"Maksudnya? jadi bapak tua dan wahana rumah hantu itu tidak ada?" lalu Fina pun menoleh ke belakang, memang yang terlihat hanya ruangan kosong saja.

Fina langsung merinding, dia berharap itu semua tidak terjadi dan hanya imajinasinya saja.

Tetapi tiba - tiba di pojok ruangan dia melihat gadis berbaju putih sedang tersenyum kepadanya.

Fina pun berjanji setelah hari ini, dia tidak akan pernah bolos sekolah lagi.

____________________________**********______________________________________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience