HOROR DANAU RANJAU

Horror & Thriller Series 4157

Mita dan Boy adalah pasangan yang baru menikah, mereka berdua sama - sama memutuskan setelah menikah, mereka harus mulai untuk memiliki rumah sendiri, jadi beberapa hari belakangan ini, mereka sibuk untuk mensurvei beberapa area perumahan yang dekat dengan lokasi kerja mereka berdua, banyak penawaran menarik yang mereka dapatkan, tidak terkecuali model - model rumah mungil minimalis menjadi salah satu favorit mereka, karena mereka memang memiliki sifat yang simple dan tidak ingin terlalu ribet.

Akhirnya mereka sampai ke perumahan Diamond Sky Residence, dari tampak depan gerbang perumahan ini memiliki desain yang unik dan menarik, sehingga mereka berdua tampak kagum dengan kesan pertama memasuki area perumahan tersebut. Dan mereka pun mulai memarkirkan kendaraan mereka ke area parkir kantor pemasaran di perumahan tersebut.

"Selamat pagi Bapak dan Ibu ada yang bisa saya bantu?" sahut resepsionis di bagian depan ramah

"Iya mbak, saya mau tanya - tanya rumah" jawab Mita

"Baik ibu silahkan duduk terlebih dahulu, nanti marketing kami akan datang membantu ibu" jawab resepsionis tersebut

tidak berapa lama, keluarlah bapak - bapak berkepala botak dengan kulit putih menuju ke meja Mita dan Boy

"Selamat Pagi Bapak dan Ibu perkenalkan nama saya Eko, saya marketing perumahan Diamond Residence, saya siap untuk membantu Bapak dan Ibu disini"

Lalu Pak Eko pun duduk dan menjelaskan semua produk yang ada di Diamond Sky Residence, ada satu cluster istimewa dimana memiliki keunggulan view danau... pak Eko menjelaskan, view danau tersebut amat bagus dan menarik dengan taman - taman di area pinggir danau dan arena permainan anak, type rumah minimalis, dan Mita merasa inilah rumah idaman yang dia inginkan, tanpa ragu dia pun langsung menyetujui proses pembelian rumah tersebut, dan Boy pun tidak kuasa untuk menolaknya.

Satu tahun sudah Mia dan Boy sudah mendiami rumah baru mereka di Perumahan Diamond Sky, saat ini Mita bahkan sudah hamil dengan usia kandungan 3 bulan, Boy dan Mita sangat berbahagia dengan keadaan tersebut.

Satu Malam, Mita sedang duduk memandangi bulan di teras rumahnya, Boy sedang menonton siaran bola di Televisi, Anehnya Mita seperti melihat banyak bayangan didanau seperti banyak keramaian dan tiba - tiba suara gaduh timbul....

"Dooorrrrrrrrrrr.............." seperti ada sesuatu yang meledak, Mita kaget dan masuk ke dalam rumah

"Boy apakah kamu mendengar suara itu?" tanya Mita

"Suara apa sayang?" jawab Boy "Aku sedang menonton siaran bola, tidak mendengar suara apapun"

Mita berfikir, mungkin perasaan aku saja, lalu Mita pun kembali ke teras... sepi bayangan tersebut telah hilang

Mita tidak bisa tidur, Dia bermimpi aneh, seperti masa peperangan, suara bom dimana - mana, penuh suara bising senapan dan juga bom silih berganti, Mita melihat darah... banyak manusia terkapar,,,, dan Mita melihat sendiri gambaran tersebut, dia menangis..... dan terisak.

"Sayang bangun" ucap Boy.... "Kamu mengigau Mita"

Mata Mita pun mulai terbuka, dia melihat wajah Boy, dan dia merasa sangat ketakutan

"Aku melihat banyak darah, seperti peperangan, sangat menakutkan" ucap Mita

"Sabar sayang, itu hanya bunga tidur kamu saja itu hanya mimpi"

"Tapi seperti bayangan yang kulihat di danau semalam Boy"

Pagi ini, Mita berolahraga sambil berlari mengitari komplek perumahannya, dia melihat seorang nenek - nenek tukang sapu tua yang sedang menyapu di jalan, 

"Selamat pagi bu" sapa Mita

"Pagi neng" jawab nenek tua tadi

"Maaf bu, ibu orang asli daerah ini?"

"Iya neng, saya teh dari kampung ranjau di sebelah komplek ini" jawab si Nenek

"Kampung Ranjau?" kalau komplek ini dulunya apa ya nek?"

"Oh disini juga sebenarnya bagian kampung ranjau teh, sebelum dibeli oleh perumahan ini, dulu rumah nenek gak jauh dari danau ranjau disana" sambil menunjuk danau tempat rumah Mita

"Danau Ranjau? namanya aneh ya nek?" kata Mita

"Iya teh, dulu di daerah ini adalah tempat lokasi perang teh, disini lapangan bebas dan hutan, lalu di zaman tersebut banyak mayat yang meninggal karena korban peperangan,  tepatnya di danau ranjau tersebut, itulah asal muasal nama desa kami dan nama danau tersebut, pada saat itu masih banyak sisa ranjau dari hasil peperangan, lalu untuk membuat  kuburan masal tersebut, maka beberapa ketua desa memiliki inisiatif untuk meledakkan ranjau hingga kedalaman yang cukup dalam, lalu melempar semua mayat - mayat tersebut disana, anehnya setelah kejadian tersebut langsung turun hujan dan tidak berhenti, tiba - tiba dalam beberapa minggu saja hasil lobang ranjau sudah tertutupi dengan air dipermukaannya, dan sejak saat itulah Danau tersebut disebut danau ranjau, dan kampung ini disebut kampung ranjau" jawab si nenek tua tadi menjelaskan dengan terperinci

"Mita langsung berfikir tentang bayangan dan mimpinya" Mita merasa banyak hal yang bisa dilihat dan juga difikirkan banyak kesamaan dengan apa yang dijelaskan nenek tua ini

"Terimakasih ya nek" sapa Mita

"Sama sama teh" ucap si Nenek lalu kembali menyapu

Mita masih memikirkan perkataan nenek tadi, sambil melihat air danau di area taman danau tersebut, tiba - tiba Mita seperti  melihat bayangan mayat orang - orang yang meminta pertolongan dan hampir saja Mita merasa tangan itu mencoba menariknya, tiba - tiba dia merasa ada yang menahnnya

"Sayang hati - hati, jangan terlalu dekat dengan air, nanti kamu bisa jatuh" ucap Boy

dan itu menyadarkan Mita, bahwa dia hampir saja masuk ke dalam air danau tersebut

Di rumah Mita membicarakan pertemuannya dengan nenek tua tadi pagi

"sudahlah sayang kamu jangan terlalu berlebihan, itu kan seperti cerita dongeng untuk masyarakat dikampung ini saja" jawab Boy santai

"Tapi, tadi aku merasa mayat - mayat itu hampir menarikku ke air" ucap Mita

"Sabar ya sayang, kamu jangan terlalu banyak fikiran, kasian anak aku nanti didalam perut" jawab Boy sambil memegang perut Mita yang mulai besar

Malam jum'at ini Mita hanya dirumah seorang diri, Boy kebetulan ada Meeting Bisnis diluar kota, dan akhirnya Mita memutuskan untuk tidur lebih awal, dia merasa lelah, tiba - tiba terdengar suara tersebut, suara tembakan, suara bom, dan suara keramaian orang yang seperti sedang berperang, Mita sangat ketakutan suara itu sekarang terdengar jelas, Mita seperti mengalami kembali masa peperangan tersebut.

Akhirnya setelah Boy pulang, maka Mita memutuskan untuk datang kembali ke management perumahan Diamond Sky, di sana Mita meminta pihak Managemen untuk mencoba mencari tahu ada apakah di dalam danau ranjau yang membuat Mita tidak dapat hidup nyaman dan merasa khawatir.

Karena Managemen Perumahan Diamond Sky cukup profesional dan peka, maka mereka menjanjikan akan coba mengeruk danau ranjau tersebut dan melihat apa yang ada didalam danau tersbut.

Hari itu mobil pengeruk pun tiba, semua sudah disiapkan banyak warga kampung dan warga perumahan yang ikut menonton, karena banyak yang ingin menyaksikan apa benar cerita yang selama ini mereka dengar.

Dan ternyata benar, mobil pengeruk itu mulai mengeruk, mayat - mayat yang berada di dalam danau, dan yang aneh, mayat tersebut tidak ada yang rusak, semua bagian tubuh nya dapat dilihat secara utuh, ini membuat kaget banyak orang yang melihat

Hampir Seratus mayat ditemukan dari danau ranjau tersebut, dan saat ini Managemen memberikan lahan untuk pemakaman mereka semua untuk dikuburkan secara layak, dan saat pemakaman tiba, Mita melihat banyak bayangan yang tersenyum padanya, dan Mita yakin mereka sekarang sudah lebih tenang. 

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience