HOROR DI CAMP MEGAMENDUNG

Horror & Thriller Series 4159

Fifi sangat senang hari itu, ini adalah tahun kelulusan dia dari Universitas, dan saat itu Fifi gencar untuk memasukkan lamaran - lamaran ke media online ataupun dari koran lokal, siang itu Fifi sedang makan bakso di tempat Mang Udin langganannya dari SMP, tiba - tiba ada telepon berbunyi.

"kring....kring..."

"Halo" jawab Fifi

"Betul dengan ibu Fifi Aldian Paramitha?"

"Betul, saya sendiri"

"Saya Mitha, dari HRD PT. MAKMUR PETROLOGY INDUSTRY, kemarin ibu Fifi mengirim lamaran kepada kami, dan kami akan mengundang ibu untuk penyeleksian pada hari Kamis, tanggal 13 Juni ini"

"Baik bu, saya akan datang" jawab Fifi semangat

tidak menyangka melihat cerita dari teman - teman lainnya yang sampai menganggur bertahun - tahun setelah kelulusan menjadi ketakutan untuk Fifi, jika mengalami hal yang sama , oleh karena itu dia sangat antusias dengan kabar tersebut.

"mang Udin nih saya bayar dua puluh ribu kembaliannya buat mang Udin aja" Fifi tampak bersemangat

"Makasih neng, semoga sukses ya" doa Mang Udin untuk Fifi

Sampai dirumah Fifi pun langsung memeberitahu Ibu, dan Adiknya

"Doain Fifi ya bu, semoga lolos seleksinya.."

"Pasti Fi... Ibu pasti doain kamu..."

"Kalau lolos jangan lupa traktir di Restoran ya kak.." ucap Dewi adik Fifi yang berusia sembilan tahun, mereka merupakan dua bersaudara di keluarga, dan saat ini hanya tinggal ibu yang merawat mereka berdua, karena ayah Fifi sudah meninggal dua tahun sebelumnya terkena serangan jantung di kantornya.

Hari itupun tiba, sesuai alamat yang tertera pada saat lamaran, Fifi memasuki gedung serbaguna Gatot Kaca untuk mengikuti penyeleksian, ternyata yang mengikuti penyeleksian berjumlah ratusan orang, dan saat itu Fifi mulai pesimis apakah dia dapat bersaing dengan orang sebanyak itu

"tuuututtttuttttt..."

Suara bel menandakan ujian penyeleksian sudah dimulai..... dan mereka semua dibagikan soal yang cukup banyak dan tebal.

satu jam dari saat ujian di mulai, semua peserta harus mengumpulkan semua jawaban, dan setelah semua peserta mengumpulkan jawaban mereka, dari panitia mengumumkan hanya akan ada dua puluh orang yang lolos dari seleksi penerimaan ini, dan mereka akan mengikuti pelatihan untuk diseleksi ulang.

Siapapun yang terpilih, dari pihak panitia yang akan memanggil mereka melalui surat tertulis yang akan dikirim ke rumah, tujuh hari dari saat pelaksanaan ujian ini.

Keluar dari ruangan tersebut, sepertinya Fifi tidak terlalu berharap banyak, sehingga dia harus mulai aktif kembali melamar pekerjaan.

Tidak terasa waktu tujuh hari tersebut sudah terlewati, Fifi walaupun pesimis masih berharap ada surat yang datang ke rumahnya hari itu, tetapi sampai malam ternyata harapannya pupus.

keesokan paginya Fifi bangun dengan rasa agak berat dan kecewa, saat masuk ruang makan ibu memberikan roti panggang kesukaannya

"ini roti kesukaan mu Fi, makan dulu"

"Iya bu tapi aku belum lapar"

"saat ibu memberikan piring roti, ibu juga memberi selembar amplop tertutup kepada Fifi, dan ini dari pak pos, harusnya diantar kemarin, tetapi kebetulan motornya mogok jadi baru sampai hari ini katanya"

"Apa bu? surat?" dengan antusias Fifi cepat - cepat membuka surat tersebut

"SELAMAT ANDA LOLOS SELEKSI SEBAGAI MANAGEMENT TRAINEE DI PT. MAKMUR PETROLOGY INDUSTRY, Mohon kehadirannya di Gedung Gatotkaca pada hari Senin untuk materi persiapan yang akan dilaksanakan di CAMP MEGAMENDUNG BOGOR"

Fifi masih melihat dengan mata melotot dan mulut yang lebar...."Ibu aku lolos bu... jumlah peserta kemarin ratusan..." sambil Fifi loncat dan memeluk ibunya serta diberikan ciuman pipi berkali - kali olehnya

"Selamat ya nak, ibu bangga sekali akhirnya kamu berkerja setelah lulus kuliah tahun ini"

Fifi datang ke gedung tersebut pada hari senin,, dengan memakai kemeja putih, rok span hitam, dengan sepatu pentofel hitam ciri - ciri pakaian anak yang baru magang atau mulai bekerja.

Di dalam gedung ternyata berbeda situasinya dengan kemarin hanya ada sekitar dua puluhan perempuan yang lolos seleksi,,,, PEREMPUAN? semua perempuan tidak ada anak laki - laki, tapi Fifi berfikir mungkin perusahaan ini lebih senang mempekerjakan perempuan untuk bidang ini.

Fifi pun berkenalan dengan teman baru yang duduk di samping kiri dan kanannya yang satu bernama Lasma, anaknya cantik berwajah bulat, bermata besar, hidung mancung dan berkulit putih dengan rambut yang panjang.

"Aku Lasma" ucapnya

"Aku Fifi Las... selamat ya kamu lulus juga"

"Aku Dita"

ucap gadis berambut sebahu, dengan badan agak sedikit gemuk, dan pipi bulat, dengan postur badan yang lebih tinggi dari Fifi dan Lasma.

"Hai semoga kita bisa melalui seleksi selanjutnya ya" ucap Fifi kepada Lasama dan Dita

hari itu hanya memakan waktu sebentar membahas peraturan dan tata cara selama di CAMP MEGAMENDUNG, apa saja yang harus di bawa, peraturannya mereka tidak boleh pulang selama enam bulan dan menginap disana, dan harus mengikuti pelatihan yang akan diuji kembali jika nilai mereka di bawah dari standar yang ditetapkan maka mereka akan gagal dan dipulangkan kerumah ya, tetapi jika berhasil dengan nilai yang memuaskan maka mereka akan langsung diangkat menjadi karyawan pada perusahaan tersebut tentunya dengan benefit yang cukup besar.

                                                                                         ____{}____

Hari itu semua peserta sudah siap dengan koper mereka untuk berangkat ke CAMP, banyak dari mereka yang diantar orang tua mereka, dengan mobil - mobil mewah, sepertinya hanya Fifi satu - satunya yang diantar naik Ojeg di sana, ibu hanya mengantar sampai di depan rumah dengan membawakan sejumlah bekal untuk Fifi saat berada di sana.

Dan mobil Bus pun datang, semua peserta langsung menaiki Bus tersebut, saat Fifi hendak memilih bangku tiba - tiba ada yang memanggilnya di belakang bus.

"Fifi disini saja bareng kita" ucap Lasma dan dita yang sudah duduk lebih dahulu

"Hai teman - teman..." ucap Fifi gembira

selama perjalanan mereka saling bercerita latar belakang mereka masing - masing, Lasma anak tertua seperti Fifi di keluarganya, sedangkan Dita anak bontot dikeluarganya, akhirnya perjalanan pun tidak terasa karena mereka sangat cocok satu dengan yang lainnya.

Ada satu anak di Bus tersebut yang selalu mendominasi namanya fathin, dia selalu berdiri seakan - akan menjadi pemimpin di rombongan bus tersebut, dan sepertinya anak - anak yang lain mengikuti dia dengan mudahnya.

Saat sampai di CAMP MEGAMENDUNG, Fifi merasakan suasanan yang asri ternyata tempat itu memiliki lahan yang besar dengan gedung dua tingkat ditengahnya, taman - taman bunga yang asri juga memiliki pemandangan yang indah, disapa pegawai pos jaga disana semua rombongan peserta pun akhirnya memasuki gedung tersebut, susana gedung tersebut seperti hotel kecil ada banyak ruangan kamar, nama kitapun sudah berada di depan pintunya, satu kamar berisi enam orang, dan ada ruang makan, untuk coffe break dan makan, serta banya ruang kelas, serta lapangan yang cukup besar.

Fifi pun mencari kamar yang ada namanya, dia mendapat kamar mawar, setelah dia melihatnya dia harus terpisah dari Lasma dan Dita, dan tiba - tiba Fathin pun menabraknya untuk masuk lebih dulu dan memilih kasurnya paling pertama.

"Ini kasur gw ya, gw akan pilih paling pojok dekat jendela, dan setelah itu dia yang menentukan peserta yang lain harus tidur dimana, pada saat itu Fifi tidak ingin bermasalah dengan siapapun jadi diapun menurut saja pada akhirnya.

Hari pertama sampai hari ketiga dilalui dengan suasana yang menyenangkan, pelatihan pun dibuat sangat menyenangkan penuh permainan dan tidak terlalu serius, pengajar - pengajar nya pun sangat profesional dan memiliki kemampuan yang baik.

sampai suatu malam, mulai banyak hal yang terjadi...............

                                                             -----------{}------------

Malam itu Fifi terbangun oleh suara Diana, salah satu teman sekamarnya

"Fi... Fifi bangun dong"

"Kenapa Di?"

"Anterin aku ke kamar mandi yuk, aku kebelet pipis"

"Ini jam berapa DI?"

Jam Satu malam Fi... makanya aku takut ke kamar mandi sendiri, kamu mau ya? aku kebelet banget nih"

Gak tega melihat tampang Diana yang sudah keringat dingin, akhirnya Fifipun bangun juga dari tempat tidurnya

Kamar mandi letaknya di pojok gedung, agak jauh dari kamar yang Fifi tempati, saat berjalan keluar kamar Fifi melihat ada kucing hitam yang mengikuti mereka dari belakang

"ngapain sih kucing hitam itu ngikutin kita Fi" ucap diana dengan suara getir

"Tidak apa - apa Di, dia juga kesepian kali atau dia fikir kita mau kasih makan" jawab Fifi

saat tiba dikamar mandi umum tersebut, terdapat beberapa pintu toilet seperti di kamar mandi kolam renang, dan Diana memasuki salah satu ruangan yang terdekat dari pintu masuk, sedangkan Fifi menunggu di ruang wastafel dengan kaca yang besar, tiba - tiba Fifi merasakan angin semilir yang lewat sehingga bulu kudunya merinding, dan sepertinya Fifi merasa ada mata yang mengawasinya, dan Fifi pun langsung berhenti menoleh ke cermin yang ada diruangan wastafel tersebut

"Di... kok lama banget"

"Iya Fi, sebentar ya, aku ternyata mau buang air besar juga"

Aduh Diana benar - benar terlalu tidak melihat kondisi tengah malam dia harus buang air besar disini, berarti Fifi harus menunggu agak lama untuk Diana menyelesaikan urusannya.

"Fifi...."

Tiba - tiba fifi mendengar ada suara kecil yang memanggilnya, suasana malam itu sangat mencekam, bulu kudu merinding, Fifi sepertinya ingin cepat segera meninggalkan kamar mandi umum tersebut.....

"Di... cepetan, kalau ga cepet gw balik nih" gertak fifi

"iya Fi sebentar lagi..."

saat Fifi berbalik tiba - tiba ada penampakan yang membuatnya kaget

"Dooorrr...." sambil tertawa terbahak - bahak Fathin senang dengan wajah Fifi yang pucat pasi..

"Ihh Fathin ngapain sih lo nakut - nakutin gw gitu"

"gw jg kebelet pipis tau" ucap Fathin

dan tiba - tiba Diana keluar juga dari Toilet

"eh ada lo juga Fat? mau kita tungguin gak?" ucap Diana

"Gak usah, gw mah ga penakut kaya si Fifi, masa udah gede takut ama hantu....

kesal dengan kesombongan Fathin dan rasa jahilnya tadi fifi pun langsung meninggalkan toilet diikuti Diana

Keesokan paginya, pelatihan pun dimulai lagi, hari ini pelatihan motivasi, pembicaranya adalah Bapak Deny perwakilan dari perusahaan dengan usia sekitar tiga puluh tahunan, berkulit putih pucat dan berkaca mata, selama pelatihan cukup menyenangkan banyak permainan - permainan seru yang membutuhkan kerjasama tim yang baik, dan pelatihan ini akan selalu diberikan selama enam bulan ke depan di sela pelatihan - pelatihan lainnya.

Ini malam ketujuh Fifi berada di Camp Mega Mendung ini, dan saat malam kemarin, tiba - tiba Fifi terbangun mendengar lolongan anjing di dekat jendela, Fifi melihat semua teman - teman sekamarnya tertidur pulas, dan dia mencoba untuk memejamkan matanya untuk tertidur lagi, tetapi entah kenapa Fifi tidak bisa..

"Kreeee....kreeet...." suara orang menderek meja atau tempat tidur terdengar di atas bangunan kamar Fifi, Fifi sedikit tenang berarti kamar atas masih belum pada tidur, suaranya agak gaduh seperti banyak orang yang berjalan kesana kemari, akhirnya Fifi pun memutuskan untuk membaca buku yang dibawanya.

Keesokan paginya Fifi duduk disamping Lasma dan Dita saat pelatihan

"las, kamarmu di atas kamar ku kan ya?"

"iya, kenapa fi?"

"kemarin lo semua pada begadang ya? atau lagi pada belajar buat persiapan latihan?"

"kemarin, jam berapa Fi?"

"Jam satu malam"

"Jam satu malam? kita semua dari jam sepuluh sudah pada tidur Fi, ga mungkin kamu denger suara dari kamar aku" jawab Lasma dengan wajah seriusnya

Tiba - tiba Fifi merinding seketika

"serius las, gw denger jelas, ada suara geret - geret meja dari kamar lo, dan suara orang jalan bolak balik, gw tuh baru bisa tidur jam tiga pagi, dan selama gw bangun terdengar jelas kalau lo semua tuh masih ribut dikamar"

"Fi... kamu jangan nakut - nakutin aku dong"

"serius las, tapi kamu jangan cerita sama siapa - siapa ya, pasti nanti mereka bilang aku penakut"

"iya Fi, ya udah jangan difikirin, mungkin itu bayangan kamu saja" ucap Lasma menenangkan Fifi

                                                                -----------{}------------

Fifi tetap menjalani pelatihan di CAMP MEGAMENDUNG ini dengan semangat walaupun Fifi harus beradaptasi dengan suara - suara yang selalu terdengar berisik setiap tengah malam, dan dia selalu terbangun di Jam satu malam terus setiap harinya, dengan kucing hitam yang selalu berjaga di pintu kamarnya, dan keinginan setiap malam untuk ke toilet, membuatnya harus ekstra mengeluarkan adrenalin keberaniannya, anehnya sepertinya teman - teman yang lain tidak merasakan pengalaman aneh seperti yang dimilikinya, sehingga Fifi memutuskan tidak mau bercerita panjang lebar tentang perasaannya ke teman - teman lainnya.

Pa Deny memasuki ruang kelas hari itu, semua peserta diumumkan untuk menghadiri pelatihan table manner malam nanti dengan menggunakan gaun pesta yang harus dibawa pada saat pelatihan tersebut.

Malam ini pun semua teman - teman Fifi sibuk berdandan maksimal, maklum sifat perempuan selalu ingin terlihat lebih cantik atau lebih baik dari yang lainnya, baik dari segi riasan, pakaian sampai sepatu yang mereka kenakan, Fifipun sudah mempersiapkan pakaian gaun hitam pendek miliknya untuk dipergunakan di acara tersebut.

Jam Delapan malampun semua peserta berkumpul, ada decak kagum bagi Fifi untuk panitia yang menyiapkan acara tersebut, ruangan dirubah menjadi ballroom yang besar dengan meja - meja yang sudah dihias dan disusun rapih, semua sudah ada nama pada meja tersebut dan semua peserta mengambil posisi.

Bu Ayu dan pak Deny yang memberikan pelajaran tentang pentingnya tata krama pada saat makan, baik nanti ke depannya makan dengan klien atau acara - acara makan penting dikantor.

Saat Acara berlangsung, tiba - tiba Dita berteriak....

"DASAR BERISIK..... TIDAK SOPAN....." sambil melotot Dita pun berdiri,

"KALIAN SEMUA PERGI.... KALIAN PENGGANGGU..."

Pak Deny dan Bu Ayu segera memegang Dita untuk menenangkannya,

"SALAH SATU DARI KALIAN HARUS MERASAKAN AKIBATNYA"

Dan tenaga Dita sangat kuat bahkan Pak Deny harus keluar memanggil beberapa petugas keamanan untuk membantunya.

Kejadian tersebut berjalan cukup lama, dan semua peserta lainnya harus diungsikan ke kamar masing - masing.

Karena ketakutan semua teman - teman, akhirnya semua peserta memutuskan untuk berada pada satu ruangan di kamar Fifi untuk berkumpul, dari situ akhirnya semua teman - teman mengaku bahwa mereka pun sebenarnya sering mengalami kejadian yang aneh dan itu bukan hanya Fifi.

Rini mulai bercerita bahwa pada suatu pagi dia menemukan bahwa kaca luar jendela kamar ada bekas jari panjang berwarna merah ada di kaca jendelanya, dan anehnya jendela tersebut tidak mungkin di pegang oleh manusia, karena jendela kamar Rini di atas langsung menuju ke jurang kecil di belakang CAMP tersebut, tidak mungkin kan ada orang yang bisa terbang

lalu dilanjuti pengalam Rika, yang bercerita saat tidur dia merasa rohnya seperti diangkat dan dia dapat melihat tubuhnya sendiri yang tertidur lelap. dan saat itupun Rika langsung membaca ayat - ayat Al Qur'an sehingga dia segera cepat terbangun dari perpisahan Roh dan Tubuhnya.

Ada juga cerita dari Vera yang tidur dikamar sebelah Fifi, dia bercerita bahwa tiap malam dia pasti mendengar suara orang bermain handphone atau sedang berbicang dari kamar Fifi.

Dan yang lebih mengagetkan lagi ternyata suara geret - geret yang Fifi dengar setiap malam, itu juga terdengar oleh semua teman - teman yang berada di CAMP tersebut,

Rani tidak tahan dengan suasana yang mencekam tersebut, dia segera menelepon orang tuanya untuk minta dijemput.

Saat orang tua Rani datang, ternyata dijelaskan oleh panitia bahwa kita semua yang mengikuti pelatihan sudah terikat kontrak, bagi siapa yang melanggar atau memberhentikan diri maka akan dikenakan penalti sepuluh juta rupiah, dan itu jumlah yang sangat besar dan mereka semua harus mengikuti pelatihan tersebut sampai selesai.

Siang itu Dita tampak murung dan ketakutan

"Kenapa Dit?" tanya Lasma dan Fifi

"Aku takut" Jawab Dita

"Takut kenapa? coba kamu cerita"

"Pada malam gaun pesta itu aku melihat ada perempuan bergaun merah dengan jubah panjang mendekatiku, tiba - tiba dia menembus aku dan setelah itu aku tidak ingat lagi" cerita Dita

"iya Dit kamu berteriak kencang saat itu, dan tenagamu kuat sekali"

"iya Fi saat sadar aku juga merasa lemas, cuma ada yang aku khawatirkan Fi?"

"Apa Dit?"

"Aku khawatir sama kamu?"

"Aku????" tanya Fifi

"iya kamu, karena sebenarnya aku sudah melihat dari awal pelatihan dia selalu menempel ke kamu Fi?"

Tiba - tiba Fifi merasakan ketakutan yang luar biasa tentang kejadian tersebut

"maksud kamu.... maksud kamu apa Dit?"

"Dia bilang akan mencari korban.... dan aku takut dia akan memilih kamu Fi...."

                                                                     -------------{}-------------

Saat ini sudah memasuki minggu terakhir di CAMP MEGAMENDUNG, seminggu lagi mereka akan pulang dan tidak terasa mereka akan menyelesaikan pelatihan ini dan kembali ke rumah, Fifi senang ternyata kekhawatirannya terhadap kejadian aneh dan hal - hal yang diceritakan Dita tidak terjadi, bahkan minggu - minggu terakhir itu lebih tenang, sehingga Fifi merasa itu hanya rasa ketakutan yang tidak beralasan saja.

Selepas Maghrib Fifi agak terlambat mandi sore, karena aktivitas yang padat hari itu Fifi merasa tubuhnya sangat berminyak dan lengket, sehingga jam setengah tujuh malam ini Fifi memutuskan untuk mandi, karena semua anak - anak bersiap - siap untuk makan malam, maka Fifi hanya pergi sendirian ke Toilet.

Air hangat yang mengguyur badannya sangat terasa nikmat, apalagi ujian minggu - minggu ini adalah yang terberat, tidak terasa Fifi menghabiskan waktu setengah jam sendiri untuk mandi, selepas Fifi memakai baju dan bersiap - siap kembali ke kamar, tiba tiba ada penampakan wajah pucat pasi didepan pintu kamar mandi

Fifi pun menelan ludah.... ternyata itu adalah Pak deny

"Fifi... kamu saya cari dari tadi ternyata kamu asyik mandi disini, jangan lupa minggu terakhir ini ada pelatihan tambahan setiap jam sepuluh malam untuk mengejar materi yang tertinggal ya? kamu harus hadir kalau tidak kamu tidak lulus"

"Baik Pak" jawab Fifi agak sedikit lega karena Fifi berfikir dia akan diskors atau dikeluarkan dari pelatihan ini

Jam Sepuluh pun tiba, Fifi, mengambil baju sebentar dan mengikuti teman - teman lainnya ke ruangan kelas, ada sedikit yang berbeda disini, semua teman - teman terlihat lebih pucat, mungkin karena mereka lelah dan ngantuk fikir Fifi, pak Deny pun terlihat lebih pucat dari biasanya, pelajaran terus berlanjut... dan banyak siswa yang memindahkan meja satu ke ujung meja lainnya tidak seperti biasanya meja harus tetap ditempatnya, dan menimbulkan bunyi yang sering didengarnya selama ini kreet....kreeeet.....

Anehnya Pak Deni juga memiliki bentuk kursi yang unik seperti, peti mati yang selalu dia pergunakan saat mau menerangkan pelajaran atau beristirahat.

Dan semua peserta serius untuk mengisi ujian, bahkan mereka belajar dengan suara yang keras, anehnya lasma dan Dita pun tidak mau berbicara dengan Fifi selama pelatihan, mereka hanya berbincang berdua atau dengan teman yang lainnya, sepertinya mereka marah atau tidak melihat Fifi.

Setiap hari dengan aktivitas pelajaran tambahan membuat Fifi kelelahan, sampai ketika dua hari terakhir ini ada tes Motivasi dan dilakukan tengah malam oleh Pak Deny, semua peserta memakai pijama atau baju tidur, mereka berkumpul di tengah lapangan, sambil memainkan permainan lingkaran api yang harus mereka lewati, jika mereka berhasil melewati lingkaran api tersebut maka mereka resmi akan mendapatkan kelulusan dalam pelatihan tersebut.

Semua peserta sudah melewati, sekarang tiba waktunya Fifi, untuk melewati rintangan api tersebut, saat Fifi mau melangkah ke dalam Api, tiba - tiba kucing hitam yang biasa berdiri didepan pintu kamar menabrak lingkaran api tersebut, dan membuat rumput menjadi terbakar.

Fifi tidak ingat lagi dengan kejadian tadi malam, tiba - tiba pagi ini dia terbangun dikamar melihat semua anak - anak sedang mengelilinginya, termasuk Pak Deny dan Bu Ayu, serta beberapa orang tidak dikenal lainnya,

"Kok semua ada disini" ucap fifi

"Alhamdulillah, kamu akhirnya sadar juga fi, kita semua khawatir" ucap Bu Ayu

"Kamu baik - baik saja Fi?" tanya Pak Deny

"Baik pak, jadi saya lulus pak?" tanya Fifi

maksud kamu apa Fi, kan ujian belum mulai, kamu pingsan dari semalam dikamar mandi, kamu membuat kami semua khawatir

"Pingsan?? dikamar mandi?"

"Iya Fi Lasma yang menemukan kamu, sedang pingsan dipintu kamar mandi dan kamu baru sadar pagi ini" ucap Dita

"Tapi.... aku ga mungkin pingsan Pak.... aku ikut pelatihan setiap hari, bahkan pelatihan tambahan yang bapak berikan setiap jam sepuluh malam.... dan kemarin hari kelulusan aku harus masuk lingkaran api untuk lulus pak?" Ucap Fifi dengan getir

"Pelatihan apa Fi? malam pula, mana ada kita kasih pelatihan tengah malam pasti kamu mimpi..." ucap Pak Deny

Ustad Soleh yang ada diruangan tersebut, akhirnya maju dan menerangkan, bahwa yang dialami Fifi adalah hal yang jarang terjadi, Fifi dibawah alam sadarnya masuk kedalam dunia gaib, memang CAMP MEGAMENDUNG ini sebelum berdiri atau dibeli perusahaan adalah sekolah yang berada di daerah ini, tetapi ada musibah yang terjadi pada saat sekolah berlangsung, ada insiden kebakaran yang terjadi, banyak murid dan Guru yang meninggal di tempat ini, kebetulah Ustad Soleh adalah tetua didaerah ini, diapun akhirnya meminta Fifi menceritakan detail kejadian yang dia alami.

Dan setelah kejadian tersebut semua panitia dan peserta mengadakan pengajian atau selametan supaya roh - roh yang berada di dalam gedung ini dapat hidup lebih tenang dan tidak mengganggu.

Masa pelatihan pun akhirnya selesai, semua peserta dinyatakan lulus, dan mereka dapat kembali pulang kerumah, tiba - tiba saat Fifi mau menaiki Bus, kucing hitam menggaruk kaki Fifi.

"hai kucing aku lupa belum bilang terimakasih sama kamu, kamu sudah menyelamatkan aku supaya tidak terbawa ke dalam alam tersebut" dielusnya kucing tersebut dan Fifi menaiki Bus tersebut serta membawa pulang ke rumah pengalaman mistis yang terjadi kepadanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience