BAB 5

Humor Completed 9578

"Selamat pagi Lea" ujar Mila dengan suara cemperengnya membuatku tidak
mood lagi untuk tidur
"Mila bisa nggak sih nanti aja datangnya, kamu sama aja kayak bunda
kerjaannya gangguin aku tidur" ujarku kesal
"Dasar putri tidur, ayo bangun temanin aku belanja" ujar mila membuatku
makin geram
"Kamu rese deh kalo gak ada aldo disini ujung ujungnya pasti gangguin
aku" ujarku makin kesal
"Nah itu kamu tau, hitung hitung ngobatin rasa kangenmu samaku" ujar
mila yang langsung kusanggah
"Kamu kali yang kangen" sanggahku
"Udah ah sana mandi, pokonya hari ini kamu milikku, untung aja kamu
jomblo jadi kapan pun aku butuh kamu selalu ada"
Ujar mila membuatku memonyongkan bibir.

Perkenalkan sahabatku Mila gresita, aku sudah bersahabat dengannya sejak
duduk dibangku sekolah menengah pertama begitu juga dengan Aldo Adiatama, sahabat kami berdua yang merangkup jadi pacarnya Mila. Mereka berdua sudah pacaran enam tahun, selama mereka pacaran bisa dibilang aku
menjadi tim sukses untuk hubungan mereka, jika mila marah, aldo akan
curhat panjang lebar padaku dan meminta bantuanku untuk mendamaikan
mereka lagi begitu juga sebaliknya jika aldo yang marah maka mila yang
akan curhat panjang lebar padaku dan meminta bantuanku untuk ngomong
sama aldo.
Satu hal yang kusalut dari mereka berdua, semarah dan sebesar
apapun masalah hubungan mereka tidak pernah membuat mereka putus.
Mungkin salah satu keuntungan pacaran sama sahabat sendiri ya gitu udah
saling mengerti sifat satu sama lain bahkan sifat terburuk sekalipun.

Aldo dan mila bekerja di perusahaan yang berbeda, tapi tidak membuat
mereka jarang berkomunikasi dan bertemu.
Terkadang kami jalan bertiga menghabiskan malam minggu dan aku akan
menjadi penjaga nyamuk mereka. Mereka berdua menyebutku "Jomblo Abadi"
karena tidak pernah sekalipun pacaran, jangankan pacaran ditembak sama
cowok aja gak pernah. Tapi bukan berarti aku tidak normal.

Hanya saja cintaku selalu bertepuk sebelah tangan setiap kali aku
mencintai seseorang. Ada beberapa orang yang berhasil membuatku jatuh
cinta dan berhasil juga mematahkan hatiku. Akhirnya aku memutuskan untuk
tidak membuka hatiku lagi pada laki laki manapun kecuali sama laki laki
yang memang sudah ditakdirkan menjadi partner hidupku. Karena itu
jadilah aku jomblo alias belum pernah pacaran.

Sewaktu masih duduk dibangku sekolah, aku menyukai seorang laki laki
yang cukup populer dikalangan anak sekolah, setiap hari aku hanya bisa
mengamatinya dari kejauhan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience