BAB 16

Humor Completed 9578

Sejam berlalu, mila belum juga datang, aku mulai cemas. sebenarnya aku
bisa saja naik bus lagi tapi butuh waktu yang lebih lama lagi.

Jam tangan berdetak-detik, dua jam berlalu batang hidung mila belum juga kelihatan,
kecemasan mulai merajai seluruh tubuhku, belum lagi jalanan sudah agak
sepi.

"tinnn.. tinn... tin... " mila membunyikan klakson dan membuka jendela
kaca mobilnya+

"ayo masuk" ujar mila.

aku langsung bergegas masuk ke dalam
"lama amat sih mil, aku hampir mati ketakutan tau"
"jalanan macet atuh neng, lagian kamu ngapain coba nyasar ketempat ini?
gak ada tempat yang lebih jauh lagi ya?"

mila menyetir mobilnya meninggalkan terminal .

"lapar gak mil? kita makan dulu yok".

"ya lapar lah, aku tadi baru aja selesai kerja langsung kamu paksa
jemput kamu, ya belum sempat makan".

"maaf deh tuan putri habisnya gak tau mau minta jemput sama siapa lagi"
ujarku yang disahut mila dengan senyuman+

"makanya cari pacar biar ada yabg jemput" gerutu mila kesal+

"kalo ada pacar orang yang bisa kita repotin ngapain harus nyari pacar?"
seruku gak mau kalah+

"dasar, yang ada sampe nenek nenek juga kamu bakal tetap jomblo klo keg
gini ceritanya" mila masih mengomeliku karena tidak pernah mendengarkan
saranya untuk mencari kekasih.

"karena hari ini, hari pertamaku kerja jadi aku yang traktir makan kita
malam ini" seruku penuh semangat+

"gak usah sok punya uang deh, masih make duit ortu, gaya mau traktir.
nanti sesudah dapat gaji pertama baru traktir aku, dan tempatnya nanti
aku yang milih"
mila masih fokus melihat jalan+

mila memarkirkan mobil di tempat kami biasa makan, selesai memesan
makanan aku dan mila duduk berhadapan+

"gimana ceritanta sih kamu bisa kerja di Majalah King?" tanya mila
mengawali pembicaraan.

"sebelum nanya itu kamu gak penasaran apa jabatanku disana?"+

"apa emang?" tanya mila dengan muka serius, aku yakin dia akan kaget
mendengar jawabanku.

"sekretaris" jawabku yang membuat mila hampir teriak+

"serius?" tanya mila gak percaya .

"hm" jawabku.

"seorang lea jadi sekretaris" ujar mila tertawa+

"sebenarnya aku gak suka sih mil, ka angel yang memilihkan pekerjaan ini
untukku, karna direkturnya kawan satu kampusnya ka angel dulu makanya
aku bisa kerja disana"

"sekretaris kan sangat berbanding terbalik sama kepribadian kamu lea,
kog bisa sih" ujar mila masih belum berhenti tertawa+

"gak kebayang kamu ke kantor pake heel, pake rok seksi" sambung mila+

"udah deh mil gak usah ketawa lagi, kamu tau gak tadi aja aku hampir
jatuh di ruangan direktur karna gak mahir pake heel"+

"lucu aja lea, gimana ya reaksi teman teman kita jika tau kamu jadi
sekretaris? cowok paling tomboy sejagat kampus jadi sekretaris" +

"udah ah mil, kita makan aja, lapar nih" .

Selesai makan, mila mengantarkanku pulang kerumah.
badanku merasa lelah sekali seharian ini, belum lagi betisku naik dua
kilo karna seharian pake heel.+

ku baringkan badanku di kasur yang rasanya empuk sekali+

"seperti ini rasanya mencari duit" seruku dalam pikiranku+

"lea, kakak bisa masuk" tanya ka angel di depan pintu kamarku+

"masuk aja ka, pintunya gak lea kunci" ka angel masuk ke kamarku dengan
pakaian tidur yang sudah menempel dibadannya+

" kakak tidur disini ya" ka angel langsung tidur disampingku+

"kamu kemana aja kog lama sekali pulang kerumah" tanta ka angel khawatir+

"panjang ceritanya ka, besok aja lea ceritakan, lea ngantuk" aku dan ka
angel tertidur+

rasanya waktu cepat sekali berputar, baru beberapa menit yang lalu
mataku terpejam, ini sudah pagi lagi.

Tiga bulan kemudian…
"Selamat pagi pak" sapaku pada satpam yang sudah standby dikantor.

"Pagi juga mba lea" ujar pak satpam tersenyum aku berjalan keruanganku, sebelum kedua bosku berada dikantor.

Beberapa menit kemudian kedua bosku sudah berada di kantor dengan
beberapa berkas ditangan.

"selamat pagi bu Diana, pak Mario?" sapaku memberi salam.

"pagi juga lea, kamu sudah mengatur jadwal ku hari ini?" tanya bu Diana+

"sudah bu, semuanya sudah beres" jawabku mantap+

kedua bosku berlalu dari hadapanku dan berkutat dengan aktivitas mereka
masing masing+

begitulah kegiatanku beberapa bulan ini, hanya mengatur jadwal untuk
kedua bosku.
selain menjadi wakil direktur
ternyata pak Mario adalah seorang photografer handal+

dia bisa merubah sesuatu yang menurut orang tidak berharga menjadi
berharga. beberapa karyanya sudah di pasarkan di penjuru dunia+

Bu diana dan pak Mario merupakan perpaduan yang serasi menurutku,
dari gosip gosip yang aku dengar
kedua orang tua bu Diana tidak menyetujui hubungan mereka makanya di
umur yang sudah siap untuk menikah, mereka belum juga menikah+

selain tugas tugas dikantor pak mario sering memintaku untuk mengatur makan malam romantis untuk pak mario dan bu diana.

Ya begitulah rutin harian ku sebagai sekretaris. Kau mahu tahu, aku ngak pernah menyesal dengan segala keserabutan masa silamku, betapa dulunya aku ini mungkin manusia yang menyebalkan tapi kini syukur suda punya sesuatu yang dikerjakan, aku punya karier dan majikan yang baik. Malah aku berterima kasih pada Tuhan kerana memberi ku kesusahan, menjadikan aku manusia troublemaker hingga bisa menggerakkan hati ka Angel untuk berusaha mencarikan aku kerja. Lalu apa harus ku lakukan? Aku malah berterima kasih untuk hidup yang serba nyaman dan nikmat ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience