BAB 9

Humor Completed 9578

Pagi pagi sekali bunda sudah membangunku untuk mencari pekerjaan, bunda
orang yang paling gak suka liat aku malas malasan di rumah.
Aku menjatuhkan beberapa lamaran ke beberapa perusahaan yang sedang
membuka lowongan pekerjaan.

Aku berjalan jalan sebentar ke pasar tradisional sambil melihat lihat
barang antik yang selama ini ku incar, ternyata masih terpajang disana,
saat aku mendapatkan gaji pertamaku nanti, barang yang pertama ku beli
adalah barang antik ini.

"Lea" seseorang menepuk pundakku membuatku menoleh
"Eh tante rina, lagi belanja ya tan?" tanyaku basa basi
"Ia, kamu sendiri?" tanya tante rina
"Oh, tadi habis jatuhin lamaran tan, main main deh kesini" ujarku
"Berarti kamu gak lagi sibuk kan?" tanya tante rina
"Nggak kog tan" jawabku
"Tante mau minta tolong lagi sama kamu"
"Minta tolong apa tan?"
"Tolong temani tante belanja, habis itu temani tante masak"
"Baik tan".

Aku dan tante rina belanja dan juga memasak, sepertinya tante rina
nyaman dan percaya padaku, karena tante rina tidak segan segannya
berbagi cerita tentang keluarganya padaku.
Selesai membantu tante rina masak aku pulang kerumah karena hari sudah
Sore.

"Aku pulang" seruku saat membuka pintu
"Kamu dari mana" tanya papa yang sedang duduk membaca koran diruang tamu
"Habis jatuhin lamaran kerja pa"
"Sampe sore begini kamu jatuhin lamaran kerja?, yang bisa kamu lakuin
cuma main main, kapan sih kamu dewasanya?" bentak papa
"Siapa yang main main sih pa, memang habis jatuhin lamaran kog" ujarku
tak mau di salahkan
"Kalo memang kamu benar jatuhin lamaran harusnya kamu udah dapat kerja
sekarang" bentak papa lagi
"Aku udah berusaha pa, tapi" aku belum selesai melanjutkan omonganku
papa sudah memotongnya
"Gak usah tapi tapian, memang kamu tidak ada dewasanya sedikitpun yang
bisa kamu lakuin hanya happy happy diluar sana" ujar papa melemparkan
koran yang tadi dibacanya, papa meninggalkanku di ruang tamu.+

Aku masuk kedalam kamarku, ku hempaskan tubuhku dikasur.
Papa benar, wanita seusiaku harusnya sudah bisa menanggungjawabi dan
membiayai dirinya sendiri.
"Apa yang salah dengan hidupku?"
"Kenapa aku selalu saja sial?"
"Kapan aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan?"
"Kenapa hidupku menyedihkan sekali, tak satupun yang kuinginkan tercapai"
Aku meratapi nasibku di dalam kamar.+

Jika dibandingkan dengan ka angel hidupku berbanding 360 derajat,
bagaimana tidak. Semua yang diinginkan ka angel selalu tercapai, bahkan
banyak lelaki yang antri untuk menjadikannya calon istri, tapi ka angel
tidak pernah merespon dia selalu setia pada ka william.+

Ka angel dengan ka william sudah kenal sejak mereka duduk dibangku
sekolah menengah pertama, ka angel merupakan cinta pertama ka william,
tapi mereka pacaran saat duduk di bangku sekolah menengah atas hingga
sekarang.+

Ayah dan bunda sering menyarankan mereka untuk segera menikah tapi
selalu di tolak.
Mereka berdua sama sama sibuk meniti karir, apalagi ka william baru
terpilih menjadi manager salah satu bank ternama di kota ini.+

ka william adalah salah satu calon suami idaman masa kini menurut
versiku, juga mungkin menurut wanita pada umumnya, dari segi fisik,
pasti hampir semua wanita menginginkan fisik yang dimiliki ka william,
Hanya melihat kedua mata coklat hazelnya saja aku yakin semua wanita
pasti terpesona, badannya yang tinggi tegap dipenuhi otot otot, dan dada
bidangnya yang rata membuat wanita ingin berselancar disana.
Gigi putihnya yang tersusun rapi dengan dua lesung pipi di pipi kiri dan
kanan menambah kadar ketampanannya, ditambah dengan bibirnya yang tipis
jika tersenyum bisa membuat wanita gagal fokus.

Selain itu ka william adalah cowok yang paling sopan yang pernah ku
kenal, tutur katanya yang lembut dan hangat membuat lawan bicaranya
nyaman untuk berbicara, dan satu lagi orangnya sangat ramah dan humoris.+

Ayah dan bunda selalu betah duduk diruang tamu jika sedang ada ka
william, ayah dan bunda selalu berhasil tertawa dengan lelucon yang
diciptakan ka william.+

Jadi ka william bukan cuma calon suami idaman masa kini tapi juga
calon menanti idaman masa kini,
Ka angel sering memarahi ka william karna terlalu ramah apalagi sama wanita,
Mungkin letak kelemahan ka angel disitu, tingkat kecemburuannya sangat
tinggi. Yang membuat mereka sering selisih paham.

Jika dibandingkan denganku, satu satunya cowok yang pernah kusukai jauh
berbanding terbalik dengan ka william, cowok yang kusukai memiliki warna
kulit gelap dari ujung kaki sampai ujung rambut, yang putih hanya
giginya doang, itupun hanya ketika tersenyum baru kelihatan, rambut
keriting mirip indomie, berat badan yang jauh diatas berat badan ideal,
dan omongan kasar yang selalu keluar dari mulutnya.

Udah hitam, keriting, gendut, hidup lagi
Cowok yang seperti ini aja tidak bisa menyukaiku
Apalagi cowok seperti ka william, mungkin tunggu Avenged Sevenvold
merilis lagu dangdut baru aku bisa memiliki cowok se perfect ka william.+

Sejak saat itu aku selalu minder jika didekati laki laki, aku tidak
pernah bisa membuka hatiku untuk laki laki karena takut terluka

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience