BAB 14

Humor Completed 9578

Aku sedang duduk menunggu bu Diana keluar untuk makan siang, karena bagaimana pun aku tidak mungkin duluan ke kantin meninggalkan bu Diana diruangannya.
Aku tidak sabar lagi menunggu bu Diana keluar dari ruangannya.

Tiba-tiba seorang laki laki menerobos masuk ke dalam ruangan bu Diana.

"Maaf pak, apakah bapak sudah membuat janji dengan bu Diana?" tanyaku
sopan pada laki laki itu.

"Haruskah aku membuat janji dengan bosmu?" ujar laki laki itu kesal.

"Menurut aturannya harus seperti itu pak, agar saya bisa memberi tahu bu
Diana terlebih dahulu?" ujarku menjelaskan

"Kamu pasti sekretaris barunya Diana ya?" tanya nya dengan nada kesal.

"Ia pak" jawabku masih sopan.

"siapa nama kamu?" tanya laki laki itu

"Azalea pak, biasa dipanggil Lea".

"begini ya lea, kamu sudah bagus dalam bekerja, jadi sekarang kamu
kembali ke ruanganmu karena saya ingin bertemu bosmu"

"tidak boleh pak, kan sudah saya bilang tadi kalo bapak harus buat janji
dulu" ujarku keras kepala, karena begitulah bu Diana memberikanku arahan+

aku menghalangi pintu agar laki laki itu tidak bisa masuk.

"minggir gak, kamu pasti nyesal telah memperlakukan saya seperti ini,
dan bisa jadi hari ini juga hari terakhirmu bekerja disini" ujar laki
laki itu penuh emosi.

mendengar kegaduhan yang kami ciptakan akhirnya bu diana keluar dari
ruangannya.

"ada apa sih ribut ribut" gerutu bu diana saat membuka pintu+

"ini bu, bapak ini ingin bertemu dengan ibu tapi belum buat janji
makanya saya cegah masuk keruangan ibu" ujarku menjelaskan.

" lea, benar yang kamu katakan tapi dia wakil direktur diperusahaan ini,
jadi dia tidak harus membuat janji dulu untuk bertemu dengan saya" ujar
bu diana menjelaskan, seketika aku merasa bodoh sendiri.

" Maaf pak, bu saya tidak tau karena saya baru bekerja hari ini, lain
kali saya akan lebih hati hati lagi" ujarku menyadari kesalahanku+

"kamu sih mempekerjakan anak kecil, makanya begini" ujar wakil direktur,
yang kulakukan hanya bisa diam.

"saya tadi lupa mengatakan pada lea bahwa dia juga menjadi sekretaris
kamu, makanya dia nggak tau" ujar bu diana.

"Apa nggak ada cewek yang lebih cantik gitu yang bisa kita rekrut jadi
sekretaris" gerutu laki laki itu.

"Hush, kamu apaan sih, lea kenalin ini wakil direktur kita namanya pak
Mario, jangan diambil hati ya omongannya" ujar bu diana.

aku hanya menganggu.

"Lea ini adeknya angel loh Io" ujar bu diana pada pak Mario.

"serius kamu adiknya angel, kog gak ada mirip miripnya sama sekali"
komentar pak mario

"ia pak" jawabku tersenyum menanggapi omongan pak mario tapi dalam hati
ingin rasanya marah.

"klo angel di ibaratkan Cinderella kamu upik abunya" ujar pak mario yang
membuatku tetap tersenyum sekalipun aku ingin menjambak rambutnya+

"kamu jangan kelewatan ngomongnya io, nanti dia sakit hati gak enak kan
sama angel dan william" tegur bu diana+

"bercanda doang loh Di, lucu aja liat ekspresi sekretaris baru kita ini"
ujar pak mario masih tertawa

"gak usah di dengarin ya lea, dia ini memang kebiasaan kayak gitu, kamu
bisa istirahat makan siang, jangan lupa waktu istirahat kamu cuma
setengah jam" ujar bu diana menjelaskan.

"kita makan dimana?" tanya pak mario pada bu diana.

"ditempat biasa aja lah, lagi malas keluar" ujar bu diana dan mereka
berdua pun pergi meninggalkanku diruangan.

aku mengunci ruangan lalu bergegas ke kantin, sebenarnya rasa laparku
sudah hilang entah kemana dengar omongan pak mario, bagaimana bisa dia
mengataiku upik abu.

satu hal lagi yang membuatku tidak selera makan, yaitu karena tidak satu
orang pun aku kenal di kantor ini, belum lagi aku selalu kewalahan jika
sudah bertemu dengan manusia manusia baru.
mungkin inilah alasan beberapa perusahaan yang kulamar menolakku karena
aku tidak bisa bersosialisasi dengan baik didalam lingkunganku.

"boleh duduk disini?" tanya seorang lelaki padaku dengan kedua tangannya
yang kerepotan membawa nampan berisi makan siang
aku hanya mengangguk.

dia meletakkan nampannya di meja dan menarik kursi untuk duduk+

"kamu kerja disini juga?" tanyanya yang lagi lagi kujawab dengan anggukan+

"kenalin namaku Charles dari divisi penerbitan" ujar charles
memperkenalkan diri.

"namaku lea, seketaris pribadinya Bu diana dan pak Mario" ujarku
membalas jabatan tangannya+

"cocoklah" komentarnya setelah mengamatiku dari atas sampai bawah+

"apanya yang cocok?" tanyaku penasaran.

"cocok jadi sekretaris lah" jawab charles melahap makan siangnya.

"tapi dari nada bicaramu aku menangkap ada yang aneh" ujarku terus terang.

"sebagai rekan kerja yang baik aku ingin memberi tahu kamu, kalo pak
mario dan bu diana adalah sepasang kekasih, jadi sekretaris sebelumnya
ketahuan cari cari perhatian dengan pak mario, makanya bu diana langsung
memecatnya" mendengar ucapan charles aku teringat kejadian tadi didepan

"kenapa? apa kamu juga menaruh hati sama pak mario?" ujar charles
mengagetkanku+

"ya nggak lah, masa ia baru satu hari kerja udah langsung suka sama pak
mario"

"ia biar kamu tau aja, kalo cewek seantero kantor ini banyak yang
menaruh hati pada pak mario" +

aku hanya mendengarkan omongan charles sembari menghabiskan makan siangku.
selesai makan siang aku kembali keruanganku untuk bekerja

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience