BAB 8 Tarian Di Atas Bara

Mystery Series 28

Mantra-mantra aneh itu semakin kuat, mengikat Anya dalam lingkaran tak kasat mata. Ia merasa tubuhnya lemas dan pikirannya kosong. Orang-orang yang mengelilinginya semakin mendekat, wajah mereka yang dicat tampak seperti topeng-topeng iblis yang mengerikan.

Anya mencoba melawan, namun sia-sia. Ia tidak bisa bergerak, tidak bisa berteriak. Ia merasa seperti sedang tenggelam dalam lautan kegelapan.

Tiba-tiba, ia teringat pada Rio. Ia teringat pada pengorbanannya, pada janjinya untuk selamat dan memperingatkan orang lain. Ia tidak boleh menyerah. Ia harus berjuang.

Dengan sekuat tenaga, Anya mencoba membebaskan diri dari ikatan gaib itu. Ia memfokuskan seluruh energinya pada satu tujuan: melarikan diri.

Ia membayangkan dirinya berlari, melompat, dan menghindari setiap rintangan. Ia membayangkan dirinya memukul, menendang, dan melawan setiap musuh. Ia membayangkan dirinya bebas.

Perlahan tapi pasti, Anya mulai merasakan sedikit kekuatan kembali ke dalam tubuhnya. Ia mulai bisa menggerakkan jari-jari tangannya, lalu kakinya. Ia mulai bisa merasakan kembali sentuhan angin di kulitnya.

Dengan sekali sentakan, Anya berhasil membebaskan diri dari ikatan gaib itu. Ia mendorong orang-orang di depannya dengan keras dan berlari secepat yang ia bisa.

Orang-orang itu terkejut dan marah. Mereka mengejar Anya dengan teriakan-teriakan yang mengerikan.

Anya berlari menyusuri perkampungan itu, menghindari rumah-rumah kayu dan rintangan lainnya. Ia melihat sekelilingnya, mencari jalan keluar.

Ia melihat sebuah jalan setapak yang menuju ke dalam hutan. Tanpa ragu, ia berlari menuju jalan setapak itu.

Orang-orang itu terus mengejarnya. Mereka semakin dekat dan dekat. Anya bisa merasakan napas mereka di belakang lehernya.

Tiba-tiba, salah seorang dari orang-orang itu berhasil meraih kakinya. Anya terjatuh ke tanah dengan keras.

Orang itu menarik Anya kembali ke arah perkampungan. Anya berteriak dan meronta-ronta, namun tidak ada yang bisa mendengarnya.

Saat orang itu hendak menyeret Anya kembali ke lingkaran gaib, Anya melihat sesuatu yang berkilauan di tanah. Ia melihat sebilah pisau yang terjatuh dari salah satu rumah kayu.

Tanpa berpikir panjang, Anya meraih pisau itu dan menusukkannya ke kaki orang yang memegangnya. Orang itu berteriak kesakitan dan melepaskan Anya.

Anya bangkit berdiri dan berlari kembali ke dalam hutan. Ia tidak menoleh ke belakang. Ia tahu bahwa orang-orang itu akan terus mengejarnya.

Anya berlari selama berjam-jam, hingga ia tidak bisa mendengar lagi suara teriakan orang-orang itu. Ia berhenti di sebuah tempat yang aman dan bersembunyi di balik semak belukar yang lebat.

Ia mengatur napas dan memeriksa lukanya. Ia memiliki beberapa luka memar dan goresan di tubuhnya, namun tidak ada yang serius.

Ia merasa lelah dan lapar, namun ia tidak menyerah. Ia tahu bahwa ia harus terus berjuang. Ia harus menemukan jalan keluar dari hutan ini dan mengungkap rahasia kekuatan jahat yang telah menguasai perkampungan itu.

Saat ia sedang beristirahat, ia melihat sesuatu yang aneh di dekatnya. Ia melihat sebuah batu besar yang memiliki ukiran-ukiran aneh di permukaannya. Ukiran-ukiran itu tampak seperti simbol-simbol kuno yang memiliki makna tersembunyi.

Anya mendekati batu itu dan memeriksa ukiran-ukiran itu dengan seksama. Ia merasa seperti pernah melihat simbol-simbol itu sebelumnya.

Tiba-tiba, ia teringat pada buku-buku kuno yang pernah ia baca di perpustakaan ayahnya. Buku-buku itu berisi tentang mitos dan legenda dari berbagai suku di Indonesia, termasuk suku-suku yang tinggal di Riau.

Ia teringat bahwa simbol-simbol itu adalah simbol-simbol yang digunakan oleh suku-suku kuno untuk berkomunikasi dengan roh-roh alam dan kekuatan gaib lainnya. Simbol-simbol itu juga digunakan untuk melindungi diri dari roh-roh jahat dan kekuatan kegelapan.

Anya merasa terkejut dan penasaran. Apakah ini berarti bahwa kekuatan jahat yang menguasai perkampungan itu adalah roh jahat yang dipanggil oleh suku-suku kuno? Apakah ini berarti bahwa hutan ini memiliki sejarah yang kelam dan mengerikan?

Anya memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang simbol-simbol itu. Ia mengeluarkan buku catatan kecil dan pensil dari tasnya dan mulai menyalin ukiran-ukiran itu ke dalam buku catatannya.

Saat ia sedang menyalin ukiran-ukiran itu, ia merasakan sesuatu yang aneh. Ia merasa seperti ada suara yang berbisik di telinganya. Suara itu mengucapkan kata-kata yang tidak ia mengerti, namun ia merasa seperti kata-kata itu memiliki makna yang penting.

Anya mencoba memfokuskan pikirannya pada suara itu. Ia mencoba memahami apa yang sedang dikatakan oleh suara itu.

Perlahan tapi pasti, Anya mulai memahami kata-kata itu. Kata-kata itu adalah bahasa kuno yang digunakan oleh suku-suku yang tinggal di hutan ini. Kata-kata itu adalah mantra-mantra yang digunakan untuk memanggil roh-roh alam dan kekuatan gaib lainnya.

Anya merasa terkejut dan takut. Apakah ini berarti bahwa ia telah terpilih untuk menjadi perantara antara dunia manusia dan dunia roh? Apakah ini berarti bahwa ia memiliki kekuatan untuk mengalahkan kekuatan jahat yang menguasai perkampungan itu?

Anya tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia merasa bingung dan ragu. Namun, ia tahu bahwa ia tidak bisa menyerah. Ia harus melakukan sesuatu untuk menghentikan kekuatan jahat itu.

Ia memutuskan untuk mengikuti kata-kata yang ia dengar dan mengucapkan mantra-mantra itu dengan suara yang lantang dan jelas. Ia berharap mantra-mantra itu akan membantunya untuk mengalahkan kekuatan jahat itu.

Saat ia mengucapkan mantra-mantra itu, sesuatu yang aneh terjadi. Angin bertiup kencang, pohon-pohon bergoyang dengan keras, dan langit menjadi gelap gulita. Anya merasa seperti ada kekuatan besar yang sedang berkumpul di sekelilingnya.

Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul dari dalam batu besar itu. Cahaya itu menyinari Anya dan membuatnya merasa hangat dan nyaman. Anya merasa seperti sedang dipeluk oleh sesuatu yang baik dan penuh kasih sayang.

Cahaya itu semakin lama semakin terang, hingga memenuhi seluruh hutan. Anya merasa seperti sedang berada di dalam dunia yang berbeda, dunia yang penuh dengan keajaiban dan keindahan.

Saat itulah, Anya menyadari bahwa ia tidak sendirian. Ia ditemani oleh roh-roh alam dan kekuatan gaib lainnya yang siap membantunya untuk mengalahkan kekuatan jahat itu.

Dan sekarang, ia siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Ia siap untuk memasuki perkampungan itu kembali dan membebaskan orang-orang yang telah dikuasai oleh kekuatan jahat itu.

Saat itulah, Anya menyadari bahwa ia tidak sendirian. Ia ditemani oleh roh-roh alam dan kekuatan gaib lainnya yang siap membantunya untuk mengalahkan kekuatan jahat itu. Ia merasakan kehadiran Rio di sisinya, bukan secara fisik, tetapi sebagai semangat yang menyertainya.

Dan sekarang, ia siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Ia siap untuk memasuki perkampungan itu kembali dan membebaskan orang-orang yang telah dikuasai oleh kekuatan jahat itu. Dengan semangat Rio, ia yakin bisa melakukannya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience