4

Family Completed 2798

Rumah sakit itu bernama Columbia Presbyterian Medical Center, salah satu dari rumah sakit yang tertua, terbesar dan terbaik di Amerika. Luasnya lebih dari sembilan hektar, berdiri di sepanjang tepian Sungai Hudson. Di situ bekerja ribuan dokter, paramedis, dan karyawan dalam berbagai bidang. Mereka melayani puluhan ribu pasien. Masih ada lagi para mahasiswa kedokteran dari Columbia University. Sebuah institusi yang luar biasa dan membuat Tom takjub. Di situ dia tidak perlu merasa minder karena di tempat itu bercampur baur berbagai ras dan warna kulit, baik yang sehat maupun yang sakit. Setiap hari terdengar bahasa Inggris dalam berbagai aksen. Yang penting bisa dipahami dan memahami. Pendeknya, Tom tidak pernah merasa dirinya minoritas bila berada di dalamnya. Tetapi bukan cuma segi kebesaran itu yang

membuatnya takjub. Ada sesuatu yang lain yang membuatnya amat terkesan.

Di atas pintu masuk, terukir pada lapisan semen, kata-kata sebagai berikut, "For the Poor of New York without Regard to Race, Creed, or Color." Kata-kata itu jelas mengungkapkan prinsip fundamental rumah sakit tersebut, yaitu bertujuan menolong kaum miskin di New York tanpa memandang ras, kepercayaan, atau warna kulit. Pada kenyataannya memang demikian. Banyak kaum gelandangan yang berpura-pura sakit, terkapar di jalanan supaya diangkut polisi ke sana, tempat mereka bisa mendapat makanan, tempat berteduh yang nyaman dan perlakuan yang ramah. Tak ada orang sakit yang ditolak karena dia tak bisa membayar uang muka atau tak punya asuransi. Betapapun dekil dan kumuh penampilannya, dia tetap ditolong dan diperlakukan sama seperti halnya yang berpenampilan mewah.

Di sana ada rasa kemanusiaan yang tinggi.

Tetapi tak selamanya Tom mendapat perlakuan yang wajar. Dalam perjalanan kariernya, sebelum atau sesudah menjadi dokter, beberapa kali ia menerima perlakuan rasialis. Bukan dari sesama mahasiswa atau rekan sekerja, melainkan dari pasien berkulit putih. Yang paling sering adalah sikap memandang rendah. Tak perlu dengan kata-kata, melainkan cukup jelas dari tatapan mata. Oh, jadi dia itu dokter? Bukan paramedis atau bagian kebersihan?

Pada awalnya memang terasa menyakitkan. Tetapi ia menyadari, bahwa yang mengalami hal itu bukan cuma dirinya, melainkan juga rekan-rekannya sesama ras bukan kulit putih.

Jadi banyak teman senasib. Dan mereka suka berkumpul secara berkala membicarakan hal itu. Masing-masing menceritakan pengalamannya. Ternyata rasanya meringankan. Bahkan mereka bisa menertawakan dan membuatnya sebagai lelucon. Kasihan orang-orang rasialis itu. Apa bagusnya putih di luar tapi hitam di dalam?

Pengalaman cukup ekstrem adalah penolakan orang yang sedang sekarat. Pernah seorang pasien lelaki bertubuh besar tambun dengan kulit putih pucat bagai tak pernah kena sinar matahari didorong masuk ruang emergency sebagai korban kecelakaan lalu lintas. Perdarahannya serius hingga kulitnya menjadi super pucat.

Ketika itu Tom sedang bertugas di sana. Bersama perawat dia cepat mendekati untuk memberikan pertolongan. Anehnya, pasien gembrot yang sudah lemah itu masih bisa marah-marah. "Nooo! No Chinese!" teriaknya. Tom sadar dengan siapa ia berhadapan. Ia tak bisa memaksa.

Perawat mencari dokter lain. Di ruangan yang sibuk itu ia menemukan Ronald Brown. Tetapi begitu melihat Ronald pasien itu berteriak lagi, "Nooo! No Nigger! No Nigger!" Ronald mundur. Ia berkulit hitam.

"Tapi, Sir," kata perawat bingung, "dokter lain sibuk. Anda perlu cepat ditolong."

"Nooo! No Chinese! No Nigger! I want white doctor! White! Do you hear me?" teriak pasien gembrot keras kepala. Tapi suaranya tambah lemah.

"Darah Anda banyak sekali keluar, Sir," kata Ronald dengan sinis. "Anda seperti karung kempes."

Pasien itu kolaps. Entah dia mendengar atau tidak. Baru saat itu Tom dan Ronald bisa menolongnya tanpa tentangan. Pasien itu berhasil diselamatkan. Mereka berdua tak pernah bertemu lagi dengannya karena dia dipindahkan ke ruangan lain. Tetapi mereka tidak sakit hati. Mereka justru menertawakan. Ada lelucon baru.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience