Mas Daniel masih mengerang hebat dengan tubuhnya bergetar-getar kenikmatan dan aku gigit pentil dadanya, sambil kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yang tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa-sisa ketegangan di batang kemaluan Mas Daniel. Setelah itu kami pun terkulai lemas dan tidur sambil batang kemaluan Mas Daniel masih menancap di memekku. Begitulah hampir selama 2 minggu kami melakukan hubungan seks dan tiba saatnya ketika Mas Daniel harus berlayar karena masa cutinya sudah habis. Aku mengantar kepergian suamiku sampai di pelabuhan. Demikian sejak itu, aku harus membiasakan hidupku dengan jadwal tugas Mas Daniel selang seling pergi bertugas di Riq dan tinggal di darat, di mana keadaan ini kami jalani hampir 7 tahun sampai sekarang.
Pada saat ini Mas Daniel sedang bertugas di Riq. Sudah hampir 2 minggu aku ditinggal Mas Daniel, besok Mas Daniel akan kembali ke rumah dan tinggal selama 1 minggu. Sudah terbayang dalam benakku, hari-hari mendatang selama 1 minggu, dimana kami berdua akan berenang dalam madu kenikmatan untuk memuaskan hasrat pemenuhan kebutuhan seksual kami yang mengalami puasa selama 2 minggu. Dengan jadwal tugas Mas Daniel seperti ini, maka hubungan seks kami selalu saja menggebu- gebu, disebabkan setiap kali kami harus berpuasa selama 2 minggu untuk bertemu dan saling memuaskan selama 1 minggu. Membayangkan hari esok dan bagaimana gumulan Mas Daniel, benar- benar telah membuatku sangat terangsang, memang setiap kepergian Mas Daniel. Aku benar-benar bertahan untuk tidak menyalurkan keinginan seksku yang tinggi dengan lelaki lain, karena aku benar-benar hanya berkeinginan memberikan tubuh dan gairahku pada Mas Daniel seorang.
Menjelang sore hari, setelah menyediakan makan malam di atas meja, yang pada saat ini harus kusiapkan sendiri, sebab Mbok Juminah, pembantu setiaku sedang pulang kampung, karena mendadak ada keluarga dekatnya di kampung yang sakit berat. Aku memberi makan Moe anjing herder kami itu. Telah hampir satu bulan Moe tinggal bersama kami, setelah tuannya yang lama kembali ke Jerman. Setelah selesai memberi makan Moe, aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Letak kamar mandi tempat aku mandi, nyambung dengan kamar tidur kami.
Setelah selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku dan dengan hanya membungkus tubuhku dengan handuk mandi, aku membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam kamar tidur. Di dalam kamar tidur terlihat Moe sedang tiduran di sudut kamar, rupanya dia telah selesai makan dan masuk ke kamarku untuk tiduran, memang dia senang tidur di dalam kamar kami yang lantainya dilapisi karpet tebal dan udaranya dingin oleh AC. Dengan masih dililit handuk, aku duduk di depan meja rias untuk mengeringkan dan bersisir rambut.
Pada saat itu, Moe mendadak bangkit dari tidurannya dan berjalan mondar mandir di dalam ruangan kamar dengan lidahnya terjulur keluar sambil hidungnya mendengus-dengus. Terlihat malam ini Moe agak gelisah, tidak seperti biasa yang selalu tenang tidur di sudut kamar. Malam ini dia mondar mandir dan sekali-sekali matanya yang hitam kecoklatan melihat ke arahku yang sedang duduk menyisir rambut. Melihat Moe seperti itu, kupikir lebih baik menyuruh Moe ke dapur karena mungkin dia sedang kehausan, jadi aku bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu sambil berkata,
" Moe! ayoo.. keluar!" pada saat aku melintas di depan Moe.
Tiba-tiba tanpa aba-aba, kedua kaki depan Moe menggapai dan dengan bertumpu pada kedua kaki belakangnya. Kedua kaki depan Moe menekan bagian punggungku, aku mencoba berbalik dan karena beratnya badan Moe, aku terhuyung-huyung dan jatuh telentang di lantai yang dilapisi karpet tebal. Kedua kaki terpentang lebar, sehingga handuk yang tadinya menutupi bagian bawahku terbuka, yang mengakibatkan bagian bawahku terbuka polos di mana kemaluanku dan bagian pahaku yang putih mulus masih agak basah karena belum sempat kukeringi dengan betul.
Moe dengan cepat berjalan ke arahku yang sedang telentang di lantai dan sekarang berdiri diantara kedua kakiku yang terbuka lebar itu. Dengan cepat kepalanya telah berada diantara pangkal pahaku dan tiba-tiba terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai menjilati pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli. Aku mencoba menarik badanku ke atas untuk menghindari jilatan lidahnya pada pahaku, akan tetapi terdengar suara geraman keluar dari mulutnya dan dengan masih terus menjilat pahaku. Moe menunjukan gigi-giginya yang runcing, yang membuatku sangat ketakutan sehingga badanku terdiam dengan kaku. Kedua mataku melotot dengan ngeri melihat ke arah anjing herder tersebut yang kepalanya berada diantara kedua pahaku. Jilatannya makin naik ke atas.
Tiba-tiba badanku menjadi kejang ketika lidahnya yang kasar itu terasa menjilat belahan bibir kemaluanku dari bawah terus naik ke atas dan akhirnya badanku terasa meriang ketika lidahnya yang besar basah dan kasar itu menyentuh klitorisku dan meggesek dengan suatu jilatan yang Panjang yang membuatku terasa terbang melayang-layang bagaikan layang-layang putus ditiup angin.
"Ahh… uhhh.. Aduuhh!" tak terasa keluar keluhan panjang dari mulutku.
Badanku terus bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mataku terus melotot melihat kearah lidah Moe yang bolak balik menyapu belahan bibir kemaluanku. Dengan tak sadar kedua pahaku makin terbuka lebar, memberikan peluang yang makin besar pada lidah Moe bermain-main pada belahan kemaluanku. Dengan tak dapat kutahan lagi, cairan pelumas mulai membanjiri keluar dari dalam kemaluanku. Bau serta rasa dari cairan ini makin membuat Moe makin giat memainkan lidahnya terus menyapu dari bawah ke atas. Mulai dari permukaan lubang anusku naik terus menyapu belahan bibir kemaluanku sampai pada puncaknya yaitu pada klitorisku.
Ohh.. dengan cepat kemaluanku menjadi basah kuyup oleh cairan nafsu yang keluar terus menerus dari dalam kemaluanku. Sejenak aku seakan-akan lupa akan diriku, terbawa oleh nafsu birahi yang melandaku. Akan tetapi pada saat berikut aku sadar akan situasi yang menimpaku.
"Aduuhh benar-benar gila ini, aku terbuai oleh nafsu karena sentuhan seekor anjing.. aahh.. tidak.. tidak bisa ini terjadi… ahhh.. tapi kok bikin nagih!"
Dengan cepat aku menarik badanku dan mencoba bergulir membalik badanku untuk bisa meloloskan diri dari Moe. Dengan membalik badanku, sekarang aku merangkak dengan kedua tangan dan lututku. Rupanya ini suatu gerakan yang salah yang berakibat sangat sangat fatal bagiku karena dengan tiba-tiba terasa sesuatu beban yang berat menimpa punggungku dan ketika masih dalam keadaan merangkak itu aku menoleh kepalaku ke belakang. Terlihat Moe dengan kedua kaki depannya telah menekan punggungku dan kuku- kuku kaki depannya nyangkut pada handuk yang melilit badanku. Badannya yang berat itu menekan badanku. Untung badanku dililit handuk tebal, kalau tidak pasti punggungku luka-luka terkena cakaran kuku Moe yang tajam dan kuat itu.
Aku mencoba merangkak maju dan berpegang pada tepi tempat tidur untuk mencoba berdiri, akan tetapi tiba-tiba Moe menekan badannya yang beratnya hampir 70 Kg itu sehingga posisiku yang sudah setengah berlutut. Karena beratnya badan Moe, akhirnya aku tersungkur ke tempat tidur dengan posisi berlutut di pinggir tempat tidur dan separuh badanku tertelungkup di atas tempat tidur, di mana badan Moe menidih badanku. Kedua kaki belakang Moe bertumpu di lantai diantara kedua pahaku yang agak terkangkang dan karena posisi badanku yang tertelungkup itu, maka handuk yang melilit dan menutupi badanku agak terangkat ke atas, sehingga bagian pantat aku ke bawah terbuka dengan lebar. Badan anjing herder tersebut terasa berat menidih badanku. Karena kuku kaki depannya tersangkut pada handuk, maka kedua kaki belakangnya mendorong ke depan, sehingga terasa pantatku tertekan oleh kedua paha berbulu dari anjing tersebut.
Dalam usaha melepaskan kedua kakinya yang tersangkut pada handuk, badan Moe bergerak- gerak di atas punggungku dan tanpa dapat dihindari bagian bawah perut Moe tergesek-gesek pada belahan pantatku yang tidak tertutup handuk. Aduh gila ini, sekarang aku benar-benar terjebak dalam posisi yang sulit.
" Moe! ayoo! turun!" aku mencoba menghardik anjing tersebut, kedua tanganku tidak dapat digerakkan karena terhimpit diantara badanku dan kedua kaki depan Moe.
Tiba-tiba aku merasakan ada suatu benda kenyal, bulat panas terhimpit pada belahan pantatku dan tiba-tiba aku menyadari akan bahaya yang akan menimpaku, anjing herder tersebut rupanya sudah mulai terangsang dengan tergesek-geseknya batang kemaluannya pada belahan kenyal pantatku.
"Ayoo.. Moe.. stop! turun dari punggungku.. ayoo!"
Dengan panik aku mencoba menyuruhnya turun dari punggungku, akan tetapi seruanku itu tidak dipedulikan oleh Moe. Malahan sekarang terasa gerakan-gerakan mencucuk benda tersebut pada pantatku mula-mula perlahan dan semakin lama semakin gencar saja. Aku menoleh ke kanan, ke arah kaca besar lemari yang persis berada di samping kanan tempat tidur, terlihat batang kemaluan anjing herder tersebut telah keluar dari pembungkusnya dan terlihat batang kemaluannya yang berupa daging merah bulat dengan ujungnya berbentuk agak meruncing sedang mencocol-cocol bagian pantatku akibat gerakan pantat anjing tersebut yang makin cepat saja. Mulut anjing tersebut setengah terbuka dan lidahnya terjulur keluar dan terdengar dengusan keluar dari hidungnya. Rupanya anjing herder tersebut telah sangat terangsang dan sekarang dia sedang berusaha memperkosaku.
Aku benar-benar menjadi panik, bagaimana tidak, aku dalam posisi terjepit dan sedang akan disetubuhi oleh seekor anjing herder yang kelihatan sedang kesetanan oleh nafsu birahinya. Oh.. memang sudah hampir 2 minggu aku tidak berhubungan seks dan sejak siang aku berada dalam keadaan bernafsu membayangkan besok Mas Daniel akan kembali dan kita akan menikmati permainan seks yang seru sepanjang 1 minggu kedepan, akan tetapi.. disetubuhi oleh seekor anjing herder? benar- benar tidak terbayangkan selama ini olehku.
Tanpa kusadari sodokan-sodokan batang kemaluan Moe semakin gencar saja, sehingga aku yang melihat gerakan pantat anjing tersebut melalui cermin, benar-benar terpesona karena gerakan tekanan-tekanan ke depan pantatnya benar-benar sangat cepat dan gencar, terasa sekarang serangan- serangan kepala batang kemaluan anjing tersebut mulai menimbulkan perasaan geli pada belahan pantat aku. Kadang-kadang ujung batang kemaluannya menyentuh dengan cepat lubang anusku, menimbulkan perasaan geli yang amat sangat. Terlihat kedua kaki belakangnya melangkah ke depan, sehingga sekarang kedua paha anjing tersebut memepeti kedua paha belakangku dan gerakan tekanan. Cocolan-cocolan kepala batang kemaluannya mulai terarah menyentuh bibir kemaluanku. Aku menjadi bertambah panik, disamping perasaanku yang mulai terasa tidak menentu, karena sodokan-sodokan kepala batang kemaluan Moe tersebut menimbulkan perasaan geli. Daann.. harus kuakui enak juga dan mulai membangkitkan kembali nafsu birahiku yang tertunda tadi.
Ketika aku berpaling lagi ke kaca, terlihat sekarang batang kemaluan anjing herder tersebut sudah keluar sepenuhnya dari bagian pembungkusnya dan sudah mulai membesar secara perlahan-lahan. Centimeter demi centimeter terlihat gumpalan daging merah tersebut membesar sehingga tak lama kemudian terlihat batang kemaluan herder tersebut berupa sebatang daging merah, bulat panjang mencapai kurang lebih 30 cm dengan lingkaran kurang lebih 6cm. Oh.. mungkin sebesar lingkaran tanganku, benar- benar sangat mengerikan melihat batang kemaluan yang sangat besar itu mencuat dengan tegang di bawah perut anjing herder yang berbulu itu.
Degup jantungku terasa memukul dengan kencang, aku mencoba berontak untuk meloloskan diri dari bawah tekanan kedua kaki depan Moe, akan tetapi mendadak gerakanku terhenti dengan tiba-tiba dan tubuhku menjadi kaku ketika,
"Gggeerr..!"
Terdengar geraman yang keluar dari mulut Moe dan terasa kedua kaki depannya makin mencengkeram dengan kuat pada handuk yang menutupi punggungku, serta tekanan badannya pada punggungku terasa semakin berat.
Tiba-tiba mataku terbelalak dan tubuhku menjadi kaku tegang ketika merasakan kepala batang kemaluan yang dahsyat dari anjing tersebut menyentuh dengan tepat belahan bibir kemaluanku.
"Ooohh.. oohh.. aku akan disetubuhi oleh seekor anjing!" keluhku terengah-engah.
Aku semakin terengah-engah ketika merasakan kepala batang kemaluan herder tersebut terasa terjepit diantara kedua bibir kemaluanku dan terasa mulai menekan untuk mencari jalan masuk ke dalam.
"Ooohh.. ohhh… ahh… benar-benar Moe akan segera membuatku sebagai anjing betinanya!"
Moe ketika merasakan batang kemaluannya dijepit sesuatu yang lembut tapi kenyal, segera bereaksi dengan cepat dan mulai memompa batang kemaluannya dengan asyik untuk segera menerobos masuk benda yang menjepit batang kemaluannya itu, sambil mengeram setiap kali aku mencoba bergerak menghindar.
BERSAMBUNG.....
Share this novel