Jon, Beruk Yang Kelaparan

Fantasy Series 4038

Peristiwa ini kutuliskan berdasarkan kisah yang terjadi saat Aku dan Inah pulang liburan di kampung. Kampungku terletak di kota Cabu, lebih kurang 175 kilometer jauhnya dari Manila. Setelah sampai, kami berdua berjalan-jalan melawat ke rumah Kakekku yang bernama Rojel.

Sesampainya di situ, Pak Rojel sedang memberi makan beruknya yang bernama Jon. Setelah ngobrol-ngobrol, aku diminta Kakek untuk menjaga si Jon karena esoknya Kakekku hendak mengantar anaknya ke Manila. Aku dan Inah setuju saja. Sebelum pulang, aku pergi menengok si Jon, beruk Kakekku itu.

Beruk itu kelihatan garang dan bengis saat aku mendekatinya. Anehnya, beruk itu kelihatan manja bila Inah yang mendekatinya.

"Beruk itu baik kok. Kau jangan lupa beri dia makan ya!" , jerit Kakek dari atas rumah.

Aku mengganguk saja tanda setuju.

Inah memberanikan diri memegang tangan si Jon. Beruk itu menjerit- jerit saat Ita mengulurkan tangannya. Tangan Inah ditarik dengan rakus oleh beruk itu. Inah pun tertarik ke dekat beruk itu. Aku terkejut. Beruk Kakek terdiam, mungkin terkejut. Tangan istriku betul-betul terjatuh mengenai bagian pribadi beruk itu. Inah cepat-cepat mengalihkan tangannya dari menyentuh batang beruk itu. Setelah itu kami berdua pulang balik ke rumah kami. Inah hanya tersenyum setelah kejadian itu. Di rumah, Inah meminta suaminya untuk menusuk memeknya.

"Mass, aku mau nyicip kontolmu dong", pinta Inah.

" Yukk dek, mas juga mau nusuk memekmu. "

Kami langsung melepas pakaian masing-masing. Kami berpelukan dengan ciuman yang ganas. Di sela-sela ciuman, aku turun ke dada Inah. Aku melihat sebuah titik yang berwarna pink sudah menegang keras. Aku jilat dan emut puting Inah secara bergantian. Inah mendesah diiringi dengan erangan manja akibat serangan yang aku lakukan.

Tak lama kemudian, Inah memintaku untuk posisi 69. Aku dan Inah segera merebahkan diri ke kasur. Lalu aku menyuruh Inah untuk mengangkangiku. Kami pun segera mengemut dan menjilat kemaluan yang ada dihadapan masing-masing.

"Mashhh.. Kontolmu enakkk mashh.... Ayuu masukin massh aku nggak tahann"

Aku segera mengangkat tubuhnya dengan posisi doggy. Kupikir sekalian juga Inah latihan buat ngesex sama beruk besok hehe. Aku jilat vaginanya hingga ia mengalami orgasme.

"Ahh... Mashhh... Akuu keluar... "

Crutt crutt crutt..

Aku memberi Inah waktu buat istirahat. Sambil menunggu Inah horny lagi, kujilat vaginanya dan kuhisap cairannya sampai habis. Sambil menjilat, tanganku meremas dada Inah hingga ia horny kembali.

"Mashhh ayuukk masukann... "

Aku langsung memosisikan Inah dengan posisi doggystle. Perlahan kumasukkan penisku ke vaginanya. Inah mendesah kenikmatan. Kugenjot Inah dengan pelan. Tak lama kemudian, Inah orgasme lagi.

"Ahhh... Aku keluarr lagii mass... "

Akhirnya Inah orgasme lagi. Kuhentikan genjotanku agar Inah menikmati orgasmenya terlebih dahulu. Setelah itu, Inah menyuruhku untuk menggenjotnya lagi. Kali ini aku menggenjot dengan pelan. Perlahan kugenjot dengan cepat sehingga dada Inah berguncang kencang. Kulihat payudaranya yang tergantung bebas, kuremas dan kupilin putingnya. Desahan Inah semakin liar. Ia semakin semangat menggerakkan pantatnya agar menyentuh semua vaginanya. Setelah 25 menit kugenjot, akhirnya Inah akan mengalami orgasme yang kesekian kalinya.

"Mashh... Aku mau keluarr mashh.. "

"Ayukk dekk.. Kita keluar bareng... "

"Ahhh.... Mashhh aku keluar... "

"Aku jugaa dekhh..."

Inah akhirnya keluar disusul Aku yang menyemprotkan sperma didalam rahimnya. Spermaku mengalir dengan deras hingga meluber keluar. Inah tampak ngos-ngosan. Aku pun memeluk inah dan mencium bibirnya.

"Makasihh ya mashh sudah muasin Inah"

"Sama-sama dekk, ayuk kita tidur. Besok kita harus ke rumah kakek. "

"Baik mashh.. I love you mashh. "

"Love you too dekk. "

Kami pun tertidur dalam posisi berpelukan.

Keesokan harinya kira-kira pukul sepuluh Aku dan Inah membawa nasi dan air untuk diberikan kepada beruk Kakek. Pagi itu Inah memakai kain batik dan t-shirt saja. Biasanya dia tidak akan memakai celana dalam kalau memakai kain batik. Kami sampai ke rumah Kakek yang sudah terkunci. Kakek telah berangkat ke Manila pagi-pagi sekali dengan mobil.

Sesampainya kami ke rumah, beruk Kakek menjerit-jerit. Aku sengaja menyuruh Inah untuk memberikan nasi dan air kepada beruk itu. Inah pun meletakkan nasi dan air di hadapan beruk Kakek. Beruk itu kelihatan tidak mengindahkan makanan yang diberikan Inah. Inah mengusap-ngusap kepala beruk itu.

"Mas, beruk ini nggak mau makan, Mas," kata Inah kepadaku.

"Mungkin Kakek sudah memberinya makan ya?", kataku.

"Tapi nggak kelihatan ada bekas makanan di sini, mas,", jawab isteriku.

"Iya, nggak juga ya. Ita cobalah bujuk beruk itu," kataku kepada Inah.

"Baiklah, Mas," jawab Inah.

Inah lalu mengusap-usap kepala beruk perlahan-lahan. Saat itu Ita duduk bersimpuh. Tiba-tiba tangan beruk itu meraba-raba buah dada Inah.

"Mas, beruk ini meraba dada Inah," kata Inah.

Aku melihat tangan beruk itu meremas t-shirt Inah.

"Biarlah kalau dia mau raba, mungkin beruk itu teringat istrinya,", jawabku.

"Mas mungkin beruk ini sedang mengalami musim kawin. Karena itulah Inah rasa dia tak berselera untuk makan,", kata Inah.

Aku cuma mengangguk saja.

"Mas, boleh Inah beri beruk ini raba 'barang' Inah?", tanya Inah kepada aku.

"Hati-hati sedikit, nanti digigitnya,", kataku kepada Inah.

Aku lihat Inah mengangkat t-shirtnya hingga ke pangkal dada. Buah dada Inah ditutupi oleh BH-nya saja. Memang kawasan rumah Kakekku itu jauh dari jalan orang berlalu-lalang. Jadi tak mungkin ada orang melihat apa yang sedang Inah perbuat. Lagipula kawasan tempat tidur beruk itu terlindung oleh garasi mobil Kakek.

Begitu Inah membuka t-shirtnya, beruk itu langsung saja menggondol buah dada Inah sehingga menyebabkan Ita terjatuh ke belakang karena terkejut. Aku cepat-cepat membantu Inah bangun.

"Mas, tolong Inah mas!!", jerit Inah kepadaku.

Aku cepat-cepat membantu Inah bangun.

"Lainkali hati-hati sayang,", kataku kepada Inah.

"Beruk ini ganas sekali kalau melihat dada Inah,", jawab Inah.

"Nggak papa biar mas tolong,", kataku.

Perlahan-lahan Inah memajukan buah dadanya kepada beruk itu. Tangan beruk itu langsung meremas buah dada Inah dengan kuat sambil mendengus-dengus. Buah dada Inah jadi kemerahan karena diremas dengan kuat oleh beruk itu.

Kulihat Ita menanggalkan BH-nya. Kemudian Inah berbaring di atas tanah dengan beralaskan t-shirtnya.

"Mas, Ita ingin memberi beruk ini merasakan barang Inah ya, Mas,", kata Inah.

"Coba Inah kasih dadamu, apakah dia mau atau tidak,", jawabku.

Kemudian Inah memajukan kepala beruk itu ke dadanya. Seperti dapat mangsa, beruk itu langsung melahap buah dada Inah. Beruk itu juga menjilati aerola dada Inah. Inah mendesah dengan nikmat.

" Ahh... Mashh... Beruk ini ngenyot susu Inah. Aku nggak tahann masshh."

Beruk itu menjilati kedua buah melon Inah dengan intens. Sekarang dada Inah sudah penuh dengan liur beruk itu. Tak lama kemudian, Inah mengerang tanda ia ingin orgasme.

"Ahh.... Beruk sayangg aku keluar... "

Crutt crutt crutt.....

Inah mengalami orgamse pertama yang tanpa disangka dilakukan oleh seekor beruk.

"Mas.. Aku mau nyoba penisnya Jon... Apakah boleh mas? "

"Bolehh sayang.. "

Aku mengangkat tubuh Jon. Kuletakkan penisnya di depan mulut Inah. Inah memegang benda tersebut dan mengocoknya. Ia mengocok penis beruk itu hingga muncul benda berwarna merah dari kulupnya.

"Aku emut ya Jon... ", ujar Inah dengan manja.

Inah mengemut ujung penis tersebut. Lalu ia jilat hingga pangkalnya. Ia menghisap dengan kuat penis tersebut. Tak lama kemudian Inah mengejang dan mengalami orgasme. Inah semakin liar mengemut penis Jon hingga Ia mengerang.

"Dekk, siap-siap ya. Itu si Jon kayaknya mau muncrat."

"Mmmhhh... Mhhmmm... Fuahh.. okee mashh... Mmmhhh.. "

Mendengar Jon mau muncrat, Inah semakin cepat memaju mundurkan kepalanya. Ia semakin kuat menghisap penis itu.

Clohkkk... Clohkkk...

Terdengar suara kecipak akibat gesekan antara penis Jon dengan mulut Inah. Dan akhirnya, Jon mengalami ejakulasi. Otot-otot penisnya mengejang.

Uaaaa... Uaaa...

Jon menjerit dengan keras dan menumpahkan spermanya ke mulut Inah. Ia menumpahkan semua spermanya hingga mulut Inah penuh dengan spermanya. Inah nampak kewalahan. Lalu, beruk itu turun dari mulut Inah. Inah menelan semua sperma yang ada di mulutnya.

Inah mendesah lagi. Tak disangka 4 jari tangan beruk itu sudah masuk ke dalam vagina Inah. Jarinya dimaju mundurkan dengan cepat. Inah menggelinjang hebat akibat tusukan itu. Tak lama kemudian, Inah mengejang nikmat.

"Ahhhh... Berukk nachkall.. Inah keluar lagiii... "

Dan akhirnya Inah orgasme. Cairan kewanitaannya muncrat hingga kena wajah si Jon. Inah terlihat lemas akibat orgasme beruntun yang dibuat oleh si beruk ini.

Aku mulai penasaran ingin lihat beruk itu menyetubuhi istriku. Peristiwa ini jelas sangat langka terjadi. Setelah Inah terbaring dia memainkan zakar beruk itu. Zakarnya lebih kurang 4 inci, dan kulitnya lebih kurang 1 inci setengah saja. Zakarnya berwarna kemerahan bila keluar dari kulupnya. Penis beruk itu terus dimainkan Inah sehingga beruk itu menjerit-jerit.

"Inah, Mas coba letakkan beruk ini di atas badan Inah ya,", kataku.

Inah lalu menyingkapkan kainnya sehingga menampakkan memeknya yang sudah kukerjai tadi pagi. Kain batik Inah disingkapkan hingga pangkal perutnya. Aku menyeret beruk Kakek menuju ke arah celah selangkangan isteriku yang sedang terlentang itu. Setelah betul-betul berada di depan celah selangkangan Inah, aku meniarapkan beruk itu di atas perut Inah.

Sementara itu aku membetulkan penis beruk itu agar masuk terus ke dalam vagina Inah. Sementara aku membetulkan kedudukan penis beruk itu, kulihat vagina Inah sudah tergenang air. Mungkin karena dia juga sudah terangsang untuk mengadakan hubungan seks dengan beruk ini.

Perlahan-lahan penis beruk itu kutusukkan ke dalam vagina Inah. Penis beruk itu perlahan-lahan membelah alur tebing kemaluan Inah dan terus menghunjam ke dasarnya. Saat beruk itu merasakan ada benda yang mengapit kemaluannya secara otomatis langsung menggenjot buntutnya.

Beruk itu terus menggenjot buntutnya dan penisnya keluar masuk ke dalam vagina Inah.

"Enakhh bangett, mas, penis beruk ini,", kata Inah.

Inah memeluk kepala beruk itu. Sementara aku terus membantu beruk itu menyetubuhi Inah.

"Enaknyaaa mashhh, ayoo Jonn terus genjot memekkuu!!!", jerit Inah.

Aku lihat cairan putih semakin banyak keluar dari vagina Inah.

"Ooooo, enaknyaa, masss.....", jerit Inah.

Walaupun batang beruk itu kecil, tapi beruk itu terus-menerus menikam dan menarik penisnya ke dalam vagina Inah kira-kira 15 menit tanpa henti. Kalau manusia tentu sudah muncratlah air maninya tapi beruk ini terus mengayunkan zakarnya seperti biasa.

"Kuat juga daya seks nih beruk hehe. "kataku dalam hati.

"Mashhh, Inah tak tahan lagi.... Inah mau keluar... Mashhh."

Tiba-tiba kulihat tangan Inah terlepas dari memegang kepala beruk itu.

"Inah sudah keluar....",jerit Inah dengan lesu.

Tangannya terjatuh lemas atas tanah.

"Enakkk bangett , Masshh. Lama juga beruk ini menyetubuhi Inah,", kata Inah.

Inah keletihan. Kangkangan kakinya terjatuh menyebabkan jepitan vaginanya melonggar. Tiba-tiba beruk itu menjerit kuat sebagai tanda akan orgasme dan Inah pun segera mengemut kuat vaginanya sampai terasa ada cairan keluar laju masuk ke dalam vaginanya.

Inah rasa mungkin beruk itu telah memuncratkan air maninya ke dalam vagina Inah. Inah terus memijat penis beruk itu dalam vagina Inah agar beruk itu betul-betul merasakan nikmatnya seks. Mungkin inilah seks pertama dan terakhir yang dirasakan oleh beruk ini...

Setelah semenit penis beruk itu di dalam vagina Inah, tiba-tiba beruk itu bangkit dan mencabut keluar penisnya. Aku lihat cairan putih jernih keluar mengalir dari dalam vagina Inah. Banyak juga cairan itu hingga membasahi kain dan baju Inah.

"Banyak sekali air mani beruk ini, Inah,", kataku kepada Inah yang masih terbaring keletihan.

"Mungkin dia tak pernah mengeluarkannya, Mas. Spermanya banyak sekali sampe meluber keluar ini," jawab Inah.

"Bagaimana rasa penis beruk itu tadi, enakk?", tanyaku kepada Inah sambil mengulurkan BH-nya.

"Kalau boleh Inah mau simpan beruk ini sebagai teman Inah, Mas. Inah pengen disetubuhi sama beruk itu. Walaupun penisnya kecil, tapi sodokanya sangat kuat. Inah jadi pengen dianal nih sama ni beruk hihihi", jawab Inah.

"Mana bisa, Kakek pasti nggak mau memberikan beruknya untuk tinggal di kota," kataku kepada Inah.

Inah terus meraba-raba vaginanya yang basah kuyup itu. Dia mengikat kembali kain batik dan menyarungkan t-shirtnya yang kotor terkena tanah tadi. Setelah itu dia mengusap kepala si Jon, beruk Kakekku yang telah dilayani oleh Inah. Kulihat beruk itu kini memakan habis semua nasi yang kami bawa tadi. Pastilah dia telah kehilangan tenaga karena lama menyetubuhi Inah sehingga sekarang makan dengan rakusnya.

Aku dan Inah meninggalkan rumah Kakek ketika matahari di atas kepala. Inah tersenyum dengan seribu kepuasan sementara aku tersenyum puas karena berhasil melihat isteriku disetubuhi oleh beruk.

TAMAT...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience