Siluman Kuda

Fantasy Series 4038

Sri adalah seorang ibu muda berusia 21 tahun yang tinggal di sebuah desa kecil di bagian selatan Jawa Timur. la mengikuti suaminya yang bertugas di sana. la sendiri sebenarnya sejak kecil sampai kuliah terbiasa hidup di kota besar.

Pekerjaan suaminya sebagai aktivis sebuah LSM yang menangani Community Development mengharuskannya pergi ke pelosok-pelosok. Karena itu, wajarlah jika dalam seminggu Sri harus ditinggal pergi oleh suaminya minimal selama empat hari. Itu pun sudah lumayan karena Sri telah memutuskan mengikuti suaminya untuk tinggal di desa yang masih berada di dalam wilayah kerja suaminya. Dengan demikian, perpisahan antara mereka berdua dapat diminimalisir.

Di desa itu, mereka menempati sebuah rumah sederhana yang disewa dari penduduk setempat. Daerah yang mereka huni masih cukup terbelakang dan belum dimasuki oleh listrik. Suasana yang sepi dan tetangga yang letaknya cukup berjauhan sebenarnya cukup membuat Sri merasa tersiksa namun apa hendak dikata. Sebagai seorang istri, ia merasa wajib mengikuti suaminya ke mana pun ia pergi.

Saat-saat yang menyenangkan tentu saja adalah ketika mereka berdua saja di rumah mereka yang terpencil itu dan melakukan kegiatan suami istri. Maklumlah, mereka baru saja menikah beberapa bulan sebelumnya. Jadi boleh dikata masih pengantin baru. Belum adanya kehadiran anak-anak membuat kegiatan seksual menjadi hiburan utama mereka saat bersama-sama. Sayangnya kegiatan itu tak dapat mereka lakukan terlampau sering disebabkan kesibukan tugas sang suami.

Kebahagiaan rumah tangga mereka tampaknya akan terus berlanjut, sampai satu ketika datanglah ujian menimpa diri Sri. Tempat tinggal mereka yang terpencil ternyata sebenarnya merupakan tempat yang cukup angker dan menyimpan misteri-misteri gaib. Kejadian berikut merupakan bukti hal tersebut.

Malam itu, sekitar pukul sembilan, Sri bersiap-siap untuk pergi tidur. Di desa kecil, waktu seperti itu sebenarnya sudah terbilang sangat larut. Ia hanya sendirian saja di rumah. Suaminya telah pergi pagi tadi dan baru akan kembali esok sorenya. Penerangan yang ada hanya berasal dari dua buah lampu tempel yang berbahan bakar minyak tanah.

Sri mengenakan gaun tidurnya yang berwarna kuning. Senada dengan warna kulitnya yang juga putih bersih. Seperti biasa, ia mengunci seluruh pintu termasuk pintu kamar tidurnya. Setelah membersihkan tubuh dan menyisir rambutnya, ia menyiapkan tempat peraduannya.

Baru saja ia berada di pinggir tempat tidur, tiba-tiba dirasakannya seolah udara di dalam kamar berubah menjadi dingin. Sri terdiam sejenak mengalami perubahan yang mendadak itu. Tak bisa dihindari, bulu tengkuknya serasa seperti berdiri.

Sambil gemetar, matanya menyapu seisi kamar. Penerangan yang ada tak terlampau banyak. Karena itu ia memicingkan matanya menatapi pojok-pojok kamar yang gelap. Sampai pada suatu pojok, entah mengapa pandangan Sri seperti terhenti. Seolah ada sesuatu di sana....

Ya, seperti ada sesuatu di sana... Sri tak yakin apa... tapi jantungnya serasa berdebar-debar. Ia menunggu, akankah terjadi sesuatu?

Dari dalam kegelapan, tiba-tiba muncullah sesosok hewan besar berkaki empat. Sri terkejut dan merinding. Dari manakah datangnya makhluk itu? Saat itu ia berada di dalam kamar tidur berukuran 4x4 meter yang tertutup rapat semua pintu dan jendelanya. Ia sangat yakin tak ada lubang yang terbuka untuk masuk ke kamar itu, selain lubang-lubang ventilasi yang ukurannya sangat kecil.

Sosok makhluk itu semakin mendekati ibu muda yang duduk ketakutan di pinggir tempat tidur itu. Makin lama, di bawah temaram lampu tempel, makin jelaslah sosok makhluk itu. Ternyata ia berwujud seekor kuda raksasa berwarna hitam legam. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada ukuran seorang laki-laki dewasa normal. Terlihat otot-otot kekar di badannya. Sorot matanya tajam berwarna kemerahan, seperti sepasang mata setan...

Dari mulutnya yang dihiasi gigi-gigi tajam, keluar ringkihan halus diiringi air liur yang menetes pelan.

Ketakutan yang sangat mencekam meliputi diri ibu muda itu. Ternyata ia tidak sendirian di dalam kamar itu. Ada makhluk besar menakutkan yang dapat muncul secara gaib. Sri yakin makhluk itu bukanlah seekor kuda biasa. Mungkinkah ia jin atau sebangsa makhluk gaib lainnya yang menjaga rumah itu? Sosok kuda hitam yang begitu menakutkan itu kini tampak mengancam persis di hadapannya.

Anehnya, kemudian seperti ada sesuatu yang membisiki atau mengilhami pikiran Sri. Untuk mengatasi ketakutannya, tangan ibu muda itu perlahan menggapai tali gaun tidurnya dan melepaskannya dari pundaknya. Lalu diloloskannya gaun tidurnya dari tubuhnya. Semuanya itu seolah dibimbing oleh suatu kekuatan gaib. Karena sambil ketakutan, Sri melakukan itu secara perlahan-lahan. Sementara itu matanya tetap mengawasi kuda hitam raksasa yang ada di hadapannya.

Kejadian aneh segera menyusul tindakannya itu. Ternyata seiring dicomotinya gaun tidur dari tubuhnya, Sri mulai merasakan rasa takutnya perlahan sirna, berganti dengan suatu perasaan nyaman yang aneh dan tak tergambarkan. Sampai ketika ibu muda itu telah dalam kondisi bugil, rasa takutnya pun hilang sama sekali. Hanya saja, ia seolah terpaku duduk di pinggir tempat tidur tanpa bisa bangkit sama sekali.

Tubuhnya yang bugil serasa merinding. Kini bukan karena ketakutan ataupun kedinginan. melainkan seolah ada gairah yang mengaliri sekujur tubuhnya. Dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. Seperti aliran listrik yang membawa sensasi tersendiri....

Getaran itu semakin tinggi ketika kuda siluman itu perlahan mendekatinya. Tanpa terasa, sosok hitam legam itu telah begitu dekat dengannya. la kini berada di antara kedua paha mulus ibu muda itu yang seolah mengangkang begitu saja membukakan jalan.

Kejadian selanjutnya sangat mengejutkan dan tak pernah dibayangkan sama sekali oleh ibu muda yang cantik itu. Kuda  itu ternyata menjulurkan lidahnya yang panjang dan mulai menjilati selangkangan Sri yang terbuka...

Sri tersentak dan menjerit karena kaget tapi seolah tak bisa bergerak atau pun menolaknya. Akhirnya dibiarkannya saja makhluk itu melakukan kegiatannya selama beberapa lama.

Efeknya tentu saja ibu muda itu akhirnya merasakan kenikmatan yang luar biasa. Gerakan-gerakan lidah makhluk siluman itu begitu liar mengaduk-aduk gua kenikmatan yang ada di hadapannya. Tak lama, selangkangan Sri telah basah kuyup. Sri tak kuasa menahan erangan-erangan yang otomatis keluar dari mulutnya.

“Aahhh….. ahhh…. Akuuhhh keluarr..”

Pada puncaknya, Sri merasakan sekujur tubuhnya lemas seperti tak bertulang. Nikmat yang luar biasa menjalari sekujur tubuhnya. Sambil mengerang panjang, badannya lalu terhempas ke belakang ke tempat tidur yang empuk. Pikiran dan kesadarannya seolah melayang ke awang- awang.

Selang beberapa saat, barulah Sri bisa mengendalikan kembali kesadarannya. Perlahan, dengan tangannya ia mampu mengangkat badannya dari atas kasur.

Dilihatnya kuda setan itu masih saja berdiri di dalam keremangan di hadapannya. Lidahnya yang lebar dan panjang tampak menjulur. Air liurnya tampak menggantung dari mulutnya. Tatapan matanya yang tajam berwarna merah menyala saja yang membuatnya jelas berbeda dari seekor kuda biasa. Siluman itu terus menatap tajam pada Sri yang baru saja bisa mengendalikan diri sehabis mengalami orgasme.

Ibu muda itu jadi bingung akan apa yang harus dilakukannya selanjutnya. Tatapan mata siluman itu seakan menyampaikan suatu makna padanya. Sri secara samar sepertinya bisa menangkapnya, tapi ia pun tak begitu yakin.

Karena kuda siluman itu diam saja, Sri lalu berinisiatif mengambil posisi nungging dan bertumpu dengan kedua punggung tangannya di tempat tidur. Ia tak tahu pasti mengapa ia melakukan hal itu. Semuanya dilakukan secara naluriah saja. Ibu muda itu lalu menunggu dengan harap-harap cemas. Sebentar kemudian, barulah ada reaksi dari kuda siluman itu. Legalah hatinya ketika kuda itu tiba-tiba naik ke atas tempat tidur lalu menaikkan kedua kaki depannya ke pinggul Sri dan mencengkeramnya. Sementara kedua pinggul mereka pun bersatu...

Sri tak habis pikir bagaimana ia bisa menyerahkan dirinya begitu saja kepada makhluk itu. Akan tetapi memang demikianlah kejadiannya. Secara spontan, terjadilah persetubuhan antara ibu muda yang cantik dan makhluk siluman berwujud kuda hitam itu.

Sri merasakan sensasi yang sangat berbeda dibandingkan bila bersetubuh dengan suaminya sendiri yang manusia. Bentuk dan perilaku alat kelamin makhluk itu sendiri sangat berbeda dari milik manusia. Kejantanan makhluk itu terasa semakin membesar dan membengkak sewaktu telah berada di dalam tubuhnya. Belum lagi suhunya yang terasa begitu panas...

Ada satu lagi kejadian menarik yang baru kali itu dialami Sri. Setelah kuda siluman itu mengalami orgasme, rupanya ia tak dapat begitu saja terpisah dari tubuh ibu muda itu. Hal itu disebabkan alat kelamin makhluk itu telah tumbuh membesar di dalam tubuh Sri sehingga tak mudah untuk ditarik begitu saja. Sri sudah sering melihat bagaimana kalau dua ekor kuda kawin. Rupanya kini ia pun dapat mengalaminya sendiri... Luar biasa....

Setelah lima belas menit, ketika kejantanan kuda siluman itu telah cukup menciut, barulah tubuh mereka berdua dapat terpisah. Lalu, Sri meraih penis yang besar dan panjang itu. Dikocoknya pelan naik turun. Setan itu meringkih keenakan. Setelah puas mengocok, Sri langsung mengulumnya. Ia hisap semua sisa sperma yang masih tersisa di penisnya. Sri merasakan kepuasan yang luar biasa dari persetubuhan itu. Bukan hanya sekali, melainkan serangkaian orgasme telah didapatkannya selama melakukan persetubuhan yang tabu itu. Keletihan dan kenikmatan yang menjadi satu akhirnya mengantarkan ibu muda itu ke dalam tidur yang lelap.

Ketika Sri bangun keesokan harinya, didapatinya bahwa anjing siluman itu telah raib entah ke mana. Sinar matahari tampak menembus lubang ventilasi. Pintu dan jendela pun masih rapi terkunci dari dalam.

Apakah kejadian semalam hanya mimpi? Rasanya tidak. Sri menemukan vaginanya basah oleh cairan tubuhnya yang bercampur dengan cairan mani makhluk itu. Demikian pula sepri putih tempat tidurnya basah kuyup dan acak-acakan. Tidak, kejadian malam itu benar-benar nyata.

Pagi itu Sri segera membersihkan tubuhnya dan mencuci seprainya sambil tak habis-habisnya memikirkan kejadian semalam. Ada semacam perasaan takut yang bercampur dengan perasaan rindu dan penasaran.

Akhirnya, kejadian pada malam itu terulang lagi pada malam-malam berikutnya. Setiap kali suaminya pergi bertugas, kuda siluman itu pun muncul secara gaib ke kamar tidur Sri untuk menagih jatahnya.

Sri pun senang saja melayani kekasih barunya itu. Apalagi ia sangat kesepian saat ditinggal pergi sendirian oleh suaminya. Tak terlintas dalam pikirannya rasa jijik karena harus melayani makhluk gaib yang berwujud seekor kuda. Yang nyata terbayang adalah kenikmatan luar biasa yang tidak didapatnya dari suaminya sendiri.

Selang beberapa waktu, Sri pun mulai mengalami terlambat bulan. Melalui pemeriksaan, akhirnya dipastikan bahwa ibu muda itu mengandung anaknya yang pertama. Perutnya pun dari minggu ke minggu semakin membuncit. Suaminya tentu saja senang bukan main, walaupun karena tuntutan tugasnya, tetap saja ia harus sering meninggalkan istrinya tercinta.

Anehnya, sejak saat itu, kuda siluman itu seolah mulai jarang mengunjungi Sri. Bahkan akhirnya jadi tak pernah sama sekali ketika usia kandungannya telah menginjak bulan ketujuh. Bagaimanapun, saat itu kemampuan Sri untuk beraktivitas seksual pun mulai terbatas. Kebutuhannya yang tak terlampau banyak itu sudah bisa dicukupi oleh suaminya sendiri sehingga ketidakhadiran kekasih gaibnya tak terlalu dirisaukannya.

Sri pun semakin berhati-hati dalam menjaga kandungannya. Apalagi pemeriksaan dan kontrol secara medis agak sulit didapatkan di tempat seperti itu. Yang ada paling hanya bidan atau dukun beranak.

Sayang sekali, kisah bahagia itu kemudian harus berakhir ketika pada bulan kesembilan kehamilannya, Sri mengalami suatu kejadian misterius. Pagi itu, ketika terbangun dari tidurnya, ibu muda itu merasakan sesuatu yang aneh pada perutnya. Terkejutlah ia ketika disadarinya bahwa perutnya yang sedang hamil muda itu ternyata telah kempes...

Ke manakah hilangnya kandungannya? Peristiwa itu tentu saja menggegerkan masyarakat di sekitarnya. Sri sampai jatuh sakit selama beberapa hari karena kejadian itu.

Akhirnya, dari hasil penerawangan seorang paranormal di daerah itu, diperkirakan bahwa janin yang ada di dalam kandungan Sri sebenarnya adalah hasil dari hubungannya dengan suatu makhluk dari alam gaib. Ketika usia kandungannya telah mencukupi, maka bayi hasil hubungan itu pun diambil secara gaib oleh ayah kandungnya untuk dibawa ke alamnya.

Sri dan suaminya tentu saja terkejut dan sedih mendengarnya. Untunglah suami Sri sangat pengertian dalam menghadapi musibah yang menimpa keluarga mereka dan tidak mengambil tindakan yang negatif atau pun sembrono. Dengan setia dihiburnya istrinya yang tampak sangat terpukul dengan kejadian itu.

Beberapa waktu kemudian untuk melupakan hal itu, Sri dan suaminya memilih untuk pindah dari desa tempat mereka tinggal. Kebetulan suaminya mendapatkan pekerjaan yang lumayan di kota.

Di tempatnya yang baru mereka pun memulai lagi kehidupannya dari awal. Segala suka dan duka mereka lewati bersama. Tak lama kemudian, Sri pun hamil kembali, kali ini benar-benar oleh suaminya yang sah. Karena sikap yang positiflah akhirnya mereka dapat meraih kembali kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga. Empat tahun telah berlalu sejak kejadian itu dan kini keluarga mereka telah dikaruniai tiga orang putra-putri yang lucu-lucu.

TAMAT…

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience