Binatang Kesayangan I

Fantasy Series 4038

Mungkin tidak ada yang menduga kalau aku memiliki orientasi seks menyimpang seperti ini. Di luar, aku hanyalah seorang gadis muda berumur 19 tahun biasa, yang kesehariannya kuliah di salah satu universitas ternama di kota ini. Aku juga sudah punya pacar. Dengan wajah cantik, tubuh indah dengan kulit putih mulus memang tidak sulit bagiku untuk mencari pacar. Bahkan banyak cowok yang mengejar-ngejar diriku. Tapi ada satu hal yang tidak diketahui oleh siapapun, termasuk oleh pacarku yang berpikir telah mengetahui segalanya tentang diriku. Aku seorang pengidap beastiality.

Awalnya aku sering membayangkan bagaimana rasanya bercinta dengan hewan, khususnya anjing. Entah kenapa vaginaku jadi basah tiap kali aku memikirkan hal itu. Hingga akhirnya ku putuskan untuk mulai mencobanya karena saking penasarannya. Kebetulan di rumah aku memelihara dua ekor anjing jantan yang badannya cukup besar.

Siang itu setelah pulang kuliah, ku putuskan untuk tidak mengenakan pakaianku. Aku memang tinggal sendiri di rumah ini. Orangtuaku tinggal di kota lain, hanya sesekali mereka datang kemari. Dengan bertelanjang bulat aku keluar kamar menuju halaman belakang di tempat anjing-anjingku dikandangkan.

Rencananya aku ingin memberi mereka makan, kemudian memandikan mereka. Jantungku berdebar kencang memikirkan kalau aku akan mandi telanjang bulat bersama anjing- anjingku yang besar-besar ini. Ku buka pintu kandang itu, dengan segera mereka meloncat ke arahku, lalu menjilati wajah dan tubuhku membuat aku menjerit kecil dibuatnya. Sekarang aku yang bertelanjang bulat sedang dikelilingi mereka, sebuah sensasi yang luar biasa. Apalagi aku memikirkan kalau aku ini adalah betina-betina mereka, membuatku semakin horni dibuatnya.

"Aw.. Aw.. gelii... iya-iya... kalian lapar yahhh? Bentar aku siapin dulu. Habis ini mandi yahhh. " kataku berbicara pada mereka.

Tampak mereka kesenangan dengan lidah menjulur dan ekor mengibas-ngibas. Saat mereka makan, aku juga iseng meletakkan makanan anjing itu di tanganku, berharap mereka mau memakannya langsung dari tanganku, dan ternyata mereka mau. Terasa sangat geli saat tanganku bersentuhan langsung dengan lidah mereka. Tanganku yang putih mulus sampai berlumuran air liur anjing-anjingku ini.

"Kenyang? Sekarang mandi yuk.. barengan sama Mia" ajakku setelah mereka selesai makan.

Aku bawa mereka masuk ke dalam rumah menuju kamar mandi. Ku nyalakan shower, membiarkan tubuh telanjangku dan anjing-anjingku ini basah. Sebuah pemandangan yang ganjil, seorang gadis yang cantik sedang bertelanjang bulat dan basah-basahan bersama dua ekor anjing yang besar. Keadaan kami yang basah-basahan membuatku semakin horni.

Saat mandi mereka tetap saja tidak mau tenang, terus saja melompat-lompat kearahku berusaha menjilati wajahku. Aku juga akhirnya menangkap badan mereka saat mereka melompat ke arahku, sehingga kini aku jadi berpelukan dengan anjingku, membuatnya makin leluasa menjilati wajahku hingga berlumuran liur mereka.

"Aduh...awhh..geli, iya-iya.... jilatin aku deh sepuas kalian... Hihihi.." kataku pasrah saja wajahku dijilati mereka.

Lidahku juga ku coba keluarkan untuk menyambut lidah mereka yang bergerak liar di wajahku.

"Hati-hati... ihh... duh.. awww..." aku terjatuh.

Badannya yang berat membuat aku tidak bisa berlama- lama menahannya, aku pun jadi terjatuh ditindih anjingku. Oh tuhan, ku lihat penisnya berada di depanku. Aku jadi berdebar-debar dibuatnya. Aku yang sangat penasaran kemudian mencoba meraih kemaluan anjingku ini, mengelus-ngelus dan mengurutnya. Mataku takjub melihat ukuran penisnya jadi semakin membesar. Aku menurunkan tubuhku sedikit lagi sehingga penis itu tepat di depan wajahku. Pelan-pelan ku dekatkan wajahku dan mencoba mengulum kemaluannya, nafsuku yang begitu besar membuat perasaan jijik itu hilang.

Sambil menjilati batang kemaluannya yang terasa semakin keras dimulutku, tanganku juga meremas buah zakarnya. Lama-kelamaan terasa ujung penisnya mulai mengeluarkan lendir bening, rasanya sangat aneh dan begitu bau, tapi aku tetap saja mengulum dan mengocok batang penis itu. Tanpa peduli rasa dan aromanya, ku coba menelan semua cairan yang sebenarnya sangat menjijikkan itu.

Ku lakukan hal yang sama pada anjingku yang satunya, sampai batang kemaluannya menjadi keras dan mengeluarkan cairan bening juga di dalam mulut mungilku. Birahiku semakin naik, sensasi ini sungguh luar biasa. Dengan bertumpu pada lutut dan tanganku, ku tunggingkan pantatku sambil tetap mengulum penis anjing ini. Berharap anjing yang satunya mau menggenjot tubuhku, baik lubang vagina maupun anusku.

Tidak lama, terasa sesuatu yang hangat membasahi permukaan vaginaku. Ternyata vaginaku sedang dijilati anjingku ini, bahkan beberapa saat kemudian batang penis anjingku itu menyeruak masuk ke vaginaku. Kini aku telah disetubuhi oleh anjingku sendiri. Dengan naluri kehewanan mereka, anjingku itu mulai menggenjot tubuh tuannya yang seorang gadis muda yang cantik ini.

"Ngghhh...terus...iyahh.. gituu..entotin Miaa... Aku.. nggh... betina kaliannn.. silahkan entotin betina binal kalian ini sepuasnyaaahh" racauku menggila.

Aku benar-benar telah menjadi betina mereka!

Mereka secara bergantian memasukkan penis mereka ke vaginaku, bahkan lubang anusku juga dimasuki penis mereka. Terasa sangat sakit karena aku tidak pernah berhubungan anal dengan siapapun sebelumnya. Tapi sebagai betina yang baik tentu saja aku tidak boleh mengecewakan para pejantanku. Aku bahkan ikut menggoyangkan pinggulku seirama dengan goyangan mereka yang khas. Sambil yang satunya menggenjot vagina maupun anusku, satunya lagi ku kulum batang penisnya.

"Ummhh... Ummhh... Pfuahh... Yahhh... Teruss... Lebih kenceng lagii.. Mia ketagihan kontolmuu... Ah..." Racauku menikmati tusukan dari dua arah.

Hingga akhirnya mereka bergantian menumpahkan sperma mereka di dalam mulutku, rasanya begitu menjijikkan dan membuatku mual. Tapi aku yang sedang horni akhirnya menelan juga benih-benih anjing ini, masuk melewati kerongkonganku dan jatuh ke lambungku. Sisa-sisa sperma mereka yang berceceran ku ratakan di buah dadaku. Sensasi ini sungguh luar biasa.

Saat selesai mandi, mereka menggoyangkan badan mereka untuk mengeringkan badan mereka sendiri, tentu saja membuat cipratan air kemana-mana, aku malah tertawa kecil saat terkena cipratan air dari tubuh mereka. Ku keringkan tubuhku dengan handuk, dengan cuek kugunakan handuk yang sama untuk mengeringkan badan mereka.

Entah kenapa aku jadi ketagihan melakukan hal yang tidak normal seperti ini. Tiap hari aku selalu disetubuhi oleh anjing-anjingku. Mulut, vagina dan lubang anusku selalu diisi oleh penis-penis mereka. Kami melakukannya dimanapun, baik di kamar mandi, ruang tamu, dan di atas ranjangku.

Sprei tempat tidurku jadi beraroma anjing dibuatnya, bahkan banyak noda-noda sperma mereka disana. Sengaja tidak sering ku ganti karena aku memang suka aroma tersebut. Beberapa kali aku juga pernah disetubuhi di dalam kandang mereka yang sempit, bahkan bermalam disana layaknya betina mereka yang baik yang bersedia menampung benih anjing mereka baik di mulut, vagina maupun anusku. Aku bahkan berharap seandainya aku bisa hamil oleh mereka, tapi hal itu tentu saja tidak mungkin terjadi.

Semakin hari sifat anehku ini semakin menjadi-jadi. Aku merasa tidak cukup hanya dengan anjing. Aku ingin mencoba sesuatu yang lebih. Suatu sensasi yang lebih gila dan liar, bahkan yang lebih menjijikkan. Segera ku lepas pakaian yang ku kenakan, sehingga tubuh indahku yang putih mulus kini tidak tertutup apa-apa lagi. Ku melangkah menuju bathtub yang sudah penuh terisi, tapi di dalam sana tidak hanya berisi air, namun juga terdapat segerombolan belut yang diameter badannya seukuran dua jari orang dewasa.

"Hai semua. udah lama yah nungguin aku? Temani Mia mandi yah... hihihi" kataku berbicara pada makhluk-makhluk berlendir itu.

Seakan mengetahui teman mandinya sudah datang, belut-belut itu terlihat berenang tidak tentu arah saat kakiku mulai masuk ke dalam bathtub.

"Ihh...Gak sabar yah kaliannya.. tenang dong.. geli tau... Hihihihi..." kataku.

Akupun segera duduk dengan memeluk kakiku yang terlipat. Dengan cepat belut-belut itu mengelilingi tubuh telanjangku, menyelip di sela-sela pahaku. Seperti biasa, dadaku selalu berdebar-debar saat melakukan hal ini. Sebuah sensasi dan kepuasan tersendiri yang tidak pernah ku dapatkan dari sentuhan laki-laki.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi bila pacarku melihat diriku sekarang, pacarnya yang cantik melakukan hal mesum dengan berendam dalam bathtub penuh belut seperti ini. Gadis yang dicintainya ternyata memiliki kelainan yang betul-betul tidak normal. Bahkan beberapa hari yang lalu aku berendam dengan beberapa kodok beserta onggokan telur-telur mereka yang tampak menjijikkan itu.

Tubuhku bergetar, rangsangan luar biasa dari gesekan-gesekan kulit belut yang berlendir pada kulit mulusku membuatku menggila. Aku merasa sangat seksi dengan keadaan ini.

Bayangkan saja, gadis muda dengan wajah cantik serta tubuh indah yang putih mulus, berendam di dalam bathtub yang dipenuhi segerombolan belut. Belut-belut itu kini mulai mencoba masuk ke dua lubang vaginaku, gilanya aku malah tertawa gell dibuatnya.

"Adududuh... gak sabaran amat nih kaliannya, mulai nakal yah... Bentarr dong jangan masuk dulu. Mia belum siap nihh" kataku manja sambil menggeser-geser posisi dudukku.

Kakiku makin ku rapatkan, tanganku juga ku kibas- kibaskan dalam air seperti mencoba menghalau mereka menjauh dari tubuhku. Tapi tetap saja jumlah mereka yang cukup banyak tidak bisa ku atasi sendiri.

"Hihihi... dasar kalian, ya udah... boleh masuk kalau mau masuk, tapi satu satuuuu...gantian yahh" kataku mendesah sambil sedikit melonggarkan pahaku.

Sekarang aku tidak mempermasalahkan lagi aktifitas mereka yang semakin menjadi-jadi menggerayangi dan bergesekan dengan tubuhku. Bahkan mempersilahkan mereka untuk memasuki vaginaku kalau mereka mau.

"Jleb," salah satu dari mereka masuk ke dalam vaginaku. Tidak lama kemudian lubang anusku juga dimasuki oleh mereka. Gila, kedua lubangku dimasuki belut. Sensasi yang yang sangat gila. Badanku jadi bergetar dibuatnya. Pahaku kurapatkan sambil tanganku memegang badan belut yang sedang menyeruak masuk ke vaginaku ini, pose yang sangat-sangat seksi.

Aku berendam cukup lama di sana sambil tetap membiarkan makhluk berlendir itu menyelip di dalam vagina dan anusku. Hingga akhirnya aku tidak kuasa menahan rasa ini dan membuat aku orgasme karenanya, Gila, badanku sampai lemas karena orgasme yang dahsyat ini.

Aku masih belum puas, ku bangkit berdiri dan keluar dari bathtub.

"Kamu juga keluar dulu yah...umhh..." kataku sambil mencabut seekor belut yang masih manancap dalam lubang pantatku dan menaruhnya kembali dalam bathtub.

Aku lalu menuju sisi lain kamar mandi yang terdapat beberapa ember besar di sana. Ku buka satu lalu memindahkan isinya ke dalam bathtub. Lalu ember yang satunya lagi dan ku pindahkan juga seluruh isinya. Ya... lebih banyak belut sekarang.

Ku cabut plug di dasar bathtub sehingga kini airnya surut dan hanya menyisakan anggokan gerombolan belut di dalam sana. Sekarang setengah dari bathtubku isinya hanya belut! tanpa ada air lagi! Aku bergidik melihat pemandangan ini. Antara gell, takut dan horni melihat onggokan belut bergelinjangan yang begitu banyaknya. Tampak begitu licin dan berlendir.

Dengan dada berdebar ku masuk kembali ke dalam bathtub itu, dengan hati-hati ku masukkan kakiku agar tidak menginjak mereka. Sekarang aku di dalam sana berendam diantara belut-belut. Sensasi kulit tubuhku yang bersentuhan langsung dengan makhluk- makhluk berlendir yang bergelinjangan dengan liar ini makin membuat aku menggila. Sebuah hal yang menjijikkan namun malah membuatku horni, Keringat mulai mengucur dari tubuhku yang makin membuat kesan seksi dan liar.

Mereka lalu masuk lagi ke dalam vagina dan anusku, bahkan masuk dua ekor sekaligus ke dalam vaginaku yang membuat aku semakin kelojotan. Bagian bawah tubuhku terasa sangat sesak, sepertinya ada yang masuk sangat dalam hingga ke rahimku. Sensasi yang sangat luar biasa. Aku sampai berkali-kali orgasme dibuatnya. Terkadang aku kulum juga belut-belut itu secara bergantian. Kuambil 3 ekor belut, lalu kuemut mereka sekaligus. Rasanya aku tidak ingin cepat-cepat keluar dari dalam sini. Ingin terus menghabiskan waktuku bersama mereka.

"Dug dug dug"

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu depan rumahku. Aku panik bukan main. Aku baru ingat kalau pacarku akan menjemputku. Dengan tergesa-gesa ku bangkit keluar dari bathtub, mencabut belut-belut itu dari lubang vagina dan anusku lalu menutupl tubuhku dengan handuk.

"Lama amat sih kamu buka pintunya" ujar mas Irfan, pacarku.

"Maaf mas, habis mandi tadi" kataku sambil mempersilahkan pacarku ini masuk, akupun menutup pintu dan berjalan ke dalam.

"Maaf yah sayang-sayangku.. ntar kita sambung lagi yah..." kataku dalam hati sambil melirik ke arah kamar mandiku.

Yang mana disana menanti diriku yang cuma aku yang boleh mengetahuinya. Hanya aku dan kekasih-kekasih kecilku. Apapun namanya, aku sudah ketagihan melakukan hal ini.

"Yang, aku permisi ke kamar mandi yah..." ujar mas Irfan.

Degh!!

Ohh tidakk!!!

BERSAMBUNG...

Terima kasih telah membaca cerita ini. Semoga sukaa

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience