Namaku Belezza dan sekarang aku sedang berada di Venice, Itali. Aku tinggal bersama kekasihku yang bernama Alessandro. Aku selalu bercinta dengan Alessandro setiap malam hari dan itu membuatku selalu horny. Suatu ketika, Alessandro terpaksa pergi menjalankan bisnis di Korea selama seminggu dan aku sendirian selama seminggu di rumah. Aku sebenarnya ingin sekali mencari teman pria di saat kekasihku tidak di rumah karena vaginaku terasa gatal sekali tanpa adanya pria di sisiku.
Di Apartemenku, Alessandro memelihara seekor anjing jantan dan kami sangat menyayanginya. Di suatu hari saat Alessandro tiada di rumah, aku tengah menonton film porno bersama Coco, nama anjingku. Di saat aku sedang menonton film porno itu, aku membayangkan seandainya Alessandro berada di sisiku dan bersetubuh denganku. Hal ini membuat vaginaku menjadi basah dan aku menjadi sangat terangsang.
Di saat aku sedang terangsang, tiba-tiba Coco naik ke atas tubuhku dan tiduran. Ia sekali-kali mengonggong karena dia mau minum. Lalu timbul ide gilaku, aku mengambil sekotak susu bubuk dan mencampurnya dengan air. Setelah itu, aku kembali ke sofa di mana aku barusan tiduran dan aku membuka pakaianku semua.
Setelah aku bugil, aku menumpahkan susu untuk Coco di liang vaginaku. Setelah itu, aku memanggil Coco dan sambil menggoyang-goyangkan ekornya, dia meloncat ke sisiku dan mulai menjilati susu yang berada di sekitar vaginaku. Coco mulai menjilati vaginaku dan klitorisku, ini membuatku menjadi menggelinjang- gelinjang dan tiba-tiba saja aku menjadi mendesah kenikmatan tapi Coco terus menjilati vaginaku mungkin karena dia merasa haus dan lapar makanya ia terus menjilati susu di sekitar ceruk bibir kewanitaanku.
Aku mendesah tak karuan karena kenikmatan yang tiada tara ini sambil aku memilin puting di payudaraku. Aku menjadi nikmat sekali dan Coco masih terus menjilati vaginaku karena di vaginaku masih banyak susu yang tumpah dan sebagian dari susu itu sudah tumpah di sofa tempatku tiduran. Aku masih ingat bahwa di saat Coco menjilati vaginaku. Aku sudah beberapa kali mengalami klimaks yang nikmat sekali, tetapi aku masih kurang puas.
Setelah beberapa saat Coco menjilati susu yang masih ada di vaginaku. Akhirnya Coco menghentikan jilatannya karena sudah tidak ada susu lagi, yang ada hanya cairan kewanitaanku tetapi sekarang Coco menjilati cairan itu dan membuatku semakin menjadi gila. Nikmat sekali, susah dilukiskan dengan kata- kata.
Setelah itu, aku berteriak keras karena ada sesuatu kenikmatan yang mendorongku untuk bergetar hebat dan keluar dari vaginaku. Aku tahu bahwa itulah cairan kenikmatan seorang wanita. Aku kurang puas dan aku langsung mengangkat Coco. Aku melihat penis Coco yang panjang dan nampaknya lebih besar dari punya Alessandro.
Mungkin karena Coco adalah seorang anjing herder yang sangat besar dan gagah jadinya ini yang membuat penisnya besar sekali.
Aku mulai mengangkat Coco dan nampaknya ia mengetahui maksud dari majikannya sehingga dia hanya menurut saja. Aku mulai menghisap-hisap penis Coco yang belum tegang. Nampaknya ia mulai menikmati. Terlihat saat Coco menjulurkan lidahnya dan menggonggong beberapa kali. Aku tidak perduli dan aku terus menghisapnya. Akhirnya aku sudah tidak tahan lagi dan aku memaksa supaya penis Coco yang panjang dan sudah tegang itu memasukki liang kenikmatanku. Coco tidak memperlihat perlawanan dan ia nampak menuruti kemauan majikannya.
Setelah kemaluan Coco memasuki liang vaginaku, rasanya nikmat sekali dan aku mulai memeluk Coco yang berada di atasku. Nampaknya Coco juga menikmatinya karena dia mulai menjilati mukaku sehingga wajahku menjadi penuh dengan air liur anjing.
Aku terus memeluk dan menggoyang-goyangkan tubuh Coco dan ini membuat penis Coco mengocok keras liang kenikmatanku. Aku mendesah tak karuan dan tanpa kusadari mencium moncong dan menjilati moncong Coco yang basah. Aku terus bergoyang dan bergoyang sampai akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang keluar dari dalam diriku. Aku terus mendorong-dorong supaya penis Coco terus memasukki liang kenikmatanku dan akhirnya aku merasakan bahwa Coco sudah klimaks dan aku merasakan ada air mani anjing yang memenuhi liang kenikmatanku.
Di saat yang bersamaan, aku juga tidak tahan lagi dan aku mengeluarkan cairan kewanitaanku yang membasahi penis Coco. Aku masih ingat bahwa di saat Coco klimaks, ia melolong-lolong dan menggonggong bagaikan srigala dan aku sempat kaget tapi aku tetap cuek saja.
Akhirnya aku melepaskan Coco dari pelukanku dan ia mengibas-ngibaskan ekornya sambil mengarahkannya ke vaginaku. Aku masih capek sekali karena kenikmatan yang baru kurasakan dari anjing peliharaan kami. Masih belum reda rasa lelahku, Coco sepertinya melihat ada cairan yang keluar dari dalam vaginaku dan karena ia pikir itu susu untuk dia, dia menjilati vaginaku yang masih basah oleh spermanya dan cairanku sendiri. Hal ini membuatku bergairah kembali dan aku mendesah terus sambil memilin-milin putingku kembali dan ini membuat hari terindah dalam kehidupanku. Akhirnya aku bergetar dan mengeluarkan kenikmatanku lewat cairan yang keluar dari vaginaku.
Namun, tiba-tiba vaginaku merasa gatal lagi. Aku menyuruh Coco untuk menjilati vaginaku. Aku mendesah dengan keras karena jilatan tersebut lebih lihai daripada sebelumnya.
Setelah menjilati vaginaku, kuarahakan Coco untuk menjilati ketekku. Coco menggonggong senang dan meluncurlah sapuan lidahnya. Badanku menggelinjang hebat. Tak lama kemudian Aku orgasme hebat.
Walaupun aku sudah berkali-kali orgasme, tetapi mulutku masih terasa gatal ingin mengemut sesuatu. Aku langsung kearah selangakang Coco. Aku kagum ternyata benda merah yang keras dan kuat tersebut sudah mengacung dengan keras. Aku langsung mengemut kontol itu dengan senang. Kujilati ujung saluran kencingnya. Kuemut lagi, kuhisap, kujilati , dan kuemut lagi. Terkadang Aku melakukan deepthroat ke penis yang gagah perkasa itu.
Setelah 5 menit kuemut, Coco menggonggong keras sebagai tanda orgasme. Penisnya berkedut kencang dan badan Coco berhenti. Setelah itu meluncur sperma kental yang menyegarkan itu ke dalam mulutku.
Kutelan semua sperma itu hingga bersih. Aku terasa segar kembali setelah minum sperma tersebut.
Lalu, kuarahkan penis Coco ke arah pantatku. Tapi sebelum itu kuajak Coco untuk menjilati pantatku. Dirasa cukup basah, aku langsung mengarahkan penis itu ke arah pantatku. Perlahan kumasukkan ke analku. Perlahan tapi pasti, penis tersebut berhasil masuk seluruhnya di dalam pantatku. Aku melenguh kenikmatan dan juga mengalami orgasme yang kedua kalinya. Kusuruh Coco untuk diam sebentar. Mengetahui majikannya yang lagi adaptasi, Coco pun diam. Namun, tidak dengan penisnya. Walaupun diam, penisnya berkedut dengan kuat didalam pantatku. Aku mendesah keenakan. Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi untuk yang ketiga. Sepertinya aku sudah ketagihan penisnya Coco hihihi.
Setelah puas orgasme, aku menyuruh Coco untuk menggenjot pantatku. Coco dengan semangat menggenjot pantatku. Aku tidak tahan lagi. Akupun orgasme yang keempat kalinya disaat pergenjotan terjadi.
Penis Coco terasa menusuk kedalam pantatku. Hingga aku sering orgasme. Benda tersebut serasa memenuhi pantatku. Serasa hangat dan nikmat setiap menerima sodokan itu.
Setelah 25 menit menggenjot, akhirnya Coco menunjukkan tanda-tanda orgasme. Aku melenguh panjang dan mendesah dengan keras. Tak lama kemudian, Coco menyemprotkan sperma kedalam pantatku. Terasa hangat dan mengalir dengan deras sperma itu. Aku terasa lemas dan puas. Tak terhitung berapa kali aku orgasme akibat Coco. Akhirnya Coco melepas penisnya. Lalu, aku menyuruh Coco untuk berada di depan mukaku. Aku menjulurkan lidahku. Coco merespon tersebut dengan menjulurkan lidahnya dan menjilati lidahku. Kami berciuman sebagai tanda terima kasih. Aku yang merasa lelah menyuruh Coco untuk berhenti.
Aku akhirnya mengangkat Coco turun dari sofa dan memasukkannya ke kandang. Di saat Coco sudah berada di kandang, dia mengonggong kepadaku seakan-akan mengucapkan terima kasih atau marah, aku sudah tidak tahu lagi.
Setelah itu, aku mandi untuk melepaskan bau anjing yang masih melekat di dalam badanku. Aku sempat tersenyum sendiri di kamar mandi mengingat pengalaman seks-ku bersama Coco, anjing peliharaan kami. Aku sempat tidak percaya bahwa seekor anjing bisa memuaskanku berkali-kali. Aku terus melakukan perbuatanku bersama Coco selama Alessandro tidak ada di rumah.
Seminggu kemudian, Alessandro kembali dari Korea dan setelah dia kembali, aku bercinta dengan Alessandro lagi. Kadang-kadang ketika aku berciuman dengan Alessandro, aku mendengar gonggongan Coco, mungkin dia cemburu karena dia tidak mendapat jatahnya.
He.. he..he..
Tapi aku tetap tidak bisa melupakan pengalaman bercinta dengan seekor anjing.
TAMAT...
Terima kasih telah membaca cerita ini. Semoga sukaa
Share this novel