Binatang Kesayangan II

Fantasy Series 4038

# POV JILL

"Kak Miaa....." teriakku sambil memeluk kakak sepupuku ini. Akhirnya kami berjumpa lagi setelah sekian lama, kangen juga.

"Duh sakit, gak bisa pelan-pelan apa meluknya? Hihihi... Yuk masuk Jill, sini tasnya kakak bawain" balasnya sambil mengangkat tas ranselku dan membawanya masuk.

"Hahaha, okeh kakk"

Untuk beberapa hari ini aku akan menginap di rumahnya, aku sendiri baru saja lulus SMU dan akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri di salah satu PTN favorit yang ada di kota ini, tempat kuliahnya Kak Mia juga. Mungkin nanti kalau aku lulus aku juga akan menginap di sini bersamanya.

Kami masuk ke dalam, keadaan rumahnya tampak bersih dan terawat, namun sedikit bau anjing di sana-sini.

"Wah, mereka makin besar aja yah kak." kataku saat melihat anjing-anjingnya Kak Mia yang dibiarkan bebas di halaman belakang.

Namun mereka yang melihat ada orang asing tentu saja langsung menggonggongiku tiba-tiba, aku sampai terkejut dan takut dibuatnya. Mungkin mereka sudah tidak ingat aku lagi, padahal waktu mereka kecil aku sering bermain dengan mereka. Untung saja Kak Mia langsung sigap menenangkan kedua anjingnya itu.

"Hei, itu Jill... masa kalian lupa sih... dasar ihh..." kata Kak Mia mengelus-elus anjing itu berusaha menenangkan mereka.

"Sini Jill... elus mereka deh, udah gak papa kok..." suruh Kak Mia.

Aku masih takut, namun Kak Mia dengan isyarat kepala menyuruhku sekali lagi untuk mendekat, akhirnya aku mau juga.

"Nih.. elus aja..." katanya lagi.

Akupun dengan pelan-pelan mencoba menyentuh dan membelai badan berbulu mereka, terasa lembut dan nyaman.

"Tuh kan gak papa.... mereka juga senang kok ada teman main yang baru, apa lagi dielus- elus sama cewek cantik seperti kamu Jill... hihihi"

Aku hanya tersenyum mendengarnya sambil tetap mengelus badan mereka, ternyata rasanya menyenangkan juga, beda dengan mengelus mereka waktu mereka masih kecil-kecil dulu.

"Kakak juga makin cantik aja.." godaku.

"Hehe.. Makasih, kamu tuh yang makin cantik... siapa nih cowok kamu sekarang?"

"Ada deh... mau tau aja..."

"Ih dasar, ya udah kakak siapain makan siang dulu yah... kamu belum makan kan?"

"Mau dibantuin kah kak?" tanyaku bangkit melepaskan elusanku dari tubuh mereka.

"Gak usah, kamu istirahat aja dulu... masih capek kan?" katanya meninggakanku sendiri bersama anjing-anjing ini di sini.

Agak takut awalnya, tapi akhirnya aku terbiasa juga dikelilingi anjing-anjing besar ini. Mereka ternyata sangat aktif. Dengan buas mereka menjilati kaki, tangan dan wajahku hingga berlumuran lur mereka, aku hanya tertawa gell dibuatnya.

Aku lalu mengajak mereka bermain kejar-kejaran, hingga akhirnya aku tertangkap dan jatuh tertindih oleh mereka. Wajahku tepat berada dibawah kepala mereka, air liur anjing itu jatuh menetes netes mengenai wajahku. Saat mengalihkan pandanganku ke bawah, aku terkejut melihat penis anjing ini sedang ereksi.

Kenapa nih anjing?

Apa sedang ngebet pengen kawin?

Aku jadi sedikit takut memikirkan kalau aku bakal disetubuhi oleh mereka.

Aku memang penasaran bagaimana rasanya vaginaku ditusuk penis, tapi tentunya bukan penis anjing yang ku harapkan. Namun sensasi membayangkan dijadikan betina oleh mereka membuat tubuhku bergetar, aku jadi betah ditindih oleh anjing ini. Bahkan kini mulutku ku buka lebar-lebar untuk menampung liur mereka yang menetes-netes itu. Anjing ini lalu mulai menjilati wajahku, dengan mata terpejam ku nikmati bagaimana wajahku dijilat-jilat oleh lidah panjangnya, Sebuah pemandangan yang ganjil, seorang gadis tujuh belas tahun yang masih perawan, sedang ditindih dan dijilati anjing besar yang sedang horni.

"Lagi ngapain kamu Jill?" terdengar suara Kak Mia mengejutkanku.

Aku tertangkap basah sedang menikmati ditindih si anjing. Duh, aku betul-betul malu. Aku lalu bangkit melepaskan diri dari sang anjing.

"Kamu suka ya Jill dijilati mereka? keenakan gitu kamunya ada dibawah si Boni.. hihihi" tanya kak Mia.

"Eh, ng-nggak kok kak... gak sengaja kok kena himpit mereka" kataku beralasan.

"Gak papa kok kalau kamu emang suka, kakak juga suka. Sini bentar deh ikut kakak" kata kak Mia melambaikan tangannya ke arahku lalu masuk kembali ke dalam rumah akupun mengikutinya masuk.

"Lepas baju kamu Jill..." suruhnya tiba-tiba.

Aku menatap bingung pada Kak Mia.

"Iya lepasin aja..."

"Lepasin baju? Emang mau ngapain kak? Mandi?" tanyaku bingung.

"Gak... lepasin aja dulu" suruhnya lagi.

Aku akhirnya menurutinya, melepaskan kemeja dan celana jeans panjangku beserta dalamannya.

"Sekarang berbaring di lantai deh Jill"

"Mau ngapain sih kak?"

"Udah... kamu pasti suka kok" katanya.

Ku turuti saja kemauannya. Dia lalu menumpahkan susu kental manis ke sekujur tubuh bugilku, membuat aku terkejut karenanya. Aku lebih terkejut lagi ketika dia membawa anjing-anjingnya masuk kerumah dan menyuruh mereka menjilati susu kental yang ada ditubuhku. Wajah, payudara, perut, paha serta vaginaku dijilati oleh anjing-anjing ini, membuat seluruh tubuh telanjangku jadi berlumuran air liur mereka.

"Ahh...Geli kak..." kataku merintih kegelian dijilati lidah-lidah panjang mereka.

"Tapi enak kan?"

Ya, ternyata sungguh nikmat, bagaimana kulitku dijilati oleh dua anjing sekaligus, terlebih saat vaginaku dijilati oleh mereka. Sebuah sensasi yang tidak pernah ku rasakan sebelumnya. Aku jadi ketagihan dijilati mereka, bahkan aku juga menjulurkan lidahku saat mereka menjilati wajahku yang putih ini.

"Kak... susunya habis tuh, tumpahin lagi dong" pintaku pada Kak Mia untuk menumpahkan kembali susu kental itu ke tubuhku.

Sambil tersenyum mendengar permintaanku, dia tumpahkan lagi susu kental manis itu. Kembali seluruh permukaan kulitku dijilati anjing- anjing ini dengan rakusnya. Aku bahkan meminta agar menumpahkannya lebih sering ke memekku, karena sangat nikmat dan geli saat lidah mereka menjilati bagian paling sensitif di tubuhku itu.

"Sekarang gantian dong kamu yang jilatin mereka... Kasian mereka udah mupeng daritadi hihihi..." kata Kak Mia setelah tubuhku lagi-lagi bersih dari susu kental karena jilatan-jilatan mereka.

"Hmm.. boleh deh kak" jawabku.

Kak Mia lalu menyuruhku bangkit, dia lalu mengocok penis si anjing.

"Sini Jill... coba kamu jilatin kontol anjingnya."

Aku yang memang sudah horni lalu menuruti permintaannya, ku turunkan kepalaku sambil tetap dalam posisi nungging dan mengarahkan kepalaku ke penis si anjing. Ku buka mulut dan memasukkan penis anjing itu kemulutku. Sangat bau ternyata, apalagi dari ujung penisnya terus-terusan mengeluarkan lendir, namun ternyata lama-lama terasa nikmat juga.

"Enak?" tanya Kak Mia.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum, dengan mulut tetap sedang dijejali penis anjing ini.

"Kamu kocok sendiri yah... jilatin dan hisap aja terus sampai pejunya keluar..." katanya lagi.

Aku masih saja hanya mengangguk dengan mulut tetap penuh penis. Setelah sekian lama mengemut dan mengocok penis anjing ini, akhirnya tumpahlah sperma si anjing dalam mulutku. Sangat banyak dan busuk, aku serasa pengen muntah dibuatnya.

"Eh, jangan dimuntahin dong... coba deh kamu telan" suruh Kak Mia lagi.

Kali ini aku menggelengkan kepala dengan mulut yang mengembung penuh sperma anjing. Menelan peju pacarku saja aku tidak mau, masa sekarang harus menelan peju anjing sih...

"Coba aja dulu..." bujuknya lagi.

Akhirnya ku coba juga, secara perlahan-lahan ku telan sperma yang tertampung di mulutku ini sedikit demi sedikit, hingga akhirnya seluruh sperma anjing ini berpindah ke dalam lambungku. Aku tidak percaya kalau aku baru saja menelan sperma, dan itu adalah sperma anjing!

Ternyata enak juga, hihihi.

"Tuh.. kan kamu suka, mau yang lebih enak lagi gak?"

"Apa kak?"

"Kamu nungging lagi deh..." suruhnya.

Kuturuti saja permintaanya, menungging dengan bertumpu pada lutut dan sikutku. Tidak lama kemudian kurasakan benda tumpul mencoba menyeruak masuk vaginaku, kaki anjing itu juga naik ke punggungku. Darahku berdesir, aku akan disetubuhi anjing! aku belum siap kalau ini!

"Kak..." rintihku ketakutan.

Namun aku penasaran juga bagaimana rasanya disetubuhi. Tapi masalahnya dengan pacarku saja aku belum pernah, apa aku harus merelakan keperawananku pada makhluk berkaki empat ini?

"Aku gak mau hilang perawan kak..." kataku lagi.

"Terus? Gimana dong..."

"Lewat pantat aja dulu kak.." pintaku.

Kak Mia lalu mengarahkan penis anjing itu ke lubang pantatku. Perlahan penis anjing itu mulai masuk, terasa sangat tebal dan hangat. Kini lubang anusku dijejali penis anjing, anjing itupun kemudian mulai menggenjot tubuhku,

"Achhhh...aachh... kak... enak...ihh... uhh... kok nikmathh ginii yahh.." racauku kenikmatan.

Sungguh sensasi yang luar biasa disetubuhi oleh mereka. Ku alihkan pandanganku ke belakang, terlihat bagaimana dengan mantapnya si anjing menggenjot lubang anusku. Setelah cukup lama menggenjot anusku, akupun akhirnya orgasme. Padahal hanya dengan mengentoti anusku. Apalagi bila vaginaku yang dipenetrasi oleh penis mereka, pasti jauh lebih enak. Tapi apa aku harus merelakan keperawanku untuk anjing-anjing ini? Itu sungguh gila dan menjijikkan. Namun saat ini aku ingin sesuatu yang lebih nikmat. Ya... aku betul-betul menginginkannya sekarang, aku tidak peduli lagi kalau itu harus seekor anjing.

"Kak... aku pengen dia ngentotin memekku" pintaku yang sepertinya sudah kehilangan akal, aku ingin merasakan kenikmatan yang lebih.

"Kamu yakin Jill??"

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Sekarang Kak Mia mengarahkan penis anjing itu ke vaginaku. Dengan susah payah akhirnya penis anjing itu berhasil masuk. Aku tidak percaya kalau akhirnya aku diperawani. Namun sungguh luar biasa rasanya saat vaginaku dimasuki penis, meskipun itu adalah penis anjing. Ya.. seekor anjing lah yang mengambil keperawananku. Betapa binalnya aku.

Ku rasakan betapa nikmatnya goyangan sang anjing menggenjot tubuhku. Sejak saat ini aku resmi menjadi salah satu betina mereka. Seorang gadis muda tujuh belas tahun yang cantik. dan putih mulus, dengan kerelaan hati bersedia menjadi betina tempat pelampiasan nafsu binatang si anjing.

Karena asik sendiri, aku tidak sadar kalau Kak Mia juga sedang telanjang dan disetubuhi oleh anjing yang satunya. Aku jadi berpikir kalau Kak Mia sudah biasa melakukan ini sebelumnya. Tampak dari raut wajahnya yang terlihat sangat menikmati. Dia juga mengimbangi kocokan sang anjing dengan ikut menggoyangkan pinggulnya.

Mungkin beginilah jadinya bila anjing jantan dipelihara tanpa betina dalam waktu yang lama, jadilah majikannya sendiri yang mereka setubuhi dan dijadikan betina. Sangat ganjil, manusia yang dijadikan betina oleh anjing, dan itu adalah aku dan kakak sepupuku.

Setelah beberapa kali meraih orgasme, kamipun beristirahat dan makan siang. Kak Mia lalu menceritakan seluruhnya padaku, bagaimana sehari-hari dia selalu disetubuhi oleh anjing-anjingnya, baik di kamar, ruang tamu bahkan juga di kandang mereka yang sempit. Menjadikan dirinya sebagai betina dihadapan pejantan berkaki empat ini di rumahnya sendiri. Bahkan ternyata tidak hanya itu, dia mengatakan kalau dia memiliki teman main yang lain juga.

"Sama yang lain juga kak? Sama apaan?" tanyaku penasaran. Kak Mia lalu senyum- senyum.

"Sini deh, kakak tunjukin" katanya sambil menarik tanganku, aku yang masih bingung ikut- ikut saja.

Dia lalu membawaku masuk ke kamar mandi belakang, aku terkejut apa yang aku temukan di dalam bathtub, ada segerombolan belut yang berenang-renang di dalamnya! Tubuhku merinding, apa ini yang dimaksud teman mainnya yang lain?

"Belut kak?" tanyaku, dia mengangguk sambil tersenyum manis.

Aku tidak percaya kalau kakak sepupuku yang cantik ini memiliki orientasi seks yang sangat menyimpang, untuk berhubungan seks dengan anjing saja itu tadi sudah sangat tabu, ini bahkan dengan belut! sungguh aneh dan gila!

"Mau coba masuk gak Jill?" tawarnya.

Aku langsung geleng-geleng kepala menolak. Melihat mereka bergerombol begitu saja aku sangat geli, apalagi jika harus masuk dan berendam bersama makhluk-makhluk itu. Tapi... melihat pemandangan ini, entah kenapa juga membuatku horni, padahal sangat geli dan menjijikkan.

"Ayo lah... kamu pasti penasaran kan?" rayunya lagi padaku.

Setelah beberapa kali merayu, akhirnya aku mau juga, soalnya aku memang penasaran bagaimana sensasinya. Akupun masuk dan berendam di dalam bathtub yang dipenuhi gerombolan belut itu.

"Gimana rasanya Jill? Asikkan? Hihi"

"Iya kak... geli, tapi enak..."

Awalnya aku masih merasa takut-takut, namun akhirnya aku mulai terbiasa, bahkan kini aku berharap kalau belut-belut itu masuk ke vagina atau anusku. Tidak butuh waktu lama ternyata, karena "jleb" masing-masing lubang bawahku dimasuki belut. Sungguh gila, bayangkan saja, gadis muda yang cantik jelita sedang berendam dalam bathtub penuh belut!!

"Bentar Jill"

Kak Mia lalu mengambil ember yang berada diujung kamar mandi, dia lalu memindahkan isinya ke dalam bathtub.

"Aaaaaaaahh... kaaaakkk" teriakku saat belut-belut ditambahkan lagi ke dalam bathtub, Kak Mia hanya tertawa cekikikan saja melihatku teriak-teriak manja begini.

"Hihihi... gimana? Tambah enak kan?"

"Nnggg... Enak sih, tapi lihhh... rame banget nih kak... geli hiiiii...." kataku yang bergidik melihat disekeliling tubuh bugilku sangat ramai dengan belut.

Tapi sensasinya ini sungguh luar biasa.

"Mau tambah lagi gak?" tawarnya.

"Ngmmm... boleh deh, hihihi"

Dia ambil lagi ember yang satunya dan menumpahkan seluruh isinya ke dalam bathtub, aku lagi-lagi menjerit manja dibuatnya. Sekarang sangat banyak belut yang berenang-renang tidak karuan di dalam bathtub ini, beberapa bahkan ada yang meloncat keluar sehingga harus susah payah ditangkap kembali oleh Kak Mia, namun dia menangkap mereka sambil tertawa-tawa. Aku yang melihat ulah Kak Mia juga ikut-ikutan tertawa dibuatnya, padahal vagina dan anusku sedang dimasuki belut.

"Kakak ikutan gabung yah..."

"Yuk kak... makin rame makin asik, hihihi"

Kak Mia pun ikut masuk ke dalam bathtub, kini dua gadis cantik putih mulus sedang berendam bersama makhluk-makhluk berlendir ini. Yang mana vagina dan anusnya juga sedang digerayangi dan dimasuki oleh belut-belut. Cukup lama kami berendam menikmati nikmatnya sensasi liar dan ganjil ini.

Kami bahkan saling bercanda dan main gelitikan, seperti tidak menghiraukan bahwa kami sedang berada di dalam bathtub yang penuh belut sekarang. Kadang kita juga mengulum beberapa belut yang kami tangkap. Saking horninya, kami juga saling berciuman, meraba dan menggerayangi tubuh layaknya pasangan lesbian, tapi itu semua di lakukan di antara belut belut yang mana vagina dan anus kami juga sedang dimasuki oleh mereka.

Entah apa yang akan terjadi bila pacarku melihat aku seperti ini, saat pacaran saja kami tidak pernah sampai berhubungan badan, namun kini aku malah dengan riangnya mempersilahkan belut-belut ini menyeruak masuk ke vagina dan anusku, bahkan tadi aku juga disetubuhi anjing-anjingnya Kak Mia.

"Jill, kita uji nyali yuk..." ajak Kak Mia setelah kami puas berendam di dalam.

"Uji nyali? Uji nyali gimana kak?"

"Ya udah, Jill juga penasaran gimana rasanya... hihihi, tapi kalau ada apa-apa kakak yang urus yah?"

"Oceeehh"

Akhirnya ku setujui tantangan gila kakak sepupuku ini. Kamipun berpakaian seadanya, dengan menggunakan kaos oblong sebagai atasannya tanpa apa-apa lagi dibaliknya, sebagai bawahannya kami sama-sama menggunakan rok kembang selutut, tapi yang ada dibalik rok ini bukanlah celana dalam, melainkan belut yang menancap di anus kami!

"Let's goo..." ajak Kak Mia menarik tanganku.

Kamipun berjalan menuju warung yang berada tidak jauh dari rumah. Tapi tetap saja aku merasa risih, jantungku berdebar tidak karuan, karena dibalik rok yang kami kenakan ini cuma ada belut yang menancap.

Dadaku makin berdebar karena ternyata saat ini warung tersebut sedang ramai, ada beberapa bapak-bapak yang sedang nongkrong sambil ngopi di sana.

"Ambil aja yang kamu mau Jill.." katanya sambil mengedipkan mata.

Bisa-bisanya dia terlihat sangat santai dengan keadaan ini. Kami yang di balik rok ini sama-sama ada belut yang menancap di anus, sedang berada di tengah-tengah keramaian warung. Bayangkan saja betapa ganjilnya suasana ini. Andai saja ada angin kencang yang datang dan menyingkap rok kami, akan terlihatlah sebuah pemandangan yang sangat tidak lazim, gadis cantik yang di lubang pantatnya ada belut yang menancap!! Tapi membayangkan ini semua entah kenapa malah membuat aku makin horni.

Aku pikir semua akan baik-baik saja dan berjalan sesuai kendali, namun "Plop" belut yang tadi tertancap di anusku terjatuh!! Terang saja mata orang-orang di sini langsung melotot ke arahku, melihat tiba-tiba ada belut jatuh keluar dari balik rok yang aku kenakan.

Duh, aku betul-betul malu, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan dan lakukan. Dengan segera ku berlari dari sana dan kembali ke rumah. Setelah beberapa saat barulah Kak Mia kembali menyusulku sambil membawa belut yang terjatuh tadi. Gila, ini adalah pengalaman yang paling memalukan yang pernah aku lakukan, tapi... aku merasakan sensasi lain yang tidak pernah aku alami sebelumnya. Ada kepuasan dan kesenangan tersendiri.

"Tuh kan kak....huhuhuhu" Kataku merengek dengan mata berkaca-kaca padanya, aku takut juga kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Udah-udah tenang aja kamunya, tadi kakak udah cari-cari alasan kok ke mereka, kamu sih pake acara jatuhin belutnya segala.... hihihi" katanya menenangkanku.

Aku harap benar- benar tidak akan terjadi masalah. Entah apa tadi yang dikatakan Kak Mia pada mereka. Aku juga tidak mau tahu, malas dan malu untuk membahasnya lagi.

"Baru juga itu, kemaren-kemaren aja kakak hampir ketahuan sama pacar kakak kalau di dalam bathtub banyak belutnya, untung dianya gak jadi masuk, hihihi" ujar Kak Mia lagi.

Kamipun masuk ke dalam dan kembali bertelanjang ria, keluyuran di dalam rumah menikmati sensasi bugil bersama anjing-anjingnya Kak Mia yang dilepas bebas.

Sejak hari ini, dimulailah petualangan gila dan liar yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya. Aku akhirnya lulus masuk PTN favoritku di sini, sehingga aku akan tetap tinggal bersama Kak Mia di rumahnya. Sekarang ada dua gadis muda cantik di rumah ini, yang siap sedia dengan penuh kerelaan disetubuhi oleh para anjing, mempersilahkan vagina maupun anus kami jadi pelampiasan nafsu binatang anjing-anjing ini layaknya betina mereka. Membuat seluruh sudut rumah jadi berbau anjing, termasuk tempat tidur kami berdua.

Sampai saat ini juga aku masih berhubungan baik dengan pacarku. Tapi tentu saja aku tidak akan mengatakan tentang apa yang sebenarnya terjadi di tempat tinggalku sekarang. Bagaimana pacar cantiknya yang amat disayanginya ini, kini ternyata sudah tidak perawan lagi, bukan karena ulah seseorang, namun karena ulah anjing

Pernah saat disetubuhi oleh para anjing, kami mengenakan lingerie yang seksi-seksi. Sungguh aneh memang, saat dengan pacarku saja aku tidak pernah memakai pakaian seseksi ini di depannya, namun kini aku malah mengenakannya di hadapan anjing-anjing, bahkan sampai dientotin oleh mereka sambil mengenakan pakaian pakaian seksi ini. Maafkan pacarmu ini yah sayang... hihihi.

Tentu saja permainan kami tidak hanya dengan para anjing, namun juga belut. Karena Kak Mia jugalah aku tidak jijik dan takut lagi dengan beberapa hewan yang biasanya kutakuti, seperti cicak dan kecoa. Dia melakukan terapi yang aneh-aneh padaku, seperti sengaja menaruh kecoa ke tubuh telanjangku.

Sejak saat itu juga aku jadi lebih sering nonton bokep tentang beastiality dan zoophilia, ternyata banyak yang aneh-aneh di luar sana, seperti berhubungan dengan kuda, babi, keledal dan lain-lainnya. Bahkan ada yang super ekstrim dan menjijikkan, seperti memasukkan serangga, ulat atau cacing ke vagina, gimana rasanya yah itu... vaginaku sampai gatal dan berdenyut membayangkannya.

"Kak, emang muat tuh kontol kuda kalau masuk ke memek kita? Gede gitu... hihihi" kataku menunjukkan video bokep di laptop, yang mana ceweknya sedang disetubuhi oleh kuda,

"Iya tuh... kakak jadi penasaran, kapan-kapan kita cobain yuk Jill.."

"Ayuk, hihihi..."

"Ya udah, sekarang kita berendam lagi yuk... ada yang baru lho..."

"Hah? Apaan kak?" tanyaku semangat.

"Hihi.. liat aja sendiri ntar..." jawab Kak Mia yang membuatku makin penasaran saja.

Kamipun menuju kamar mandi belakang.

"Nah... berani gak kamu berendam bareng mereka?" kata Kak Mia memperlihatkan isi dalam bathtub. Ada sesuatu yang menjijikkan bergerak di dalam sana.

"Haaaaahhh? Gurita!!??" teriakku terkejut dan bergidik ngeri melihatnya, tapi tunggu dulu, masih ada lagi makhluk lain di sana.

"Siput laut!!?? dan... teripang??!!" makin merinding aku karena melihat apa yang memenuhi bathtub ini. Duh, petualangan liar dan gila kami sepertinya akan terus berlanjut. Entah apa lagi selanjutnya. Apapun itu, sekarang aku menikmatinya.

"Hihihi... yuk Jill masuk..."

"Okeh, yuk kak..."

Apakah Mia akan mencari mangsa lainnya? Tunggu part selanjutnya..

BERSAMBUNG...

Terima kasih telah membaca cerita ini. Semoga sukaa

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience