BAB 13

Romance Completed 18716

"Abang rasa... abang dah cintakan sayang," kata Kamal melafazkan perasaannya lambat-lambat lantas memeluk Qaisara yang duduk di sebelahnya. Tergamam Qaisara sebentar. Lama dia menunggu barulah kata-kata keramat itu terdengar di telinganya.

Qaisara memanjatkan rasa syukur. Hatinya gembira tidak terhingga. Itu juga harapannya supaya Kamal menerima dirinya sebagai isteri dengan ikhlas.

"Maafkan abang. Abang tahu abang banyak buat salah pada Sara dan menyusahkan Sara. Dendam dan sakit hati buat abang jadi buta. Namun perpisahan itu menyedarkan abang."

"Saya dah lama cintakan abang tapi disebabakan abang selalu menyakitkan hati, saya jadi geram!" Balas Qaisara menumbuk lembut bahu kiri Kamal. Terkekeh ketawa Kamal dibuat begitu.

"Sebenarnya sudah lama abang jatuh cinta tapi abang terlalu ego untuk mengakuinya. Bila sayang tak ada, abang jadi tak tentu hala. Tak tahu apa yang abang nak buat dengan hidup abang. Semuanya serba tak kena," Kamal berkata sambil mengelus lembut pipi Qaisara.

"Yeke ni? Janji jangan sakitkan hati saya lagi. Jangan buat perangai jahat tu."

"Abang janji abang akan berubah. Tak sakitkan hati Sara dan mulai hari ini, abang akan panggil Sara, sayang."

"Ish, gelinya saya dengar tapi syok pun ada."

Berderaian ketawa kedua-duanya melayan perangai masing-masing yang sudah dilamun cinta. "Dah saya nak masuk bilik berehat," kata Qaisara sambil menolak perlahan suaminya ke tepi. Bibirnya seakan tidak mampu berhenti tersenyum. Kamal juga tidak berhenti memandang Qaisara yang selama ini dia abaikan.

Kamal pula bangun dan memeluk Qaisara dari belakang.

"Terima kasih sayang kerana terima abang," kata Kamal sambil menghadiahkan kucupan di kepala. Qaisara hanya mampu tersenyum dan menggangguk.

“Terima kasih pada abang juga akhirnya Sara berpeluang diterima ajdi isteri. Sara sayang abang,” ucapnya perlahan di telinga Kamal.

Mungkin aku bukanlah cinta yang paling sempurna
hanya sebatas hati yang ingin mencurah rasa padamu

karena mencintaimu adalah keindahan dilangit hatimu
dan dicintaimu adalah kesempurnaan kebahagiaan hatiku

Aku mencintaimu
bukan karena aku ingin memiliki apa yang ada didirimu
hanya ingin melihatmu tersenyum
melukis rasa bahagia disetiap titian hidupmu

percayalah,
kemarin, kini dan nanti
adalah saat - saat dimana aku kan terus mencintaimu

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience