Bukan Raisa

Romance Completed 23253

Di sini lah Raisa sekarang, di penthouse milik Kai di hadapan tiga orang lelaki sementara di depan pintu di kawal ketat oleh beberapa orang lelaki yang bermuka datar tanpa ekspresi.

“Nona Raisa, sekarang lo jelasin ke gue. Apa maksud dari semua ini?” Kai melempar kan handphone milik Fia ke hadapan Raisa yang di paksa melutut oleh Akbi.

Perlahan Raisa mengambil handphone yang ada di depan nya dan “Kai…” panggil Raisa

“Gue bukan siapa siapa lo jadi jangan manggil gue seakrab itu, gue jadi jijik” Kai masih dengan nada datar nya

“Maaf Tuan, betul betul bukan saya yang punya angkara ni. Saya berani bersumpah tuan” kini air mata Raisa gugur juga

“Gak usah pake drama air mata, gue gak akan ketipu sama air mata palsu lo itu. Udah jelas jelas itu nomer ponsel anda dan sekarang anda menidak kan semua nya!.” Bentak Kai yang sudah hilang sabar

“Kai!” Sato menenang kan majikan nya yang sudah di anggap nya seperti adik sendiri

“Kak! Ini perempuan punya seribu satu cara buat mengelabui kita kak. Dan gue gak bakalan percaya semua yang keluar dari mulut busuk nya itu. “ ujar Kai sambil memandang ke arah Sato.

“Lo gak percaya juga sama cara kerja nya kakak?” kini Sato balik bertanya. Kai memilih tidak menjawap kerana memang diri nya tidak pernah sangsi dengan cara kerja Sato yang sangat licin seperti belut. “ sono lo duduk sama Akbi, biar kakak yang handle” Sato mengarah kan Kai duduk bersama dengan Akbi dan melihat bagaimana cara nya bekerja untuk mengungkap kan kebenaran.

“Denger ya nona Raisa, kamu harus jujur sama saya karna saya bukan orang yang suka di permain kan. Malah saya juga sanggup membunuh tanpa perasaan. Ngerti?” Sato memulai kerja nya

Raisa bergidik ngeri dengan ugutan yang Sato beri kan di tambah dengan lelaki itu memang memiliki raut wajah yang terlihat kaku.

“ Itu, beneran bukan kamu yang ngirim ke handphone nya Fia?” Tanya Sato dengan tatapan tajam nya

“Sumpah bukan saya yang buat.” Jawab Raisa dengan suara yang bergetar

“Tapi itu dari nomer ponsel kamu lho.”

“Tuan, tolong saya. Saya juga tidak tahu dan saya juga bingung. Kadang saya tak boleh akses masuk wassap saya sendiri dan tiba tiba tanpa saya tahu saya sudah mengirim kan beberapa pesanan kepada orang lain termasuk nombor Fia.” Jujur jawapan Raisa.

“Kapan terjadi?”

“sudah seminggu tuan, malah mak ayah saya di kampung juga selalu mendapat mesej yang pelik pelik..hiks…hiks..” kini tangis Raisa semakin menjadi

“Lo jangan bercanda kunti!” jerit Kai dari tepi

“Kai!..biar kakak yang urus. Kakak tahu dia gak bohong.” Ucap Sato

“Tapi kak”

“Kai..kalo lo salah ngehukum orang, istri lo masih lagi dalam bahaya. Lo mau?. Sekarang kita harus cari tahu apa yang terjadi. Lo bisa kan tenang? “ sato memotong ucapan Kai

“Baik. Gue usahain buat tenang.” Kai akhir nya mengalah

****
Sementara itu di hospital Fia baru tahu kalau ternyata Mak Mah juga telah di kejar kan ke hospital oleh suami nya beberapa jam yang lalu kerana Lily yang memberitahu nya. Bagi Lily, lebih baik Fiat tahu sekarang daripada nanti.

“Mummy…Mak Mah macamana mi?” tanya Fia yang berusaha menahan tangis nya

“ Fia..kamu jangan nangis sayang, harus tahan emosi ya. mummy gak mau kalian kenapa napa. Mak Mah udah di rawat di sebelah sayang dan di sana ada Pak abu juga yang jagain.” Lily berusaha menenang kan menantu nya

“Mak Mah selamat kan mi?”

“InsyaAllah Mak Mah akan selamat. Mak Mah kan kuat. Cuma sekarang Mak Mah masih belum sadar jadi kita gak tahu siapa yang udah nusuk dia.” Jelas Lily tanpa berselindung

“Fia takut Mi. Fia takut ibu dan ayah di kampung juga kena kacau.”

“Daddy udah ngirim beberapa orang ke kampung sana buat ngawasi ibu sama ayah Fia. Jadi sekarang mereka selamat sayang. Cuma beberapa kali mendapat terror melalui hape tapi alhamdulillah..ibu sama ayah Fia kuat dan bisa berfikir jernih.”

“Jadi….?”

“Kami sering berhubung sayang. Jadi mummy sama daddy tahu semua yang mereka lalui. Dan mungkin besok daddy akan ke kampung dulu buat jemput ibu sama ayah Fia datang ke kuala lumpur, karna sebentar lagi kan majlis kalian berdua akan berlangsung sekalian untuk keselamatan mereka juga karna kita masih belum tahu siapa yang nyebar terror ke Fia.” Akhir nya semua tanda tanya Fia terjawab. Ternyata mertua nya benar benar ikhlas melayan kedua orang tua nya selama ini, malah layanan mereka lebih baik dari diri nya sebagai anak.

“Mummy…terima kasih sebab dah layan ayah dan ibu dengan sangat baik.” Ucap Fia di sela isak tangis nya

“shhhh….udah..gak perlu nangis. Nanti cucu mummy cengeng lo..” gurau lily da berhasil membuat Fia ketawa semula

“Nah gitu,,,adem kan hati mummy ngeliat nya. Kalo ketawa lagi cantik.” Ucap Lily sambil membawa Fia ke dalam pelukan nya.

Kesenangan mereka tidak berlangsung lama, “TING” satu pesanan singkat masuk melalui handphone Kai yang sengaja Kai tinggal kan sebelum pergi bersama Sato sebab handphone Fia sendiri di bawa pergi oleh Kai.

“mummy..ada wassap” Fia menunjuk kan handphone Kai yang kini berada di atas meja di sebelah katil nya.

“Biar mummy yang lihat ya.” tawar lily dan Fia hanya meng iya kan sahaja

“wassap nya dari Baby toh.” Ucap lily dan mata nya melotot ke arah handphone yang di pegang nya dan kelihatan wanita tua itu sangat terkejut.

“Mummy….mummy kenapa?” Fia cemas melihat mertua nya yang tidak mampu mengeluar kan kata kata dan hanya mampu menganga.

Tangan Fia berusaha meraih handphone yang ada di tangan mertua nya tetapi dengan cepat mertua nya menyembunyi kan handphone itu ke belakang.

“Mummy….ada apa lagi mummy? Ada masalah?” Fia bertanya lagi dan hanya mendapat gelengan dari mertua nya

“Fia yang tenang ya. mummy mau ke depan sebentar mau hubungi Akbi sama sato. Ingat jangan turun dari ranjang atau mummy akan marah sama Fia.” Ugut Lily takut menantu nya itu nekad turun dari katil dan mengikuti nya.

“Tapi mummy…”

“Ini penting sayang. Mummy akan ngasih tau setelah semua nya selesai. Fia percaya kan sama mummy?”

Akhir nya Fia mengalah, dan membiar kan mertua nya menghubungi Akbi di luar bilik rawat nya. Biar pun masih banyak persoalan di benak nya. Buat masa sekarang Fia akan simpan dulu dan menunggu sehingga mertua nya kembali lagi nanti.

“Apa yang terjadi sebenar nya?” gumam Fia

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience