Lamaran kai

Romance Completed 23253

Setibanya di stesen bas, mata Dahlan terus menangkap sosok anak sulung nya yang sedang berdiri di sebelah lelaki yang terlihat tinggi lampai
“Fia…Fia..tak kan dia dapat artis kot, kalau betul yang di sebelah nya tu calon suami baru nya” Dahlan bercakap sendiri sambil melangkah mendekati anak nya.
“Assalamualaikum…” Dahlan mengucap kan salam
“Waalaikumussalam…” jawab kedua nya serentak
Fia menyalami ayah nya dan mencium tangan tua ayah nya di ikuti oleh Kai “ betul kan..ni calon menantu aku” monolog Dahlan di dalam hati nya
“Ayah…kenal kan ni Kai, dan Kai..ini ayah saya” Fia memperkenal kan kedua nya, setelah saling berjabat tangan dan saling bertukar kabar. Kali ini Fia merasa kagum dengan lelaki di sebelah nya ini yang terlihat sangat menghormati orang tua dan sifat nya jika di banding kan dengan Reza sangat bertolak belakang, dulu Reza mula mula datang ke kampung dan bertemu keluarga nya agak sedikit sombong, maklum lah orang dah biasa hidup senang dan tak pernah tinggal di kampung.
Untuk Kai, Fia memang betul betul blank. Kai anak siapa dan kerja apa, tinggal dekat mana juga Fia belum tahu.
“jom la kita balik ke rumah. Ibu dah tunggu dekat rumah” ajak Dahlan sambil menarik luggage calon menantu nya untuk di bawa masuk kereta
“jangan Pak, biar Kai sendiri yang bawa ke sana” Kai menahan halus tangan calon mertua nya dan tersenyum ramah.
“Baik lah. Jom “ ajak Dahlan lagi.
Sementara itu di rumah, sanak saudara yang terdekat sudah menunggu kedatangan Fia yang di kabar kan akan membawa calon suami baru. Berita mengenai pernikahan Reza sudah tersebar di antara sanak saudara Fia sendiri. Mereka merasa kasihan terhadap Fia dan sekaligus bersyukur Fia mengetahui fakta sebenar nya sebelum majlis berlangsung. Dan sekarang yang mereka tunggu adalah calon suami baru Fia.
Suasana memjadi semakin heboh setelah kereta myvi Dahlan memasuki halaman rumah dan seketika Fia keluar dari kereta dan di ikuti seorang lelaki yang mampu membuat mereka semua ternganga
“mak lang, Kak Fia dapat durian runtuh, ensem nya…..!!!!!” jerit Nana sepupu Afia yang sebentar lagi akan menghadapi SPM.
“Hish…Nana, dengar kat kakak nanti” tegur ibu nya.
Semua mata tertuju ke arah Kai sehingga membuat Fia seperti makhluk halus yang tak terlihat. Diam diam Marini merasa bahagia melihat penerimaan ahli keluarga nya terhadap Fia dan calon suami nya.
****
Setelah selesai sesi ramah tamah dengan semua sanak saudara, akhir nya Kai meminta diri untuk mandi dan solat setelah mendengar azan berkumandang dari arah surau yang terdekat.
Sepergi nya Kai, Fia terus di Tarik ibu dn ayah nya ke serambi rumah “ Fia…cakap dengan ibu, siapa Kai?”
“ Bu…nanti kita tanya dia sendiri dia siapa ya bu…” Fia tidak tahu harus menjawap apa kerana memang Fia tidak tahu apa apa
“ Fia kenal dia berapa lama?” Dahlan memyampuk
“Hari ni baru dua hari Fia kenal dia yah”
“Hah!!!” sepasang suami isteri itu terlopong dan sangat terkejut dengan jawapan anak sulung mereka
“Ayah nak solat dulu, lepas solat ayah sambung balik siding Fia” geram juga Dahlan dengan perangai anak satu nya ini. Sebagai seorang ayah, dia tidak mahu Fia di khianati lagi seperti yang di laku kan Reza kepada nya, Fia mungkin tidak sanggup untuk terluka untuk kedua kali nya, itu lah yang di risau kan nya.
Setelah ayah dan ibu nya masuk ke dalam rumah Fia merasa sedikit lega sekurang nya dalam masa setengah jam dia masih mampu bernafas tenang dan memikir kan jalan hidup nya yang semua nya serba tiba tiba.
“Hey…kok ngelamun” Kai tiba tiba sudah berada di samping nya. Fia terkejut dan berusaha untuk terlihat tenang
“Kai…kamu siapa sebenar nya?”
“saya Kaivan Xavie Gunarion”
“maksud saya bukan itu Kai”
“Kita tunggu ayah sama ibu lo datang, sekalian gue jelasin biar ngak double penjelasan” ucap nya tenang.
“Kamu mau berapa Kai?”
“maksud lo?”
“upah kamu untuk menjadi pengganti pengantin yang lari” tegas Fia lagi
Kai sekadar menggeleng kepala nya perlahan. “gue mau satu hal dari lo kak”
“apa?”
“temani gue sampai jadi kakek kakek dan lo jadi nenek nenek”
“maksud nya?”
“Jangan jadi kan ikatan suci kita sebentar lagi sebagai sebuah pelarian buat lo kak. Jadi kan ikatan itu sebagai tanggungjawab kita bersama sehingga maut menjemput” ucap nya santai sambil menatap langsung ke anak mata Fia sehingga membuat jantung Fia bergerak secara tidak normal
Ehem..!
Suara deheman itu langsung mengambil alih perhatian kedua nya.” Ayah, ibu” panggil Fia
Kembali mereka duduk bertentang mata kali ini Cuma berempat. “ nak Kai..tolong jelas kan situasi kalian berdua” pinta Dahlan
“ pak,kenalin nama saya Kaivan Xavier Gunarion. Jujur saya baru ketemu anak bapak hari ini termasuk dua hari. bapak sama ibuk gak usah ragu. Karna saya tidak akan ngelantarin anak kalian,bapak sama ibuk bisa pegang janji saya. Untuk urusan orang tua. Saya sudah izin sama kedua orang tua saya dan mereka akan usaha in buat datang di hari ijab Kabul karna saat ini kedua orang tua saya sedang tidak ada di Indonesia.” Jelas Kai panjang lebar
“orang tua kamu kerja apa nak? Jujur kami risau apalagi kalian baru berkenalan malah baru dua hari tapi kamu sudah sanggup menikahi anak kami” marini menyampuk
“Buk…jodoh, ajal dan rezeki semua nya rahasia sang pencipta. Mungkin orang lain memerlu kan proses yang lama buat jatuh cinta. Tapi kasus saya beda buk..saya langsung jatuh saat pertama kali melihat nya. Jadi izin kan saya untuk memiliki anak kalian dengan cara yang halal”
Dahlan dan Marini sempat terkesima dengan cara Kai bercakap terkesan sangat lembut menghormati tetapi sangat tegas dengan keputusan yang di ambil nya. Dari situ mereka dapat menyimpul kan kalau lelaki di depan mereka ini pasti bukan berasal dari keluarga yang biasa terlebih Kai masih menutup rapat soal pekerjaan kedua orang tua nya.
“maaf kan kami Kai. Kami bertanya ni tiada niat lain. Kami Cuma nak serah kan anak kami kepada seorang lelaki yang tepat saja. Yang dapat melindungi, dan paling penting tidak membuat anak kami terluka” Dahlan menjelas kan takut Kai merasa tidak di terima, sementara Fia lebih memilih diam dan mendengar
“saya mengerti pak, seperti kata saya, bapak sama ibuk bisa pegang janji saya. Dan saya tidak pernah main main dengan apa yang pernah saya ucap kan. Karna saya yakin lah saya berjanji.” Ucpa nya penuh semangat.
“baik lah..kalau dah macam ni. Kami dengan senang hati nya menerima nak Kai sebagai keluarga baru kami. “ ucap Dahlan dengan lega begitu juga dengan isteri nya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience