4&5 Perjodohan yang tidak di inginkan

Romance Series 182

Adelard melangkah keluar dari kantor polisi Italia dengan napas lega. Kasus penipuan dua tahun silam akhirnya berubah menjadi perkara perdata, setelah ia berjanji mengembalikan semua kerugian korban-sesuai data yang dimiliki Marcello, mantan kaki tangannya.

"Aku mau pulang dulu. Pasti orang tuaku merindukanku," ucap Marcello saat mereka tiba di parkiran.

"Aku juga. Tapi... aku ke makam orang tuaku dulu. Sampai jumpa."

Adelard masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang. Bagas, sopirnya, langsung melajukan sedan menuju kompleks pemakaman. Begitu sampai, Adelard turun sambil membawa dua buket bunga lily putih. Ia diam sejenak sebelum berjalan pelan ke dua makam yang berdampingan.

Makam Ayah dan Ibunya.

"Ayah... Ibu... Maafkan aku. Ini pertama kalinya aku datang sejak kalian pergi," ucapnya lirih, nyaris tak terdengar.

Adelard berusaha tegar, tapi dadanya terasa sesak. Ia belum sempat membahagiakan mereka. Bahkan kepercayaan yang ia berikan pada seorang istri pun hancur karena dikhianati.

Ia berdiri sendiri, merasa hampa.

Air mata yang selama ini ia tahan, tumpah juga. Tubuhnya merosot. Ia terduduk lemas di samping makam, menggenggam tanah basah itu seolah mencoba memeluk kenangan.

"Nafisah... kenapa kamu tega menyakiti aku sedalam ini?"

***

Sementara itu, Marcello pulang ke mansion dengan tubuh lelah. Ia hanya ingin masuk kamar dan tidur. Tapi di ruang tamu, sambutan keluarga justru menantinya.

"Kenapa wajahmu murung? Ibu sangat merindukanmu," ucap Eloisa, ibunya, sambil memeluk hangat.

Marcello membalas pelukan itu. Ia sadar, permainan hidupnya sudah kelewat jauh. Sudah waktunya pulang.

"Kalian tak perlu repot menyambutku. Aku hanya mantan napi. Tidak ada yang istimewa."

"Tapi kau tetap putraku yang Ibu cintai. Semua orang pernah salah, Marcello..."

Suara Eloisa belum selesai saat Stephano muncul menuruni tangga. Tatapannya dingin dan tajam.

"Yang menyambutmu hanya Ibumu. Bukan aku."

Marcello terdiam, mencoba bersabar.

"Aku tak butuh sambutan, Ayah."

"Perusahaan yang kubangun bertahun-tahun hampir hancur karena ulahmu! Kalau bukan karena keluarga Arthur mungkin kita sudah bangkrut!" bentak Stephano.

"Dan itu salahku?" Marcello mulai menegang.

"Bodoh! Sejak media memberitakan kasusmu, semua rekan bisnis menarik investasi mereka. Kau mempermalukan keluarga ini!"

Stephano melempar gelas ke lantai. Pecah.

Marcello menatap ibunya yang mencoba menenangkan. "Jangan hina Ibu atau sahabatku!" bentaknya lantang.

"Kau masih menyebutku Ayah setelah semua ini?"

Ketegangan makin memuncak.

Tiba-tiba, seorang wanita muda dan cantik masuk dengan anggun. Marcello menatapnya dengan heran.

"Lebih baik kau berterima kasih padanya," ujar Stephano dingin. "Ayahnya menjamin kebebasanmu. Keluarga Arthur akan jadi keluarga kita."

Marcello mengepalkan tangan. "Apa maksudmu?!"

"Kau akan menikah dengannya. Dia adalah calon menantuku, Valeria"****

Halo, aku sudah up ya chapter 5 ini. Makasii sudah baca dan memberikan komentar serta vote nya

Jangan lupa nantikan Chapter 6

Bagaimana chapter 6 nanti setelah Adelard kembali pulang ke Indonesia?

Lalu bagaimana juga keadaan Marcello setelah dia tahu akan di jodohkan?

Jgn lupa pantengin ya

With Love, Lia

Instagram : lia_rezaa_vahlefii

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience