Benarkah?

Romance Series 2770

Purnama menatap Raden sangat intens, bagaimana dia dengan bodohnya membuat janji bahwa tidak akan meninggalkan Raden

Berkali kali Purnama mencuri pandang pada Raden yang menyetir
Raden tidak tampan seperti artis luar negri tapi tidak juga jelek..lalu apa yang membuat Purnama berani berjanji padanya

Bahkan Raden kalah tampan bila di bandingkan dengan Adnan..entah ada apa di dalam diri Raden yang membuat Purnama betah berlama lama dengannya

Raden yang tau sedari tadi di perhatikan oleh cewek di sampingnya ini tidak melakukan apa apa, dia membiarkan Purnama bebas memperhatikannya

Raden tau, ucapannya kemarin lah yang membuat Purnama seperti ini setidaknya yang Raden tangkap adalah Purnama masih tidak menyangka dengan ini semua

Terlihat dari cara dia menatap Raden, ada keragu raguan di bola matanya..seperti sedang meneliti sesuatu. Mungkin Purnama masih terkejut pikir Raden.

***

"Kita sudah sampai" ucap Raden yang melihat sedari tadi Purnama hanya melamun "kamu masih mau disini terus, Sayang?"

Reflek Purnama segera menoleh cepat sedikit melotot pada Raden "kamu tadi panggil aku apa?"

"Purnama" jawab Raden dengan menahan ketawa..

Ada kelegaan di hati Purnama "Oh aku kira kamu..." kalimat Purnama menggantung dan langsung dengan cepat di sela oleh Raden

"Apa? Sayang?"

Dengan polosnya Purnama mengangguk kan kepala

"Kamu mau aku panggil sayang?" Tanya Raden tersenyum jahil

"E-ehh nggak" Purnama panik

Sedetik kemudian Natasha mengetuk kaca mobil Raden

"Lo mau mesum di dalem ngga keluar keluar?" Ucap Natasha asal

Belum sempat Purnama memarahi Natasha akibat ucapannya itu, Raden sudah menjawab "emang kenapa? Purnama pacar gue"

Purnama semakin pusing ada di dalam mobil belum lagi perkataan Raden tadi membuat Purnama terkejut berkali kali

"Bisa jantungan kali gue disni terus" batin Purnama

***

Suasana kantin tidak terlalu ramai, masih terlalu pagi untuk mahasiswa baru datang ke kampus apalagi jika kuliah belum efektif begini

Beruntungnya Purnama kali ini terbebas dari Raden..ia bisa sedikit bernafas lega.

Di dalam mobil tadi dia berasa ingin mati saja, jantungnya berdegup cepat kala di goda Raden dan senyum yang diberikan Raden untuknya membuat pipi Purnama memerah karna malu

Ada apa dengan Purnama, tidak biasanya dia seperti ini di hadapan Raden kemarin dengan tegasnya dia bisa memberi Raden waktu untuk menyelesaikan hubungan dengan kekasihnya itu tapi hari ini dia terlalu lemah untuk diberi tatapan oleh seorang Raden Nugraha

"Kok bisa deh Raden bilang kalo lo pacarnya" tanya Natasha membuyarkan lamunan Purnama

"Masa sihh???" Rahma yang notabane nya cewek cuek yang tidak peduli dengan gosip gosip jadi ikut terkejut, begitu pula Amira

Mereka penasaran mengapa bisa seorang Raden yang sudah punya pacar dan menjalani ldr berkata bahwa Purnama adalah pacarnya

Purnama yakin teman temannya pasti akan bertanya seperti ini, Purnama bercerita dari awal bagaimana hal ini bisa terjadi

Dengan lesu karna sadar dengan kebodohannya dan entah rasa apa yang sekarang Purnama rasakan pada Raden hanya bisa mengatur nafasnya agar jantungnya berdetak semestinya

Kali ini Purnama berhutang pada Adnan yang telah memanggil Raden tadi ketika akan ke kantin

***

Adnan yang memperhatikan Raden takut ada yang salah atau otak temannya ini sedang konslet tiba tiba di buyarkan oleh Raden

"Lo apaan deh ngeliatin begitu amat" ucap Raden "gue ngeri kambing, lo kira gue homo apa"

"Lo sehat kan?" Tanya Adnan yang masih memperhatikan setiap inch dari diri Raden

Raden hanya menatap Adnan jengah kemudian berdiri berniat menyusul Purnama di kantin karna jika bersama Adnan disini dia takut bakal di kira homo oleh orang yang lewat

"Tunggu deh, tadi lo berangkat sama Purnama? Tumben amat" tanya Adnan heran

"Kenapa? Purnama pacar gue"

"Ha? Kok bisa sih? Tuh cewek nggak tau apa kalo lo udah ada pacar?" Adnan terkejut mendengar jawaban Raden tadi

"Elah nanya satu satu nyet, dia tau gue ada pacar"

Raden tau pertanyaan Adnan tidak akan habis jika belum di beri jawaban yang memuaskan menurutnya

Raden bercerita bagaimana dia bisa seperti ini pada Purnama termasuk perasaannya pada cewek itu

Adnan yang mendengar hanya diam dan berpikir mungkinkah temannya ini sudah mulai pindah ke lain hati..

Dia belum yakin, tapi yang pasti Raden tidak pernah se semangat ini bercerita tentang cewek pada Adnan termasuk bercerita tentang pacarnya

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience