First Plan

Romance Series 2770

Setelah penerimaan mahasiswa baru setiap ukm pasti sibuk dengan persiapan untuk pelatihan organisasi member baru, sedangkan BEM universitas akan mengadakan bakti sosial yang akan di ikuti oleh pengurus lama dan akan di adakan open recuritmen untuk mahasiswa baru yang akan mengikuti kegiatan tersebut.

Kelas Purnama, Amira, Natasha dan Rahma kosong. Mereka sepakat untuk pergi ke kantin selagi menunggu Raden dan Adnan yang masih ada dosen di kelasnya

"Ega kemana, Na?" Tanya Amira

"Nggak tau sih, katanya tadi di ukm mau ada rapat"

"Eh itu Ega" tunjuk Purnama yang kebetulan duduk menghadap jalan

"Nanti jadi?" Tanya Ega yang langsung dapat lirikan tajam dari Natasha

Ega yang sadar kalau dia kelepasan langsung menutup mulutnya dengan tangan sambil meringis kesakitan akibat di cubit Natasha

"Jadi kemanaaa?" Reflek Rahma bertanya karena dia merasa tidak tau apa apa

Mereka memang berencana untuk hang out bersama sambil mencari kado untuk Rahma yang sebentar lagi akan berulang tahun

"Jadi ke alam kubur" celetuk Raden yang tiba tiba datang dari arah belakang Purnama

Belum sempat Purnama menoleh, Raden sudah mengelus rambut Purnama dengan sayang

***

Raden Pov

Gue bosan dengan materi kuliah hari ini. gue terus terusan gelisah tidak sabar ingin keluar dan bertemu Purnama

Tadi Purnama mengirim pesan mengatakan bahwa mereka sedang di kantin

"Kenapa bos? Gelisah amat" Adnan yang dari tadi memperhatikan bagaimana gue seperti cacing kepanasan mungkin

"Bosen gue, kangen Purnama"

"Elah, sok iye lu"

Pletak

"Aduh sakit bego" Ucap Adnan sambil memegang kepalanya yang gue jitak "Adnan tersakiti ya Allah tolong Adnan selamatkan hambaaaa"

"Untung bule kalo kaga pasti udah banyak yg ilfeel tuh sama lo"

"Tuh kan ya Allaaah Adnan di hujat mulu, Adnan sedih" Adnan ngeliat gue dengan pandangan sedih yang di buat buat

Gue memutar bola mata malas dan menatap Adnan jijik. Entah mengapa gue bisa berteman dengan makhluk berspesies seperti Adnan

Dosen di kelas gue sudah menyelesaikan materi dan menutup kuliahnya

"Ini nih yang gue tunggu tunggu dari tadi" dengan cepat gue meninggalkan kelas buru buru menuruni tangga karna ingin cepat cepat menuju kantin

Entah apa yang di gue rasain sebenarnya, untuk siapa hati ini namun yang gue tau, sekarang gue rindu banget sama Purnama

Author pov

Raden melihat raut muka panik Natasha saat Ega bertanya tentang rencana yang telah di bahas kemarin

Dengan cepat Raden menjawab asal pertanyaan Rahma, sambil mengelus rambut Purnama

Raden tau Purnama kaget ketika mendengar suara Raden, Raden datang dari belakang Purnama, itu mengapa Purnama tidak tau kalau ada Raden

Raden tersenyum tulus dan menggenggam tangan Purnama seolah Raden tidak ingin Purnama pergi dari hidupnya

"Kamu sudah makan?" Tanya Raden yang di balas anggukan Purnama

"Kamu belum makan kan? Ayo aku temenin km cari makan dulu" ucap Purnama

Raden menggeleng "enggak, kamu disini aja...aku bisa sendiri"

***

"Buset gila tuh Raden cepet amat kaya macan" ucap Adnann

Dengan santai dan sesekali tebar pesona Adnan berjalan ke arah kantin

"Untung tadi gue ngintip chat doi sm Purnama"

Tidak beberapa lama kemudian Adnan melihat Raden sedang asik makan di temani oleh Purnama
Ada teman teman Purnama juga Ega disana.

"Buset dah, gue ditinggalin noh sama si Raden demi mau ketemu lo" adu Adnan pada Purnama

"Emang enak? Sukurin" jawab Purnama seraya tertawa

"Elah dugong gitu aja ngadu, cemen lo" Ega menimpali

"ngga di kelas ngga di kantin di bully mulu gue" ucap Adnan "sebenernya apasih salah gue sama kalian guys" Adnan memang drama king

***

Mereka berangkat menggunakan dua mobil.

Mobil Raden hanya ada Purnama sedangkan di mobil Natasha ada Amira dan Ega

Raden menyetir menggunakan satu tangan dan tangan yang lainnya menggenggam tanga Purnama. Sebenarnya Purnama sudah memarahi Raden akan hal itu tapi Raden tetaplah Raden yang keras kepala.

"Adnan kenapa ngga ikut?" Tanya Purnama

"Mau jalan kali sama anak kelas sebelah"

"Emang dia deket sama tuh cewe?" Purnama kaget pasalnya selama ini yang dia tau hanya Adnan yang suka tebar pesona kesana kesini tanpa mau merespon jika ada yang mendekat

"Ngga tau, biarin aja" jawab Raden asal

"Purnama, kamu beneran janji kan nggak akan ninggalin aku?"

"Kenapa kamu nanya gitu Raden?" Purnama heran

"Aku masih nggak yakin" jawab Raden dengan menyesal.

Entah mengapa alam seakan mengerti harus melakukan apa, lampu traffic light berubah jadi merah yang otomatis semua kendaraan harus berhenti termasuk mobil Raden

Raden menoleh menatap Purnama
"Sekali lagi aku tanya, kamu janji kan nggak akan ninggalin aku?"

"I-iya Raden aku janji"

***

Purnama pov

Aku tidak menyangka akan di perlakukan sangat spesial oleh Raden, dia menyetir menggunakan satu tangan dan tangan yang lain menggenggam tanganku.

Tapi aku merasa ada yang sedang mengganggu pikiran Raden entah apa itu

"Kamu kenapa?" Tanya Purnama

"Aku cuma nggak yakin sama janji kamu yang nggak akan ninggalin aku" jawab Raden dengan menyesal

Mobil Raden berhenti tepat saat lampu lalu lintas berubah jadi merah, Raden langsung menatapku meneliti apakah akan ada kebohongan di mataku.

Pertanyaan itu terlontar kembali dari mulut Raden "sekali lagi aku tanya, kamu janji kan nggak akan ninggalin aku?"

Dia menatap ku manik matanya terkunci dengan manik mata ku, perawakannya yg lebih tinggi dariku mengharuskan ku sedikit mengenadah melihatnya, bibirku masih saja membeku hingga akhirnya aku berhasil menjawab "i-iya raden aku mau janji" seolah aku baru saja tersengat aliran listrik jutaan volt kaki ku lemas tapi kali ini aku yakin dengan perkataanku

Rasa ini sudah mulai tumbuh, sudah mulai begitu besar, peduliku terhadapnya sudah mulai bertambah
Aku tidak bisa menyembunyikannya lagi

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience