Feeling Worst

Romance Series 2770

Pagi pagi Purnama sudah datang ke kampus tapi kelas kosong karna dosen nya tidak hadir sedangkan kelas Raden dan Adnan sedang ada perkuliahan.

Ini hari pertama Purnama datang bulan perut rasanya sakit sekali, mood berantakan, di tambah dengan kesal nya dia sudah datang pagi dan dosen tidak hadir membuat Purnama merasa sia sia untuk ke kampus

"Eh lo kenapa?" Purnama bersender pada bahu Natasha dan menangis entah apa yang di tangisi nya

Teman teman Purnama bingung tapi Purnama hanya menjawab "nggak papa, gue kangen abang yang di makasar"

"Oh bisa ya lo kaya gitu kangen terus nangis"

Purnama memang bisa se-melow itu jika sudah hari pertama datang bulan, tapi sebenarnya dia tidak memikirkan abangnya. Dia hanya merasa capek saja dengan apa yang terjadi.

Seharusnya di saat kemarin sedang pms Raden ada untuk menenangkannya tapi ternyata Raden malah mendiamkan Purnama.

Flashback on

"Halo, kamu kemana kok ngga kasih kabar?"

"Aku dirumah, besok aja lagi ya...lagi ga mood"

"Emang kenapa?" Tanya Purnama heran karna biasanya Raden tidak seperti ini

"Lagi berantem"

Setelah mengucapkan itu Purnama langsung memutuskan sambungan telpon dengan Raden. Ia merasa sangat marah sampai menangis

"Kenapa sih disaat seperti ini Raden nggak ada, padahal aku pms harusnya dia ada dong buat nenangin aku"

Purnama menangis hingga sesunggukkan dia merasa bahwa Raden memang tidak sesayang itu padanya tapi Purnama terlanjur jatuh hati

Dia hanya bisa menangis hingga tertidur

Flashback off

Entah datangnya darimana Raden sudah ada di depan Purnama. Untung saja dia tidak melihat Purnama menangis tadi..

Purnama memang terlihat kuat di depan Raden sebenarnya dia Rapuh hanya saja dia tidak ingin menambah beban pikiran Raden

"Kamu kenapa?"

Raden khawatir dengan Purnama yang terlihat kesakitan dan lemas. Dia tau pasti ada sesuatu yang di sembunyikan Purnama selain perutnya yang sakit.

Dari cara Purnama memandang Raden dan hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban, Raden sadar bahwa dia salah tidak memperhatikan Purnama kemarin padahal Purnama sedang kesakitan.

"Maaf, maaafin aku kemarin aku lagi ada masalah dan aku ngga mood banget" ucap Raden menyesal

"Iya" hanya itu jawaban Purnama tanpa mau melihat mata Raden

Purnama tidak tau lagi harus apa, dia ingin melepas Raden tapi belum sanggup...lebih tepatnya tidak sanggup.

Yang dia mau saat ini hanya menjauh dari Raden sebentar..Purnama lelah berpura pura kuat di depan Raden dan teman temannya, ia ingin sendiri melampiaskan semua yang sesak di hatinya.

Tapi Purnama tetaplah Purnama gadis rapuh yang hanya bisa merasakan sesak di dada tanpa menangis. Saat ini ia lelah tapi ia juga lelah menangis

***

"Ma, nanti kalau ada Raden bilang Purnama lagi tidur aja ya" pesan Purnama pada mamanya

Mamanya tidak banyak berkomentar karna tidak ingin ikut campur masalah anak remaja, Purnama juga tidak bercerita apapun jadi saat ini mamanya hanya diam saja dan menuruti pesan Purnama

Tok...tok...tok

Suara pintu di ketuk, mama Purnama dengan cepat membukakan pintu ternyata yang mengetuk adalah Raden

Raden menyalami mama Purnama dan bertanya dengan sopan "Purnama nya ada, Tante?"

"Purnama nya sedang tidur, ada pesan? Nanti tante sampaikan kalau sudah bangun"

Raden kecewa dia yakin Purnama tidak tidur pasalnya dia melihat bayangan Purnama berdiri dekat jendela saat dia turun dari mobil dan akan masuk rumah Purnama. Dengan berat hati Raden meninggalkan rumah Purnama dan berpesan pada mama Purnama agar nanti telfon Raden ketika Purnama sudah bangun.

***

Purnama pov

Aku liat mobil Raden terparkir di depan rumahku, tapi aku tidak ingin menemuinya dulu..

Tadi aku sudah berpesan pada mama untuk bilang pada Raden bahwa aku sudah tidur..

Aku yang sedang kacau tidak ingin terlihat berantakan di depan Raden, biar ini ku simpan sendiri saja..teman temanku mungkin tau tapi mereka diam. Aku tau mereka pasti menghargai privasiku

Ku lihat Raden sudah memasuki mobilnya dan meluncur pergi...aku hanya bisa melihat dari jendela kamarku.

"Sesakit ini kah menyayangi mu Raden?" Ucap Purnama pelan

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience