Hari Sibuk

Romance Series 2770

Baru saja Purnama sembuh dari sakit nya, hari ini dia telah di sibukkan dengan persiapan untuk bakti sosial yang akan di laksanakan hari Jum'at.

Ia dan anggota bakti sosial lainnya akan meluncur ke desa kecil yang ada di kota sebelah selama 3 hari. Dan itu sempat membuat Raden senewen ketika tau Purnama akan pergi untuk beberapa hari.

Bukan Purnama namanya jika tidak bisa menenangkan Raden. Dengan segala cara Purnama mencoba meyakinkan Raden. Gadis itu tau Raden akan sulit untuk mempercayai nya karna kepercayaan Raden telah di khianati oleh pacarnya.

Flashback on

"Kamu bakti sosial perginya aku antar ya, nanti malam pulangnya aku jemput di kampus" tawar Raden yang terdengar seperti bukan tawaran melainkan sebuah keharusan

"Aku bakti sosial 3 hari, Sayaaaang. Minggu pagi aku baru balik mungkin sampai kampus siang" ucap Purnama takut

"HA? 3 HARI? YANG BENER AJAAA"

"I - iyaa 3 hari Raden"

Setelah mengucapkan berapa hari ia akan pergi terjadi hening lama. Purnama tau Raden sedang berpikir dan merasa takut.

"Aku bakal telfon kamu kalau ada waktu luang, disana nggak akan ada sinyal tapi aku usahain" ucap Purnama memecah keheningan

"Ini deket Raden cuma di kota sebelah aja. Dari sini juga paling lama cuma 2 jam" Purnama memperhatikan Raden. Raut wajah tak suka sangat tergambar jelas saat ini.

"Oke, tapi aku antar kamu berangkat nanti pulangnya aku jemput" nggak ada penolakan ucap Raden tegas.

Senyum di bibir Purnama merekah, ia senang karna Raden sudah mengijinkan setidaknya tidak akan ada drama ketika berangkat.

Flashback off

Purnama sibuk kesana kemari. Ia bolak balik dari posko ke gedung ormawa untuk mengambil beberapa hal yang kurang dari divisinya. Raden yang melihat bagaimana sibuknya Purnama mulai gemas pasalnya jarak antara posko bakti sosial dan gedung ormawa itu jauh..dari ujung depan ke ujung belakang.

Purnama baru saja sembuh dari sakitnya namun sudah mengerjakan hal hal yang dapat membuatnya drop lagi.

Raden tau Purnama bahkan belum sempat makan siang, Raden berinisiatif untuk memesankan makanan terlebih dahulu dan menunggu Purnama di kantin karna gadis itu akan melewati kantin ketika akan ke posko bakti sosial.

Setelah melihat Purnama tergopoh gopoh dan kesulitan membawa sesuatu, Raden dengan cekatan langsung menghampiri Purnama dan membantunya

"Kamu ikut aku sebentar" ucap Raden sambil menarik tangan Purnama menuju kantin

"Duduk sini" Raden menunjuk kursi di sebelahnya dan menyuruh Purnama duduk disitu.

Tidak lama kemudian makanan yang tadi di pesan Raden sudah datang "ayo makan, aku tau kamu belum makan siang. Kalau sampai kamu drop lagi jangan harap aku bolehin kamu ikut" perintah Raden seperti seorang diktator.

"Emmm tapi aku harus ngasih kardus minuman itu ke anak anak di posko" Purnama takut menatap mata Raden karna sepertinya cowok itu sangat kesal.

"Enggak, makan dulu" tolak cowok itu
Kemudian Raden melihat ada teman satu kelasnya yang ikut bakti sosial lewat, langsung saja Raden memanggil dia dan meminta tolong untuk membawa kardus minuman itu ke posko

"Ih Radeeenn itu kan tugas aku, nggak enak tau nyuruh orang lain" ucap Purnama kesal tapi tidak di hiraukan oleh Raden

Setelah selesai makan, Purnama langsung berpamitan pada Raden tak lupa cewek itu mengucapkan terima kasih karna telah perhatian padanya.

Purnama menolak untuk di antar Raden ke posko, cewek itu mau mengantar Raden sampai dimana mobil Raden terparkir. Bukan tanpa alasan Purnama melakukan itu, dia punya alasan kuat bahkan.

Setelah Raden masuk mobil, Purnama juga ikut masuk. Cowok itu langsung memeluk Purnama erat seakan tidak ingin ditinggal berhari hari

"Lebay ih, kaya aku bakal ninggal selamanya aja" ucap Purnama. Menurutnya Raden ini ajaib sekali tidak banyak yang tau sebenarnya sifat Raden itu manja..seperti sekarang ini.

"Maksud kamu apa ngomong kaya gitu?" Raden melepaskan pelukannya dan menatap Purnama tajam

"O..o kaya aku salah ngomong" batin Purnama

"Enggak, Sayang kamu tuh kaya yang bakal aku tinggal terus terusan padahal aku cuma 3 hari" jawab Purnama takut dan gugup karna di tatap Raden tajam

"Udah udah masa berantem sih ah" kesal Purnama sambil mencium pipi Raden agar cowok itu tidak marah lagi

Raden tersenyum penuh kemenangan karena dia telah berhasil membuat Purnama kesal, meskipun dia juga kesal karna perkataan Purnama yang tadi.

"Yaudah aku pulang, kamu jangan balik malam malam" ucap Raden sambil mencium pipi Purnama

Cewek itu hanya mengangguk sebagai jawabannya.

***

Dari tadi Purnama tidak mengirim pesan untuk Raden tapi dia lebih memilih akan menelfon Raden jika sudah longgar..

Bolak balik Purnama menelfon Raden hanyak untuk memberinya kabar bahwa Rapat baksos ini belum selesai. Semua sibuk dengan divisinya masing masing, Purnama pusing memikirkan bagaimana konsep banner yang akan di pakai untuk baksos itulah mengapa Purnama akan lembur.

Sudah pukul 23:45 Purnama baru selesai dan Raden sudah tidur, ia bingung akan pulang bersama siapa karna sudah malam. Purnama tidak mau membangunkan Raden, cowok itu pasti capek apalagi besok akan mengantar Purnama ke kampus pagi pagi sekali.

"Raja, gue nebeng dongggg" pinta Purnama kepada temannya, Raja. Mereka tidak satu arah memang tapi setidaknya Purnama ada temannya

"Gue cuma bawa helm satu"

"Nggak papa kali udah malem juga..ayo ah buruan pulang udah mau pagi gue belom packing" Purnama sedikit memaksa. Memang dia belum mempersiapkan apapun untuk berangkat besok.

"Yaudah tapi kalau cowok lo marah, tanggung sendiri yee"

"Iyaiya bawel ah"

Purnama jadi bergidik ngeri membayangkan bagaimana reaksi Raden ketika tau Purnama di antar pulang oleh Raja.

Cewek itu mengirim pesan pada Raden bahwa dia akan pulang di antar oleh Raja karna sudah larut malam.

"Bodo amat urusan belakang deh kalau Raden marah...yang penting gue udah jujur sama doi" ucap Purnama sangat pelan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience