BAB 7

Romance Completed 7725

Nabillah baru bangun dari tidurnya nyenyaknya ia berjalan menuju balkon kamarnya merenggangkan otot lengannya.

Sedikit senam setelah bangun tidur.

Kegiatannya terhenti saat melihat arkan yang baru saja keluar dari Rumahnya.

" dia pasti mau joging " nabillah berjalan masuk kedalam kamarnya mengambil handuk kecil berwarna pink kesayangannya ia berjalan keluar kamar melewati keluarganya yang sedang sarapan.

" nabillah mau kemana ?" Alvin kakanya memanggil.

" mau joging dulu kak " katanya yang langsung berlalu

Velda mamanya dan alvin menatap heran dengan tingkah laku nabillah masa mau joging menggunakan baju tidur.

Nabillah tergesa-gesa mengejar arkan yang sudah tak terlihat.

" aduh cepet banget sih dia larinya padahal cuman lari biasa " gumamnya dengan nafas terengah-engah , nabillah melanjutkan langkahnya menuju taman kompleks yang nabillah ketahui arkan akan beristirahat dibangku taman saat seperti dulu saat joging bersamanya.

"Aiss kenapa malah memikirkan nya lagi " nabillah menggelengkan kepalanya ini tidak benar kenapa ia mengejar arkan untuk apa ? Bukankah sekarang dia sudah tak mempunyai hubungan dengan pria itu.

Pikiran nabillah semakin kacau bahkan saat ini orang-orang menatapnya dengan tertawa.

" apa yang salah ?" Tanyanya pada diri sendiri.

Ia merasa risih di lihat seperti itu kemudia ia segera melanjutkan langkahnya tetapi kakinya tak sengaja tersandung batu besar membuatnya meringis kesakitan.

" Aduhhh hiks Aw huaaahh momy " nabillah terisak saat kakinya mengeluarkan darah.

Rasa sakitnya tak tertahankan berdenyut nyeri , bahkan dia sudah tak bisa berdiri.

Sebuah lengan terlihat di depannya nabillah mendongak melihat arkan yang menatap nya datar.

" butuh bantuan ?" Nabillah menggigit bibir bawahnya kini kegugupan yang dirasakannya juga rasa malu karna menangis di jalanan tapi rasa sakitnya memang tak tertahankan.

Arkan berjongkok menatap nabillah dengan lembut lalu tangannya beralih untuk menghapus air mata nabillah.

Nabillah di buat diam olehnya seperti aliran listrik menyengatnya sebuah lengan hangat dan lembut yang selalu di genggamnya dulu kini sedang menghapus air matanya dengan pelan penuh perasaan.

Ia tak pernah merasakan hal seperti ini begitu sangat merindukan pria Dihadapannya.

" ko malah makin nangis sih ?" Ucap arkan yang melihat nabillah mengeluarkan air matanya lagi.

" pe__perih " arkan melihat ke arah luka nabillah lalu ia membelakangi nabilah dengan berjongkok meminta gadis itu untuk menaiki punggungnya

"Naik" dengan bantuan akhirnya nabillah berhasil , arkan berjalan menuju bangku taman didekatnya mendudukan nabillah disana.

" loe tunggu disini biar gue beli obat dulu ".

" kenapa gak pulang aja ?"

"Kalau gue bawa pulang loe bisa-bisa punggung gue remuk , loe mau tanggung jawab " nabillah langsung mengangguk tanpa sadar

" selalu saja menjawab tanpa memikirkan " ujar arkan yang langsung pergi membeli obat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience