Erika berusaha mengoreksi diri sendiri. Adakah yang salah pada sikap atau perbuatannya selama ini, yang membuat Dimas jadi berubah sikap kepadanya dan berpaling pada cewek lain? Namun Erika tak merasa kalau dia melakukan kesalahan. Selama ini, dia juga senantiasa berusaha menunjukkan sikap baik pada Dimas. Lalu, kenapa Dimas berpaling pada cewek lain? Apa mungkin karena penampilan Vanessa lebih menarik dibanding dirinya? Ya, Vanessa memang tampil menarik. Sudah cantik masih berdandan pula. Sedangkan dirinya, selama ini senantiasa tampil alami. Bahkan tidak mengenal apa itu yang namanya make-up. Ya, mungkin karena itulah sehingga Dimas pun akhirnya berpaling darinya, dan lebih tertarik pada Vanessa yang tampil cantik ber make-up, ketimbang dirinya yang senantiasa tampil alami.
“BRENGSEKKK....! " maki Erika dengan wajah menunjukkan rasa kesal dan kecewa yang teramat dalam jika mengingat kembali semua yang terjadi antara dirinya dengan Dimas. Tanpa terasa air matanya pun mengalir keluar membasahi kedua pipinya. “Kurang apa gue sama lo, Dimas? Selama ini gue senantiasa berusaha untuk bersikap baik ama lo. Selama ini gue senantiasa berusaha setia ama lo. Tapi apa balasan lo? Lo yang selama ini gue nilai sebagai cowok yang setia, cowok yang baik, enggak tahunya lo kagak ubahnya playboy cap Kucing! Huh! Gue benci lo, Dimas....! GUE BENCI LOO....! "
Sesaat Erika terdiam dengan wajah masih dibalik kekecewaan dan rasa jengkel yang teramat dalam setiap kali. “Baik, Dimas... Lo telah mendahului bikin masalah. Maka gue pun enggak bakal mau ngalah sama lo. Kalau lo bisa jalan bareng ama cewek lain, lo pikir gue enggak bisa apa?! " dengus Erika penuh dendam. Ya, dia sudah memutuskan untuk membalas tindakan Dimas dengan cara dia akan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan Dimas.
Share this novel