DI KAMPUNG INTAN
“Mak, apa yang sudah berlaku ini akan membuatkan Intan lebih berhati-hati dalam mencari pasangan mak.”
Terlihat ibu Intan mengilap airmata di tepi tangga rumah mereka. Dengan penampilan yang bersederhana dan memegang beg baju yang besar, Intan ingin berhijrah ke tempat lain untuk menenangkan kembali fikiran dan mencari Nur Hidayah dari Allah agar apa yang telah terjadi padanya menjadi dia seorang yang matang dan membuka mata menjadi insan yang tidak mudah merampas hak kasih sayang sepasang pasangan.
Intan begitu kesal dengan sikap yang telah dilakukan dalam hidupnya, tidak mampu Intan menahan lagi sebak di dada, dan sekaligus membuat keputusan berhijrah lagi. Bagi nya CINTA yang Suci adalah cinta yang agung di sisi Allah andai Sabar dipelihara dengan sebaik-baik insan. Kisah Hidayah dan Ilham adalah CONTOH dalam hidupnya untuk terus menikmati Cinta seumpama itu.
“Mak..maafkan Intan, Insya’Allah seandainya di izinkan Allah, Intan akan balik ye mak. Mak jangan risau. Intan sayangkan mak sepenuh hati Intan. Mak doakan kebahagian Intan ye mak.”
Kemudian mereka bersalaman dan berpelukkan.
“Pergilah anakku.”
Hanya kata-kata itu saja yang mampu si Ibu lafazkan di kejauhan.
Share this novel