2. Big Mistake

Horror & Thriller Completed 8081

"Praaaaakk".

John mendorong ku keras kearah sudut meja dan melukai punggung belakang ku. Tidak tahu apa alasan kuat, kenapa dia mendorong ku begitu keras setelah aku keluar dari ruangan bersalin.

"Itu salahmu Stev, aku sudah peringat kan tapi kau tak pernah mendengar kan ku", ucap John dengan raut wajah yang begitu penuh amarah.

"Jadi kau menyalahkan ku atas kejadian ini?"

"Ya, ini semua salahmu. Kematian istri mu adalah kesalahan terbesar mu," ucap John dengan nada yang tinggi.

"Apa maksudmu?, kematian Sarah itu adalah sebuah kecelakaan kecil," balasku.

"Kecelakaan kecil kau bilang?, coba kau ingat kembali, kesalahan apa yang kau lakukan di masa lalu."

"Masa lalu?"

"Aku mau kau kembali mengingat nya", ucap John berusaha mengingat kan ku.

Setelah dua bulan lamanya kami menikah, hal yang tak pernah kami berdua bayangkan terjadi pada ku dan istriku Sarah. Pada malam itu kami lagi berkendara menuju kembali ke rumah, aku yang mengendalikan penuh mobil yang melaju kencang di jalan raya yang terlihat sepi.

Tetapi, kami saling tidak cocok pada saat itu. Aku dan Sarah berantam dan saling menyalahkan satu sama lain, sehingga aku mulai lepas kendali ketika aku melihat cahaya yang menyorot kearah mobil kami. Pada malam itu juga, mobil kami mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan yang cukup parah. Aku mengalami luka yang cukup ringan, tetapi Sarah bisa dibilang pada saat itu sangat lemah.

"Kau mengingatnya, huh?", tanya John yang masih menahan ku di sudut meja dan menggenggam erat kerah bajuku.

"Tapi itu tidak sepenuhnya kesalahan ku", balasku.

"Kau masih tidak mau menyalahkan dirimu Stev", mencengkram kerah baju ku lebih erat.

"Aku mencintai istriku, dan aku sangat mencintai nya. Aku tidak ada maksud untuk menyakitinya sama sekali".

Itu adalah kesalahan kecil yang pernah saya lakukan di masa lalu, tapi sebenarnya itu bukan sepenuhnya adalah kesalahan ku. Kami berdua tahu akibat apa yang akan terjadi jika kami melanggarnya, tapi kami berdua tetap memilih untuk melanggar.

"Terserah mu Stev, tapi aku akan selalu tetap menyalahkan mu atas kematian Sarah", sambil melepaskan genggamannya.

"Aku mencintai nya, dan akan selalu mencintai nya. Aku tahu bahwa aku salah karena aku telah melanggar semua perintah itu", ucapku sambil meratapi penyesalan di masa lalu.

"Dan sekarang kau mengakui kesalahan mu, bajingan".

"Jaga omongan mu".

"Kenapa?, kau pantas mendapatkan perkataan seperti itu."

"Sarah itu istriku, dan aku tidak menginginkan kematian nya, bahkan tidak ada seorangpun yang menginginkan kematian nya", ucapku tegas.

"Kleeekk"....

"Maaf dengan bapak Stev?", tanya suster yang baru saja selesai mengurus jasad istriku.

"Iya dengan saya sendiri suster".

"Jasad istri bapak sudah bisa dibawa pulang hari ini, dan bayi laki-laki bapak mungkin besok baru bisa dibawa pulang."

"Baik suster, terimakasih suster ataas ban.."

"Selamat atas kematian istrimu Steve", ucap John memotong pembicaraan ku.

"Brrrrruukk"......

Aku meluncurkan pukulan ku tepat kearah wajah Johnny sebanyak 2 kali pukulan. Emosi ku mulai berkecambuk dari sebelumnya. Perkataan yang dilontarkan Johnny dari mulutnya tidak bisa kumaafkan lagi. Perkataannya begitu menyakiti perasaanku dan sudah melewati batasan.

"Kau pantas mendapatkan itu bajingan", balasku.

"Kau senang sekarang, kau bisa melawanku?"

"Apa maksudmu?", tanyaku.

"Aku akan melaporkan mu kepolisi atas kesalahan yang kau lakukan", ucap Johnny mengancam ku.

"Atas dasar apa kau ingin menahanku".

"Karena kau lah yang telah membunuh istrimu Sarah", ucap Johnny dengan nada meninggi.

"Maaf menyela pak, maksud bapak apa ya?, kenapa bapak bilang bahwa kematian istrinya karena perbuatan suaminya sendiri?", tanya suster penasaran.

"Itu bukan urusanmu suster", ucapku.

"Kenapa Stev, kau takut memberitahu nya?".

"Diam John, jangan buat emosi ku meningkat".

"Aku membuat mu emosi?".

"Cukup", ucapku dengan nada yang cukup tinggi.

Semua menatap kearah kami, seakan kami menjadi tontonan semua orang. Mereka menatapku karena nada perkataan ku yang terlontar begitu keras sehingga menimbulkan perhatian semua orang yang berada di sekitar ruang bersalin tersebut.

"Aku tidak ingin melihat mu lagi di depan mataku saat ini", ucapku jelas.

"Hey.. Kau mengusirku?", tanya John terusik.

"Enyahlah, aku tidak membutuhkan bantuan mu lagi. Cukup sampai sini, aku akan mengurus semuanya."

"Aku sudah membantu mu, dan kau sekarang mengusir ku", ucap Johnny kesal.

"Karena keberadaan mu disini akan semakin merusak suasana", ucapku berusaha mengusir nya.

"Bahkan kau tak berterimakasih atas pertolongan yang ku berikan".

"Terimakasih atas bantuan mu, sekarang enyahlah", balasku sambil menjulurkan jari telunjuk ku kearah pintu keluar.

"Pee.. pe.... permisi pak, saya minta izin untuk pergi. Masih ada yang harus saya urus", ucap suster melangkah pergi.

Johnny berjalan keluar dari rumah sakit dan meninggal kan ku tanpa melirik kebelakang. Aku dan Johnny sudah seperti keluarga, setiap keluh kesah keluarga kami selalu kami ceritakan kepadanya.

Bahkan Johnny tidak segan-segan untuk membantu kami mengatasi masalah yang bergejolak dalam keluarga kami. Tapi perbuatan nya pada hari ini tidak bisa kumaafkan lagi, dia sudah melawati batasannya. Sekarang, semua harus kuurus sendiri tanpa adanya bantuan dari istriku Sarah.


~~~

Hallo...  Halloo Hai pembaca Dad Who Is He??? ??. Wahh sudah lama tak menulis novel ini kembali. Udah 5 bulan lamanya baru keluarin bab kedua novel ini. Kemarin Mimin sibuk banget lagi UAS hehehe + persiapan liburan buat kembali ke kampung halaman. Soalnya Mimin anak perantau nih hehehehe.

Sekarang kelanjutan novel ini sudah keluar, maaf ya jika sudah banyak menunggu. Mimin janji deh, setiap hari Kamis akan muncul kelanjutan cerita novel ini lagi... Ayoo Donggg support Mimin selalu?? tumpahkan di kolom komentar ya. *Comment Down Bellow*??.  So, jika banyak yang suka ceritanya, mimin janji akan teruskan kelanjutan ceritanya??.

Dukungan kalian sangat berarti buat Mimin??

Stay tune guyss
Love y All ??

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience