Bab 9

Romance Series 7458

Bel istirahat telah berbunyi.Suasana koridor mendadak ramai karena langkah kaki para siswa dan siswi yang berlalu-lalang keluar kelas.lauren yang melihat Christopher dan teman-temannya masih berada di dalam kelas langsung berjalan menghampiri mereka.

"Hai Chris?" Sapa lauren.tanpa permisi lagi gadis itu menduduki kursi kosong yang ada disebelah Christopher.

Alga memutar bola matanya dengan malas,begitu juga Christopher serta teman-temannya yang lain.

"Ngapain loe kesini?" Tanya sinis alvin.

Lauren mendelik tajam kearahnya lalu mencebik."kenapa??masalah buat loe??" Jawabnya tidak kalah sinis."he!!..iya lah masalah.kan kita gak ngundang jailangkung?!" Seketika tawa Robby dan gio langsung pecah.sedangkan Christopher hanya menggelengkan kepalanya sambil menarik sudut bibirnya samar-samar.

"Sialan loe ya!!..loe ngatain gue,hah!!..Chris?!..liat tuh kelakuan teman-teman kamu.masa aku dibilang jailangkung sih?!" Adunya.

Christopher menoleh ke arah lauren,sekilas laki-laki itu mengalihkan pandangannya ke arah alga dan yang lainnya."mereka gak salah kok.loe kan emang jailangkung?" Ucapnya datar.sontak saja perkataan Christopher membuat Lauren meradang.bukannya membela,Christopher malah ikut mengatai dirinya.

Karena malas meladeni lauren,kelima laki-laki itu pun beranjak dari tempat duduk mereka dan bergegas pergi dari sana."loh,Chris.kamu mau kemana??kok malah ninggalin aku sih?!" Seru Lauren.dia pun beranjak dari tempat duduknya sambil menatap kelima orang didepannya.christopher hanya bungkam,dirinya terus berjalan keluar kelas bersama dengan Alvin dan yang lainnya.

"Ih!!..ngeselin banget sih!!...kok gue malah dicuekin!!" Lauren hendak pergi,namun seketika pergerakannya terhenti saat melihat sesuatu dikolong meja belajar Christopher.

"Apaan tuh?!..kok kayak..." tangan Gadis itu pun terulur ke depan,mengambil barang tersebut.

"Kotak makan???" Gumamnya."sejak kapan Chris bawa bekal??" Diliriknya secarik kertas yang menempel ditutup kotak makan itu,kemudian membaca pesan yang tertulis di sana.

"Untuk kak Chris,thanks atas pertolongannya kemarin.ini aku buatkan nasi goreng untuk kakak.semoga suka ya.Kiara"

Lauren mengeram kesal setelah membaca pesan tersebut.kiara,lagi-lagi gadis itu membuat dirunya kesal."kurang ajar!!...berani-beraninya dia deketin Chris!!..." Lauren berniat membanting kotak makan pemberian kiara.tapi belum sempat dirinya melakukan hal itu,tiba-tiba saja ada seseorang yang mengambil kotak makan dari tangannya.

"Mau loe apain makanan gue hah!!" Ucap Christopher penuh kemarahan.

"Chris!!..kamu kok..."

"Kenapa??kaget??" Potongnya.

Tadinya Christopher memang tengah berjalan menuju kantin bersama teman-temannya.tapi dipertengahan jalan tadi Christopher teringat akan nasi goreng yang diberikan Kiara kepada dirinya.Tidak ingin makanan itu terbuang sia-sia,Christopher pun berniat mengambilnya untuk dimakan pada jam istirahat pertama.

Namun saat dirinya masuk kedalam kelas,Christopher langsung dibuat kesal.bagaimana tidak.laki-laki itu melihat Lauren tengah memegang kotak makan pemberian dari Kiara dan berniat membuang makanan tersebut kelantai.beruntung laki-laki itu dengan cepat mengambilnya sehingga hal tersebut tidak terjadi.

"Sejak kapan kamu dekat sama anak itu,hah?" Tanya Lauren kesal.Lagi-lagi Christopher tidak memperdulikan perkataan Lauren,laki-laki itu malah berbalik badan dan berjalan menuju pintu kelas.

"ingat Chris!!!...loe!!!...cuma milik gue!!!...dan gak ada satu cewek pun yang boleh dekat sama loe!!!!" Serunya.

Mendadak laki-laki itu menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya menghadap Lauren."dan perlu loe ingat juga ren.GUE,BUKAN SIAPA-SIAPA LOE.dan kalau sampai loe sakitin Kiara LAGI,maka gue gak segan-segan untuk buat hidup loe lebih sengsara!"

"DEG!!"

LAGI???

Apa maksud perkataan Christopher tadi??apa mungkin Christopher sudah mengetahui siapa dalang dari pelemparan bola basket yang dialami oleh Kiara??

"Kenapa??kok loe diem??" Christopher menunjukkan seringainya.

Ya,Christopher memang sudah mengetahui siapa dalang dari kejadian pelemparan bola basket kemarin.hal itu diketahuinya setelah beberapa jam dari kejadian alga melabrak lauren.ada seseorang yang menelpon dan melapor kepada dirinya.dan orang itu adalah zulkifli,adik kelasnya yang juga merupakan teman sekelas Kiara dan priily.

Sebelumnya Christopher juga sempat berfikir kalau lauren lah pelakunya.namun dirinya belum memiliki bukti jelas akan hal itu.

"Mungkin alga dan yang lainnya gagal buat cari tau siapa pelaku dari pelemparan bola basket kemarin.tapi gak dengan gue ren.sekarang keputusan ada ditangan loe.kalau loe mau hidup tenang,jangan pernah ganggu hidup gue lagi.terlebih kiara.karena kalau sampai hal itu terjadi,maka gue gak akan segan-segan melakukan hal diluar dugaan loe?" Ucap Christopher dengan penuh keseriusan.

"Sial!!..dari mana dia tau semuanya!!" Batin Lauren.

Tidak lama setelah berkata demikian,Christopher pun memilih pergi meninggalkan kelas.dan lauren,dia hanya bisa menatap punggung laki-laki itu dengan rasa kesal dihatinya.

==================

Suasana bising terasa sekali dikantin sekolah tunas bangsa.begitu banyak anak-anak yang tengah menikmati waktu istirahat mereka disana.tidak terkecuali kiara dan Prilly.terlihat keduanya sedang duduk di kursi bagian tengah ruangan kantin.prilly nampak sibuk menyantap bakso pak Maman yang terkenal dengan kelezatannya.sementara Kiara tengah fokus berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon seluler miliknya.

"Bye..."

Kiara segera memutus panggilan telfonnya lalu meletakkan hp androidnya diatas meja.hatinya merasa lega sekali saat mengetahui keadaan sang sahabat tidak terlalu parah setelah kejadian pagi tadi.

Yupz...benar,Kiara baru saja menelfon arkana.lebih tepatnya melakukan video call.jujur,Kiara sangat mencemaskan keadaan arkana.apalagi saat mendengar cerita detail dari prilly tadi pagi.kiara benar-benar merasa bersalah.harusnya dia menolong Arkana dari Bully an yang dilakukan oleh Lauren,bukannya sibuk dengan christopher yang sudah membuat hatinya terluka.

"Gimana keadaan arka,ki.dia baik-baik aja kan?" Tanya prilly setelah melihat Kiara selesai video call dengan Arkana.

"Keadaan arka baik-baik aja prill.memar dikeningnya juga untuk diobati sama pak Muslih?" Prilly bernafas lega mendengarnya.

"Bagus deh kalau gitu?" Ucap Prilly yang kemudian kembali menikmati bakso didepannya.

Kiara terdiam,kedua matanya kini menatap foto Arkana yang tertera pada wallpaper di hpnya."gue ngerasa bersalah banget sama arka,prill?" Gadis itu menghela nafas panjang."harusnya tadi itu gue nolongin dia dari kak Lauren.bukannya sibuk sama kak Chris.akh...kalau aja buku gue gak ketinggalan dimobil.pasti semua ini gak akan kejadian?" Kesal Kiara pada dirinya sendiri.

Prilly menghentikan sejenak aktivitas makannya.ditaruhnya kembali sendok dan garpu kedalam mangkuk."udahlah ki,jangan terlalu difikirin.lagian kan sekarang keadaan arka baik-baik aja?" Yang dikatakan Prilly memang ada benarnya juga.toh sekarang dia sudah mengetahui persis keadaan arkana.laki-laki itu baik-baik saja.walaupun masih terlihat sedikit luka dikening Arkana.

"Prill..."

"hm..."

"makasih banget ya.loe udah nolongin arka disaat gue gak ada.?" Prilly tersenyum lalu menganggukkan kepalanya berkali-kali.

"Ya elah ki,Santai aja kali.arka kan sahabat loe.otomatis dia juga jadi sahabat gue?" Ucapnya.

Kiara menatap teduh Prilly.sungguh,dia sangat beruntung mendapatkan sahabat sebaik Prilly.padahal baru terhitung beberapa hari keduanya bersahabat.prilly memang sahabat terbaiknya setelah Arkana.

"Oh iya,btw...loe jadi kan ajak gue kerumah Loe.ga sabar banget nih gue tau lebih banyak soal arka?' Kiara mengangguk cepat lalu menyeruput ice cappucino cincau pesanannya.

"Jadi dong.pokoknya gue mau loe kenal arka lebih dalam.dia enak kok buat dijadiin sahabat.ya...walaupun sedikit usil dan ngeselin sih?" Kali ini Kiara tertawa dan langsung dibalas tawa geli oleh Prilly.

Ditempat yang sama,tepatnya disudut kantin.robby,Alvin,alga dan gio baru saja datang dan menduduki kursi kekuasaan mereka.Sudah menjadi hal biasa bagi Christopher dan teman-temannya menjadi pusat perhatian para siswa-siswi disekolah.

"Kalian mau pesan apa?" Tanya gio kepada keempat temannya.

"Gue bakmi sama orenge jus aja?" Jawab Alvin.

"Kalau gue batagor aja deh sama es teh manis?" Timpal Robby.

Gio mengangguk faham lalu menolehkan wajahnya kearah alga yang duduk disebelah Alvin."loe ga,mau pesen apa?" Tanyanya lagi."gue nanti aja deh?" Gio mengangkat kedua bahunya dengan acuh kemudian beranjak dari tempat duduknya,siap-siap untuk memesan.

"Bangke!!..bikin gue kaget aja sih!!" Kaget gio ketika mendapati sosok Christopher dibelakangnya.

"Biasa aja kali.gue bukan setan?!" Dengan raut wajah datarnya Christopher menduduki salah satu kursi disana.sedangkan gio pergi memesan makanan.

"Dari mana aja loe?" Alga menatap sosok Christopher yang sudah terduduk didepannya.sesaat kedua mata alga tertuju pada benda yang tegah dipegang oleh sepupunya itu.

"Loe bawa apaan tuh?" Sontak saja pandangan mereka semua tertuju pada benda yang dimaksud oleh alga.

"Widiihhh...loe bawa bekel Chris??sejak kapan??" Alvin yang tidak kuasa menahan tawanya melihat Christopher langsung tertawa terbahak-bahak.begitu juga dengan alga dan Robby.mereka sangat terkejut sekaligus merasa lucu.pasalnya baru kali ini mereka semua melihat seorang Christopher membawa bekal kesekolah.

Christopher tidak memperdulikan ketiga temannya yang masih sibuk tertawa,dia memilih membuka penutup dari kotak makan tersebut dan mengambil sendok didalamnya.

Alga melirikan matanya ke menu makanan yang dibawa christopher.terlihat nasi goreng kecap yang diatasnya terdapat telur mata sapi serta potongan-potongan sosis dan brokoli.sangat menggiurkan,bahkan tanpa alga sadari lidahnya terjulur keluar,menjilati bibir bawahnya dengan gerakan perlahan.

"Kayaknya enak tuh.gue minta dong?" Kedua tangan Alga bergerak kedepan,mencoba mengambil kotak makan tersebut.tapi dengan cepat Christopher menepuk tangan alga.

"Ini punya gue?!kalau loe mau makan,loe pesen aja sana!" Ucapnya.

Seketika bibir alga mengerucut,layaknya seorang anak kecil yang tengah merajuk."pelit banget si loe.emangnya buatan siapa sih.nyokap loe?!" Tanya alga dengan mata yang masih tertuju pada nasi goreng milik Christopher.

"Ini buatan...." Christopher terdiam sejenak.tidak,alga tidak boleh tau kalau sebenarnya nasi goreng ini dari kiara.bisa-bisa laki-laki itu akan salah faham dengannya.

"Buatan siapa??" Alga mulai menatap sepupunya penuh selidik.Tidak hanya alga saja,tapi juga Robby dan Alvin pun ikut menatap kearahnya.

"ini buatan nyokap gue?" Jawab Christopher berbohong.Alvin dan Robby mengangguk namun tidak demikian dengan alga.dirinya masih merasa aneh pada sepupunya itu.

Christopher mulai menyendok nasi goreng didepannya lalu menyuapkannya kedalam mulut.dengan gerakan lambat laki-laki itu mengunyah makanannya.dan ya,dia sangat terkejut saat merasakan nasi goreng buatan Kiara.Ini...terasa sangat lezat.

Terlihat Christopher kembali menyendok nasi gorengnya kemudian melahapnya dengan antusias.seulas senyum pun terukir di wajah laki-laki itu bersamaan dengan wajah Kiara yang terlintas di pikirannya.

=================

Siang harinya,setelah pulang sekolah Kiara dan prilly bergegas menuju rumah kediaman Arkana.karena hari ini ibu Soraya sedang tidak ada dirumah,Kiara pun menyempatkan menelpon ibu dari sahabatnya itu untuk meminta izin terlebih dahulu.

"Jadi ini rumahnya arka?" Tanya Prilly setelah dirinya turun dari mobil dan melihat rumah kediaman Arkana.

"Iya,ini rumahnya arka.dan itu rumah gue?" Tunjuk Kiara pada sebuah rumah yang berada tepat disebrang rumah Arkana.

Saat itu juga Prilly langsung menolehkan wajahnya kearah rumah bernuansa putih yang ditunjuk oleh Kiara."mewah juga ya rumah loe.pasti bokap-nyokap loe orang tajir melintir deh?" Puji Prilly."apaan sih loe,biasa aja tau rumah gue.yang tajir melintir itu loe prill,buktinya aja keluarga loe punya kapal pesiar pribadi?" Ucap Kiara balik memuji,membuat Prilly seketika tersipu malu menatapnya.

Prilly memang pernah bercerita kepada Kiara bahwa keluarganya memiliki kapal pesiar pribadi.lebih tepatnya lima tahun yang lalu.sang papa membelikannya sebagai kado anniversary pernikahan.

"udah ah.yuk,kita masuk.pasti arka udah nungguin kita didalam?" Sambil tersenyum Prilly mengangguk kemudian berjalan mengikuti langkah Kiara yang berada didepannya.

"TING...TONG"

Kiara menekan bel pintu.tidak lama seseorang dari dalam membuka pintu dihadapannya."eh,non kia?" Sapa ibu Sulis,selaku pembantu rumah tangga keluarga Arkana."mari masuk non?" Ibu Sulis mempersilahkan Kiara dan Prilly masuk ke dalam rumah.dan secara bersamaan keduanya pun masuk."tunggu sebentar ya non,saya panggilkan den arka nya dulu?" Terlihat ibu Sulis hendak pergi untuk memanggil Arkana,tapi dengan cepat Kiara menahan wanita itu.

"Gak usah bi.biar aku aja yang panggil arka.bibi tolong buatin minum sama cemilan aja ya?" Ibu Sulis pun mengangguk faham,setelah itu dirinya segera berjalan menuju dapur.

"Prill,loe duduk aja ya.gue mau kekamarnya arka dulu?" Ucap Kiara.

Prilly yang saat itu tengah sibuk melihat keadaan ruang tamu disana hanya dapat menyunggingkan senyumnya lalu mendaratkan bokongnya disinggle sofa.

=====================

Kini Kiara sudah berada di dalam kamar arkana.dilihatnya sosok Laki-laki yang tengah tertidur pulas diatas ranjang berukuran king size sambil memeluk bantal.kiara menatap teduh sosok tersebut,kemudian berjalan perlahan mendekati ranjang.

"Kayaknya arka ngantuk banget deh?" Gumam Kiara sepelan mungkin agar tidak membangunkan Arkana.

"Hm,Lain kali aja deh gue kenalin Prilly sama arka nya?" Sejenak gadis itu melihat sahabatnya yang tengah tertidur pulas.dan ya,pandangan kiara langsung teralih pada memar dikening Arkana.hatinya pun kembali terenyuh.

"Maafin gue ya ka?" Kiara yang tadinya berniat ingin pergi langsung mengurungkan niatnnya tersebut dan memilih untuk duduk ditepi ranjang.

"Kalau aja buku gue gak ketinggalan.pasti loe gak akan ngalamin hal ini?" Tangan kanan Kiara kini terulur menyentuh wajah Arkana.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik....

Sampai akhirnya...

"Kia??" Gumam Arkana.Sontak saja Kiara sangat terkejut saat mendengar Arkana memanggil namanya.

"Arka,Loe..." Kiara mendelik tajam kearah arkana yang masih memejamkan matanya.perlahan laki-laki itu pun membuka kelopak matanya kemudian tersenyum polos kepada Kiara.

"Sejak kapan loe bangun??" Tanya Kiara dengan tatapan horornya.

Arkana tidak menjawab.dengan masih tersenyum kepada Kiara,laki-laki itu tampak memposisikan dirinya duduk berhadapan dengan Kiara."sejak kia buka pintu.arka tau kalau siang ini kia mau main kerumah,makanya arka tidur dulu sebelum kia pulang sekolah.terus tadi arka gak sengaja kebangun pas kia buka pintu.niatnya sih arka mau ngerjain kia.tapi pas liat kia sedih tadi arka gak jadi deh?" Jelasnya lalu kembali menyengir kuda menatap Kiara.

"Oohh...jadi tadi loe niat ngerjain gue,hm?Ngeselin banget sih loe?" Kiara langsung memberikan hadiah cubitan kecil di perut sahabatnya itu.hanya cubitan saja.namun beberapa detik kemudian cubitan kecil itu berganti dengan kelitikan-kelitikan yang berhasil membuat Arkana kegelian.

"Ahaha...geli kia?" Tubuh Arkana menggeliat kesana-kemari diiringi suara gelak tawa dari dirinya.Setelah merasa puas Kiara pun menghentikan aksi tersebut.terlihat arkana mengatur nafasnya perlahan,sementara Kiara tersenyum melihat ekspresi Arkana yang kelelahan tertawa.

"arka?" Detik berikutnya tangan Kiara bergerak ke atas,menyentuh pelan kening Arkana yang lebam dan benjol.

"masih sakit gak?" Tanyanya.arkana menggeleng cepat kemudian menarik kedua sudut bibirnya.

"udah gak sakit kok.kan tadi udah diobatin sama pak Muslih.kenapa??kia khawatir ya sama keadaan arka?" Kiara tersenyum samar setelah itu menganggukkan kepalanya berkali-kali.

"Maafin gue ya.gara-gara gue loe jadi di bully sama..." Perkataan Kiara seketika terhenti saat Arkana menaruh jari telunjuknya tepat dibibir Kiara.

"Kia gak salah kok,jadi kia gak perlu minta maaf sama arka?" Arkana menatap dalam wajah Kiara,begitu juga dengan gadis itu.cukup lama,hingga akhirnya suara deheman mengagetkan mereka berdua.

"Khem!!!...pantes aja lama.jadi ini toh yang kalian lakuin?" Baik Arkana maupun Kiara sontak langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu.dan ternyata orang yang mengagetkan mereka adalah Prilly.

"Prill?!" Buru-buru Kiara menepis tangan Arkana yang masih berada diwajahnya dan beranjak dari tepi ranjang saat itu juga.

"Hai,arka?" Sapa Prilly sambil tersenyum manis kepadanya.

=====================

Tidak terasa hari sudah malam.prilly pun pamit kepada Kiara dan juga Arkana untuk pulang ke rumahnya.senang,ya.prilly merasa sangat senang sekali karena bisa mengenal lebih jauh kedua sahabat barunya itu.benar apa yang dikatakan Kiara tadi.ternyata Arkana adalah sosok laki-laki yang menyenangkan.ya,walau pun sedikit jahil dan kekanak-kanakan.tapi Prilly sama sekali tidak mempermasalahkannya.malah hal tersebut menjadi poin plus untuk arkana.

Tidak hanya itu saja,melalui keduanya pun Prilly mendapatkan sebuah pelajaran paling berharga.yaitu prilly jadi lebih mengenal apa arti dari sahabat sejati.

Tapi dibalik itu semua,ada satu hal yang mengganjal dihati prilly.sikap posesif Arkana terhadap kiara.entah kenapa Prilly merasa sikap posesif Arkana bukan hanya sekedar rasa posesif kepada sahabatnya saja,tapi melainkan kepada orang yang dicintainya.

CINTA,huh!!...bahkan Prilly ragu kalau Arkana tau apa itu cinta.

"Prill,loe yakin.mau pulang pake ojol.ini udah malam loh.apa gak sebaiknya loe diantar sama pak muslih aja?" Ucap Kiara yang kini sudah berada di halaman rumah bersama ibu Soraya dan juga Arkana.

"Iya prill.yang dibilang kia ada benarnya juga.ini udah malam,bunda hanya takut kalau ada orang jahat yang ganggu kamu ditengah jalan nanti?" Timpal ibu Soraya.

Tuh kan,bagaimana hati prilly tidak tersentuh coba.baik kiara,Arkana dan ibu Soraya terlihat sangat perduli kepada dirinya.terutama wanita berstatus single parent itu.dia amat baik,seperti almarhum ibunya.

"Kia...bunda...pokoknya kalian berdua tenang aja,oke.aku bisa jaga diri kok.lagian ini kan belum larut malam?" Balasnya.

"Iya tapi prill..."

"Kia??" Potong Prilly.

"Oke??" Kiara hanya bisa pasrah akan keputusan Prilly.

Tidak lama ojek online pesanan Prilly pun sampai."itu dia ojolnya.kia,arka,bunda Aya.aku pulang dulu ya?" Pamitnya.dan secara serentak ketiga orang itu menganggukkan kepalanya.

"Hati-hati dijalan?" Pesan ibu Soraya.

Prilly tersenyum lalu menjawabnya dengan anggukan kepala.namun sebelum gadis itu benar-benar pergi Prilly menyempatkan diri memeluk tubuh ibu Soraya."makasih ya bunda,atas jamuannya hari ini.prilly senang banget bisa kenal sama ibu sebaik bunda?" Prilly mempererat pelukannya,bahkan tanpa sadar gadis itu menitikan air matanya.

Ibu Soraya yang mengetahui bahwa Prilly tengah menangis diperlukannya langsung membalas pelukan tersebut.sesekali wanita paruh baya itu mengelus belakang kepala prilly dan mencium pucuk kepalanya.

"sama-sama sayang.bunda juga senang kok bisa kenal sama kamu?" Prilly mulai melepaskan pelukan hangat itu kemudian menghapus air mata di pipinya dengan dibantu oleh ibu Soraya juga.

"Bye semuanya?" Seru Prilly sambil melambaikan tangan kanannya kearah mereka semua.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience