Bab 7

Romance Series 7458

Sejak alga mengetahui tentang kejadian Kiara yang pingsan karena hantaman bola basket,dirinya langsung mencari tau siapa dalang dari kejadian itu.dengan dibantu kedua sahabatnya,gio dan Robby.alga nampak bersemangat mencari tau semuanya.

"Gimana,kalian udah tau siapa pelakunya?" Tanya Christopher yang baru saja datang bersama dengan Alvin.

"Belum chris.semua yang kita lakukan nihil.kayaknya ini semua udah direncanain deh.pelakunya main cantik?" Jawab alga dengan tampang lesunya.dia lelah,sangat lelah.sudah hampir dua jam mereka menelusuri semuanya.tapi sama sekali tidak ada hasil.

"Iya,loe liat aja itu?" Tunjuk Rio pada cctv yang terpasang didepan ruang penyimpanan alat olahraga,tempat dimana bola basket itu dilempar.

"Cctv-nya menghadap arah lain.bukan seperti biasanya.kayak ada yang geser,supaya kita gak tau siapa pelakunya?" Jelasnya.

Christopher,alga,alvin,gio dan Robby kini saling berpandangan.seakan bertanya satu sama lain siapa pelaku sebenarnya."apa ini semua perbuatannya Lauren?" Celetuk Alvin yang berhasil membuat semuanya tercengang."Lauren??" Gumam alga.dasar bodoh!!...kenapa dia baru teringat akan sosok tersebut.lauren,hanya gadis itu yang mempunyai masalah dengan Kiara.

"Iya.alvin benar.ini semua pasti ulahnya Lauren.Gue harus temuin dia?" Dengan tergesa-gesa alga pergi meninggalkan Christopher dan teman-temannya yang lain.

"Loe kalau ngomong jangan asal dong vin.kita kan sama sekali gak punya bukti kalau Lauren yang ngelakuin hal itu?" Robby menggeplak belakang kepala Alvin.

"Iya loe.kalau ngomong gak di ayak dulu.liat tuh!!..Alga udah kayak orang kesetanan kan jadinya!!" Sambung gio yang juga ikut menggeplak kepala Alvin.

"Kok jadi pada nyalahin gue si!!...kan gue cuma nyampein apa yang ada didalam pikiran gue aja?!" Alvin mengusap belakang kepalanya yang sakit akibat tindakan kedua temannya itu.

"Udah...udah...kalian semua diam gak.sebaiknya kita ikuti alga sekarang.gue gak mau kalau dia sampai berbuat sesuatu yang membahayakan Lauren?" Ucap Christopher.

===================

Sudah hampir empat jam Kiara terbaring tempat tidurnya.dan sudah hampir empat jam juga Arkana setia mendampingi Kiara.walau sudah ditangani oleh dokter,dan dokter juga sudah bilang keadaan Kiara baik-baik saja,tapi tetap saja Arkana masih merasa khawatir.dia tidak akan pulang sebelum Kiara sadar dan tersenyum kepadanya.

Disisi lain,ibu Amy yang melihat kesetiaan dan keperdulian Arkana terhadap putrinya merasa sangat tersentuh.dia sangat amat bersyukur karena Kiara memiliki Arkana yang baik hati.hhaaahhh.....andai saja Arkana tidak memiliki keterbelakangan mental,pasti sudah sejak dulu dirinya meminta Arkana untuk menjadi teman spesial Kiara.

"Aduh!!..mikirin apa sih aku ini?" Ibu Amy menggelengkan kepalanya dengan cepat.menepis pemikirannya itu.

"Hhaaaahhh....dari pada aku disini mikir aneh-aneh.lebih baik aku kebawah aja deh.lagian aku juga gak mau ganggu arka?" Sebelum pergi ekor mata ibu Amy kembali melihat situasi didalam kamar Kiara.setelah melihat semuanya baik-baik saja,dia pun memutuskan pergi dari sana.

===================

Didalam kamar Arkana tidak henti-hentinya menatap wajah pucat kiara dengan penuh kecemasan.sesaat laki-laki itu tampak mengeram kesal,dia paling benci sekali melihat keadaan Kiara seperti ini.pucat dan lemah tidak berdaya.kalau boleh memilih,Arkana lebih suka melihat Kiara tersenyum dan tertawa riang bersamanya.

Perlahan tangan Arkana terangkat keatas,mengelus lembut kening Kiara.sesekali merapihkan anak rambut yang menutupi keningnya.tidak lama pergerakan tangan Arkana turun ke bawah menelusuri mata,hidung,pipi dan berakhir pada bibir sahabatnya itu.

"Bangun kia?" Bisiknya lirih.

"Arka gak suka liat kia kayak gini?" Lanjutnya.

"Dari kecil arka udah ditinggal sama ayah,dan sekarang arka gak mau kia melakukan hal yang sama?" Sepasang matanya mulai berkaca-kaca.

"Arka janji gak akan nakal lagi.arka janji gak akan makan sembarangan lagi.dan arka juga janji gak akan buat kia kesal.semuanya kia,apapun yang kia minta arka akan turuti.arka sayang sama kia.arka gak mau kehilangan kia?" Arkana semakin sesegukan,hingga tanpa sadar air matanya keluar.

Ditengah kerisauan hati Arkana,Kiara yang masih enggan membuka mata perlahan menggerakkan jari tangannya.tidak hanya itu saja,Kiara juga mengeluarkan suara lenguhannya membuat Arkana yang mendengarnya langsung terfokus pada Kiara.

"Kia??kia udah sadar??" Arkana melepaskan kacamata tebalnya lalu menghapus buliran air mata yang sempat keluar dari pelupuk matanya.

"Arka?" Perlahan Kiara membuka kelopak matanya lalu menatap sosok Arkana yang berada di samping.

"Loe nangis?" Ucapnya lemah.Refleks ibu jari kiara menyeka air mata yang tersisa disana.

Arkana menggeleng pelan kemudian memakai kembali kaca mata tebal miliknya."arka gak nangis.arka cuma kelilipan aja kok?" Elak Arkana karena tidak mau dianggap laki-laki cengeng oleh Kiara."jangan bohong.gue denger kok isakan tangis Loe tadi?" Kiara tersenyum.merasa gemas dia pun mencubit pelan pipi Arkana.

Melihat kiara hendak bangun,Arkana dengan cepat membantunya lalu menyandarkan tubuh Kiara pada bantal yang sudah dia taruh di kepala ranjang."mama kemana ka?terus kak Chris juga mana?bukannya dia yang bawa gue pulang ya?" Tanya Kiara sambil menatap sekeliling kamar.

Mendengar Kiara menyebut nama Christopher,mendadak Arkana jadi bad mood.kenapa juga Kiara harus mencari orang itu.bukankah sekarang arkana sudah berada disampingnya."ka,gue nanya sama loe.kok gak dijawab sih?" Kiara menatap wajah Arkana yang terlihat cemberut.

"Ibu baik tadi bilang kalau dia mau buat makan siang untuk kita?" Kiara hanya merespon dengan anggukan kecil.

"Terus kalau kak Chris kemana?" Lagi-lagi Kiara kembali menyinggung soal keberadaan Christopher.

"Gak tau?!..mungkin udah ditelan bumi kali?!.." jawab ketus Arkana,sementara Kiara yang mendengar hal tersebut langsung menyeringit kebingungan.

"Udah lah?!gak usah bahas orang itu lagi?!arka gak suka?!" Oke,Arkana mulai membuat Kiara jengkel.kalau saja dirinya kini tidak merasa pusing,pasti Kiara sudah mengomeli Arkana karena jawaban tersebut.

"Kia?" Tiba-tiba saja Arkana menggenggam kedua tangan Kiara.hatinya mulai menghangat.perasaan kesal yang menghinggapinya kini perlahan memudar karena perlakuan arkana.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Jangan pingsan lagi ya.kia bikin arka cemas tau?" Perlahan Kiara menarik sudut bibirnya,alhasil menciptakan sebuah senyuman manis disana.

"Emangnya loe tadi khawatir banget ya sama keadaan gue?" Arkana langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Iya,arka khawatir banget sama kia.arka takut kalau kia bakalan ninggalin arka,sama seperti ayah?" Ucapnya.

Tuhan,bolehkah Kiara menangis sekarang.ucapan Arkana tadi sungguh sangat menyentuh hatinya."kia?" Kiara tersentak saat Arkana kembali memanggil namanya."apa?" Tanya Kiara."arka boleh peluk kia gak?" Tanpa ragu lagi Kiara menganggukkan kepalanya kemudian segera merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan sang sahabat

Arkana sangat tau kalau saat ini keadaan Kiara masih lemas.jadi Arkana akan memeluknya dengan lembut,agar tidak menyakiti Kiara.arkana segera mendaratkan kepalanya diceruk Kiara,sedangkan kedua tangannya dilingkarkan di pinggang ramping kiara.

"arka sayang banget sama kia.arka gak mau liat kia sedih ataupun sakit kayak sekarang.cuma kia yang arka punya sebagai sahabat.cuma kia yang sabar hadapi arka.kia adalah penyemangat arka.arka gak tau apa yang terjadi kalau kia gak ada di sisi arka?" Ucapnya.

Kiara kembali tersenyum lalu menggerakkan tangannya mengelus lembut kepala serta punggung Arkana."makasih atas perhatiannya ka.gue juga sayang sama loe.bukan cuma loe aja yang ngerasain,gue juga gak mau kehilangan sahabat sebaik loe ka.gue beruntung banget punya loe?" Balas Kiara.

Jangan tanya lagi bagaimana perasaan Arkana setelah mendengar ucapan Kiara tadi,tentu saja senang.bagai ada ribuan kupu-kupu yang terbang mengelilinginya saat ini.arkana benar-benar tidak salah.tidak salah jatuh cinta kepada Kiara.

"Mm...kia?" Arkana mulai melepaskan pelukannya.ditatapnya wajah Kiara dengan penuh arti.

"Kata orang,kalau mau cepat sembuh itu harus dikasih sesuatu?" Entah kenapa perasaan Kiara menjadi tidak enak saat melihat pandangan Arkana kepada dirinya.

"E-emang arka mau kasih apa sama kia?" Tanya Kiara tergagap.

"CIUMAN?!" Arkana menyeringai.

===================

"LAUREN!!"

Teriak alga dengan penuh kemarahan.Lauren yang kala itu tengah latihan cheers seketika dibuat terkejut dengan suara teriakan tersebut.

"Apa sih ga,loe bikin kita kaget tau gak!!" Lauren menatap kesal alga.sedangkan alga dengan gagah berjalan menghampiri Lauren.

"JANGAN BANYAK BACOT LOE!!...GUE TAU,LOE KAN YANG NGELEMPAR BOLA BASKET KE KIARA!!...NGAKU LOE!!.." bentaknya sambil menggebrak meja didekatnya.

"Woy!!..kalau ngomong jangan sembarang!!..emang loe punya bukti apa kalau Lauren yang ngelempar bola basket ke Kiara!?.." ucap Chika,membela Lauren.

"HALAH!!...MUNAFIK LOE SEMUA!!...KALAU BUKAN LOE,SIAPA LAGI COBA!!" Alga menatap sengit wanita dihadapannya.

"Cih!!..jangan karena kejadian dikantin tadi sekarang loe nuduh gue celakai dia!!...asal loe tau,cewek sialan itu biang rusuh.jadi jangan heran kalau banyak orang yang gak suka sama dia?" Rahang alga langsung mengetat.apa dia bilang tadi cewek sialan.berani-beraninya Lauren mengatai kiara seperti itu.

"KIARA BUKAN CEWEK SIALAN!!...YANG CEWEK SIALAN ITU LOE!!.." merasa tidak tahan lagi alga pun langsung mencekik leher Lauren dengan satu tangannya,lalu mendorong Lauren hingga punggung wanita itu membentur dinding ruangan.

"A-alga...ssa-sakit....lepppaasin...tttangan...loe...iiinnni?" Lauren mencoba melepaskan tangan alga,namun sangat susah sekali.chika dan teman-teman juga berusaha menjauhkan tubuh alga tapi hasilnya nihil.laki-laki sangat sulit untuk dijauhkan.

"Alga!!..jangan gila loe!!...lepasin Lauren sekarang!!...dia bisa mati ga!!" Chika memukul kencang punggung alga.berharap alga mau melepaskan cekikannya.namun sial,alga lagi-lagi tidak bergeming.dirinya tetap asyik mencekik Lauren.

Beberapa detik kemudian Christopher beserta teman-temannya datang ruangan tersebut.mereka semua kaget.benar saja,alga melakukan hal buruk kepada Lauren."alga!!...,lepasin Lauren!!..." Titah Christopher.alga menoleh ke arah Christopher lalu menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"gak!?..gue gak akan ngelepasin dia.sebelum dia ngaku kalau dia yang udah nyelakai Kiara?" Alga semakin mencekik leher Lauren,membuat gadis itu sesak nafas dan memerah.

Christopher menghela nafas panjang.tidak ada cara lain,dia harus memakai kekerasan untuk menghentikan aksi alga.

"alga!!!..." Sebuah pukulan pun mendarat di rahang alga.cekikan terlepas,kini alga jatuh tersungkur di lantai.

Chika segera membopong tubuh Lauren yang terlihat lemas,kemudian mendudukkannya dikursi panjang."ini,minum dulu ren?" Chika menyerahkan sebotol air mineral miliknya kepada Lauren."makasih chik?" Seperti orang kehausan gadis itu langsung meneguk habis air tersebut.

"BANGSAT!!....KENAPA LOE MUKUL GUE HAH!!..." Sambil mengusap rahangnya alga bangkit dari sana.

"Loe gila ga!!..gimana kalau Lauren mati hah!!...INGAT!!...kita belum punya bukti kalau Lauren dalangnya!!...jadi jangan ngelakuin hal yang aneh-aneh,NGERTI!!!..." Tangan alga seketika mengepal kuat.dengan penuh kemarahan dirinya pergi meninggalkan mereka semua.

Gio dan Robby berlari mengejar alga,sementara Christopher dan Alvin masih tetap stay disana sambil menatap kepergian alga."Chris,makasih banyak ya.loe udah nolongin gue dari cowok brengsek itu?" Lauren beranjak dari tempat duduknya dan hendak menghampiri christopher.namun belum sempat wanita itu memeluk laki-laki idamannya,Christopher sudah terlebih dulu memberikan ultimatum.

"Jangan peluk gue!!.." ucapnya tegas.

"Gue emang nolongin loe,tapi itu bukan berarti gue ngelepasin loe gitu aja?" Lauren memicingkan matanya.

"Apa maksud loe?" Christopher berdecih,sesekali laki-laki itu tampak menggelengkan kepalanya sambil menyeringai.

"Gue tau siapa loe ren.dan gue akan cari bukti siapa pelakunya?" Kini Christopher pergi meninggalkan mereka begitu juga dengan Alvin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience