Suatu hari, Ella, Heri, Rio, dan Yayan memutuskan untuk jalan-jalan ke taman bermain. Mereka tertawa-tawa dan menikmati permainan di sana. Ella merasa senang bisa menjadi dirinya yang sekarang dan diterima oleh teman-temannya tanpa ada yang mencibir.
Ella: "Gaes, gua awalnya ngira kalian gak bakal mau nemenin gua lagi loh karena gua jadi cewek.. ternyata maaih mau ya hehe."
Rio: "Pasti lah Ella. Lo tetap sama kayak Elpan kok."
Heri: "Iya, gak ada bedanya sama lo yang dulu cowok atau sekarang jadi cewek. Sama aja kata gua mah."
Yayan: "Betul, setuju banget! Lo gak usah khawatir tentang itu lagi Ella."
Ella merasa terharu mendengar ucapan mereka. Dia berterima kasih kepada teman-temannya yang sudah menerima dirinya apa adanya.
Ella: "Thanks ya.. hehe."
Mereka kemudian melanjutkan bermain dan menikmati hari yang menyenangkan bersama-sama.
Setelah itu, Yayan berkata.
Yayan: "Gaes, gua kemaren malem dapet link video bagus loh.. mantep pokoknya. nobar yok, di rumah Rio. Ella lo mau ikut gak? Kayak dulu loh...kan sering kita hehe."
Ella merasa agak canggung ketika Yayan mengajak mereka untuk nobar video dewasa di rumah Rio. Dia takut jika ada hal-hal yang kurang pantas terjadi dan membuat mereka menjadi tidak nyaman. Namun, karena Ella merasa senang dengan teman-temannya dan tak ingin merusak kebersamaan, akhirnya dia setuju untuk ikut.
Ella: "Oke, gua ikutan. Udah kangen juga sih ngumpul bareng nonton itu di rumah Rio kayak biasanya haha, tapi gausah lama-lama ya.. lo semua tau kan gua bukan Elpan lagi."
Heri: "Tenang aja. Aman kok."
Rio: "Iya, akhirnya kita nonton berempat lagi ya gaes haha."
Yayan: "Nah, gitu dong. Yok langsung aja, kita berangkat ke rumah Rio. Siap-siap nobar video panas, guys!"
Di rumah Rio, mereka memastiikan kondisi aman, orang tua Rio sedang tidak di rumah. Rio mulai membuka laptop nya dan mencari video yang bagus dari link yang diberikan Yayan.
Yayan berkata pada Ella "Oi Elpan.. eh Ella.. lo kan suka banget video yang ini nih (menunjuk video dewasa cewe cosplay),"
Kemudian Ella berkata "Memang betul gua dulu suka nonton video yang cewe cosplay itu. Tapi itu kan pas gua masih Elpan. Sekarang rasanya aneh aja gitu nonton gituan bareng kalian.. takut hehe.. tapi gapapa sih, gua ikut aja."
Rio tersenyum dan menepuk pundak Ella dengan lembut. "Ga peduli sih mau lo Elpan atau Ella. Yang oenting kita nobar kayak biasanya.. ya gak gaes," ujarnya.
Heri menimpali, "Iya bener, jangan sampe karena Elpan berubah doang malah jadi jarang kita gini.. hehe. Kita kan udah kayak keluarga."
Yayan sudah sibuk memilih-milih video dewasa di laptop Rio. "Ini enak nih, ceweknya cakep dan seksi banget,.. yang ini aja dah Rio" ujarnya sambil mengarahkan laptop ke arah mereka.
Ella merasa canggung tapi berusaha untuk tetap enjoy mengikuti teman-temannya. "Iya sih, sama aja kayak dulu-dulu. Cuma beda gua sekarang cewek," katanya.
Mereka membuka video tersebut. Mereka semua duduk di sofa, menonton video tersebut dengan penuh nafsu dan sedikit berkomentar. Namun, Ella merasa semakin tidak nyaman dengan video tersebut, tidak seperti dulu. Dia merasa sangat canggung sekarang.
Ella memutuskan untuk berdiri dan mengambil sebotol air di meja. Namun, karena posisinya berada di tengah-tengah, dia harus melintasi seluruh jarak di antara teman-temannya.
Saat melewati Heri, dia merasa tangan Heri menyentuh dada nya secara tidak sengaja. Ella langsung mundur dan berjalan lebih cepat untuk pergi ke dapur.
Heri merasa tidak enak hati dan memutuskan untuk mengikuti Ella ke dapur.
Heri: "Ella maaf, itu gua gak sengaja. Sumpah beneran,"
Ella: "Ee... i.. ya gapapa. Gua juma mau ambil minum aja.. dah yok balik lagi kesana."
Mereka pun kembali lanjut menonton video itu bersama.
Di tengah pemutaran video. Yayan berkata. Yayan : "Ahh gua gak tahan.. ke wc dulu haha." Heri dan Rio juga merasakan hal yang sama.
Heri: "Cepet banget lo Yan.., yaudahh gantiann cepet.. abis ini gua."
Rio: "Terobossss!!!"
Ella merasa canggung dengan keadaan di ruangan, dia tau persis apa yang akan mereka lakukan di wc. Dia merasakan sedikit terangsang dengan pemutaran video tersebut, namun dia mencoba untuk menahan diri.
Sementara itu, Yayan, Heri, dan Rio langsung pergi dari ruangan menuju wc secara bergantian.
Ella merasa sendirian di ruangan, dia mencoba untuk mengalihkan pikirannya dengan membuka handphone dan membaca pesan dari teman-temannya. Namun, tiba-tiba dia merasa terganggu dengan suara-suara dari wc yang terdengar cukup jelas.
Ella merasa gelisah, dia memutuskan untuk mengambil udara segar di balkon. Dia berjalan menuju balkon dan merasakan angin malam yang sejuk menghembuskan wajahnya. Dia menikmati momen tersebut dan melupakan kecanggungan yang dia rasakan sebelumnya.
Namun, tiba-tiba Rio keluar dari kamar mandi dan melihat Eva di balkon. Rio berjalan mendekat ke arah Eva dan berkata, "Ella, lo gapapa kan? Lo keliatan canggung banget."
Ella merasa terkejut, namun dia mencoba untuk tersenyum dan menjawab, "Gapapa. cuma gimana gitu rasanya, suara lo kedengeran oi."
Rio memahami perasaan Ella, "Hehe maaf ya...Tau lah lo ya kan, lo juga gitu dulu hehe."
Ella membalas perkataan Rio "Gapapa kok Rio, dulu gua juga kan kek gitu juga. Sekarang entah kenapa canggung aja gitu. Mungkin gua kangen sama Kons gua yang ilang dan jadi gini."
Rio merespons dengan santai "Iya sih, mungkin memang ada perasaan kangen sama masa lalu. Tapi, lo harus bangga sih Ella. Lo jadi cewek, cantik gini hehe." kata Rio dengan senyum ramahnya.
Heri dan Yayan yang telah kembali dari kamar mandi, mendengar percakapan mereka. Yayan ikut merespon, "Bener tuh, Ella. Gak usah canggung sama kita. Anggep aja masih kayak dulu."
Mendengar perkataan Yayan. Ella berkata dengan menggoda "Ehh baru selesai dari wc nih lo berdua.. gimana banyak gak keluarnya? berapa menit? haha.."
Yayan, Heri, dan Rio tertawa mendengar perkataan Ella. Yayan menjawab dengan tersenyum nakal, "Wah, tau aja nih.. Padahal kan kita sengaja ninggalin lo sendirian tadi biar rasain suasana nonton yang tenang hehe."
Ella merah padam mendengar penjelasan Yayan. "Haha nakal banget kalian," ujarnya sambil memukul pelan lengan Rio yang ada di sebelahnya.
Heri tertawa sambil menambahkan, "Iya nih, jangan salahin kita ya kalau lo ngerasa terangsang haha."
Ella memalingkan wajahnya, merasa malu dengan keadaan ini. Tapi sebenarnya, dia juga merasakan sedikit senang dalam perbincangan ini. Dia merasa senang bisa mengungkapkan perasaannya dan merasa diterima oleh teman-temannya meskipun dia telah berubah menjadi seorang wanita.
Setelah tertawa-tawa sejenak, mereka melanjutkan menonton video dewasa itu bersama.
Setelah menonton video itu dan memuaskan diri sendiri. mereka memutuskan untuk menginap di rumah Rio, karena sudah tengah malam.
Saat mereka bersiap-siap tidur, Ella merasa canggung dan sedikit takut. Dia khawatir teman-temannya akan terangsang dengan keberadaannya sebagai wanita. Heri melihat ketidaknyamanan Ella dan bertanya, "Ella, lo masih canggung ya?".
Ella menjawab dengan ragu-ragu, "Iya, aku nggak enak aja sih, tadi nonton video bareng, kan gua sekarang cewek. Gua takut lo semua nanti bernafsu sama gua dan ngerasa pengen nganuin gua gitu..."
Rio menanggapi, "Ella, santai.. enggak kok, kita gak berpikiran gitu kok. Santai aja."
Yayan menimpali, "Bener, Ella. Toh, kita sama-sama dewasa dan paham keberadaan lo sebagai cewek disini bukan hal yang perlu dikhawatirkan."
Mendengar jawaban teman-temannya, Ella merasa lega. Dia merasa bersyukur memiliki teman-teman yang menerima dirinya apa adanya. Ella mengucapkan terima kasih dan bersama-sama mereka tidur dengan tenang.
to be Continued
Share this novel