My

Young Adult Series 2039

Ella duduk di depan cermin dengan tatapan bingung, memegang wajahnya sendiri di depan cermin. Dia tidak tahu harus bagaimana menanggapi perasaan Rio yang baru saja diungkapkan kepadanya. Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Ella mengucapkan sesuatu pada dirinya sendiri.

"Elpan, lo sekarang udah jadi cewek seutuhnya. Elpan adalah diri lo yang lama, lo sekarang Ella, tapi itu bukan salah lo. Rio suka sama lo sebagai cewek, dan itu adalah hal normal. Lo harus percaya pada diri sendiri dan ikuti kata hati lo."

Ella berdiri dan membenarkan pakaian serta rambutnya. Dia merasa lebih percaya diri setelah memantapkan hatinya.

"Ya, gua bakal percaya pada diri sendiri. Gua harus kasih tau Rio tentang perasaan gua. Thanks, Elpan, karena lo gua bisa jadi Ella, diri gua yang seutuhnya." ucap Ella pada dirinya sendiri.

Setelah menenangkan diri sejenak, Ella mengambil ponselnya dan membuka aplikasi chatting. Ia mencari nama Rio dan mengetikkan pesan singkat.

Ella: "Rio, gua gugup nih. Lo suka sama gua yang sekarang ini atau sejak gua masih Elpan? Gua bingung harus gimana.."

Tidak lama kemudian, ponsel Ella bergetar menandakan pesan balasan dari Rio.

Rio: "Ella, gua suka nya lo yang sekarang lah, masa gua suka lo pas masih Elpan wkwk. Yang dulu itu masa lalu, dan sekarang lo cantik dan menawan. Jadi gimana?"

Ella membaca pesan tersebut dengan hati berbunga-bunga. Ia merasa senang karena Rio menerima dirinya apa adanya. Namun, di sisi lain Ella juga merasa ragu karena dia tidak tahu apakah dia siap untuk memulai hubungan.

Ella: "Rio, jujur gua juga suka sama lo tapi gua bingung. Gua takut orang-orang bakal ngomongin tentang gua dan masa lalu gua sebagai Elpan."

Rio: "Ella, jangan takut. Gua udah tahu semuanya tentang lo dan itu gak akan ubah perasaan gua sama ko. Jadi, mau kasih gua kesempatan?"

Ella merenung sejenak dan akhirnya membuat keputusan. Ia merasa bahwa dia sudah siap untuk memulai hubungan dengan Rio dan bahwa mereka bisa menghadapi masa depan bersama.

Ella: "Iya, Rio. Gua mau.... Tapi kita harus tetap rahasiain hubungan kita dulu ya, biar gak ada masalah, takutnya ada orang lain yang tau identitas lama gua selain kota berlima dan keluarga gua."

Rio: "Pasti, Ella. Gua bakal jaga rahasia kita dengan baik. Gua senang bisa jadi pacar lo."

Ella tersenyum bahagia membaca pesan terakhir Rio. Ia merasa lega karena Rio menerima dirinya apa adanya. Dia melompat ke atas kasurnya dan memeluk bantal sambil tersenyum lebar.

"Oh God, ini gak mungkin terjadi!" gumam Ella sendiri.

Setelah melompat-lompat dengan senangnya, Ella segera meraih kembali handphone-nya dan membuka chat dengan Rio.

Ella: "Rio, Gua juga senang bisa jadi pacar lo."

Rio: "Baguslah, Ella. Gua selalu mengagumi lo sejak dulu, entah sebagai Elpan atau sebagai Ella sekarang. Aku akan perlakukan lo dengan baik, janji."

Ella: "Gua percaya sama lo, Rio. Thanks udah ungkapin ke gua."

Rio: "Kapan-kapan kita hangout yok, Ella. Gua pengen bareng lo kapanpun dimanapun."

Ella: "Bisa banget, Rio. Gua juga pengen habiskan waktu lebih banyak sama lo."

Setelah chat selesai, Ella merasa senang dan sedikit gugup. Ini adalah kali pertama ia memiliki pacar sebagai seorang wanita. Ia merasa beruntung karena bisa memiliki seseorang seperti Rio yang tulus mencintainya apa adanya. Ella lalu duduk di atas kasurnya, memeluk bantal, dan tersenyum bahagia.

______

Pagi hari tiba, Ella berdandan dengan sangat cantik, merapikan rambutnya sebelum berangkat kesekolah.

Ella berjalan dengan penuh percaya diri menuju gerbang sekolah. Para murid yang melihatnya langsung memandangnya dengan kagum. Dia merasa senang karena mendapat banyak pujian.

Saat sampai di kelas, Ella melihat Rio sudah duduk di bangkunya dengan senyumannya yang lebar.

Heri dan Yayan juga sudah ada di kelas. Heri langsung memberikan pujian kepada Ella, "Wow, Lo makin cantik hari ini, Ella!"

Ella tersenyum bahagia mendengar pujian itu. Dia merasa sangat beruntung memiliki teman-teman seperti Heri, Yayan, dan Rio.

Rio menghampirinya dan memegang tangannya dengan lembut, "Hai, Ella. Lo benar-benar makin cantik hari ini."

Ella merasa hatinya berbunga-bunga. "Thanks ya, Rio."

Heri dan Yayan langsung merasa geli melihat kedekatan Rio dan Ella. "Wah, Rio benar-benar jatuh cinta ya sama Ella," kata Yayan.

Heri menambahkan, "Tapi jangan salah, Ella juga suka sama Rio, kan?"

Ella tersenyum malu dan merasa senang dengan perasaan Rio padanya. Mereka bertiga terus berbincang-bincang sampai bel masuk berbunyi. Hari itu terasa begitu indah bagi Ella, terutama setelah mendapat perhatian dari Rio. Selama pelajaran, Rio dan Ella saling melempar pandang dan senyum, membuat teman-teman sekelas bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

______

Jam istirahat tiba, Heri dan Yayan dengan senang hati memberi kesempatan pada Rio dan Ella untuk berduaan. Rio dan Ella berjalan-jalan di sekitar sekolah sambil bercanda dan tertawa.

"Lo tadi malam ngapain sih, Rio? Gua liat masih online sekitar tengah malem, gak bisa tidur?" tanya Ella dengan senyum menggoda.

"Ah, nggak ada apa-apa kok. Cuma nggak bisa berhenti mikirin lo aja hehe," jawab Rio dengan wajah yang sedikit merah.

Ella terkekeh. "Emangnya sekarang lo udah punya pacar ya?"

Rio tertawa. "Ya kan lo pacar gua gimana sih haha."

Ella merasa hatinya berbunga-bunga, "Haha iya.. seneng deh."

Rio tersenyum bahagia dan menggenggam tangan Ella, "Gua janji bakal selalu ada untuk lo, Sayang."

Ella tersenyum lebar, "Gua tau,m. Dan Gua juga bakal selalu ada untuk lo, Sayang."

Mereka lalu bercanda dan berbicara tentang rencana mereka untuk menjadi pasangan yang baik. Heri dan Yayan kembali dari kantin dan melihat kedua sahabat mereka sedang bercanda.

"Eh, eh, makin nempel nih haha" tanya Heri dengan nada genit.

Rio dan Ella tersenyum, "Iya dong, harus," kata Rio dengan bangga.

Heri dan Yayan bersorak gembira, "Akhirnya, Rio pacaran sama Ella haha," ujar Yayan.

Rio dan Ella hanya tersenyum bahagia, menikmati momen indah ini bersama.

______

Sepulang sekolah. Heri, Yayan, Rio, Ella keluar gerbang sekolah. Rio mengajak mereka semua untuk main ke rumahnya seperti biasa.

Ella mulai merasa canggung. "Hmm...Jangan bilang mau nonton bareng video mantep itu kayak biasa? ya kan?."

Rio tersenyum, "Bukan, Ella. Kita mau main game bareng-bareng hari ini. Gua punya game baru yang pasti kalian suka."

Heri dan Yayan tertawa geli dan bercanda, "Game apa tuh.. game yang bisa bikin kita ditangkep polisi kah, Rio?"

Rio menggeleng, "Bukan lah oii.... Gua baru beli game multiplayer yang seru, makanya coba deh main di PS 5 di rumah gua."

Heri dan Yayan langsung tertarik dan mengiyakan. Namun Ella masih canggung, dia masih takut mereka akan buka video itu lagi, Ella merasa tidak terbiasa lagi dengan aktivitas laki-laki yang selalu terdapat unsur porno dan mesum di dalamnya.

"Eh, kalau gua nggak bisa main game nya gimana, Rio?" tanyanya ragu.

Rio merangkul bahu Ella dan tersenyum, "Santai, gua bakal ajarin lo. Kita bakal main baremg dan pasti seru. Yuk, kita ke rumah gua sekarang."

Mereka pun berjalan menuju rumah Rio. Di sana, Rio menyalakan PS nya dan menunjukkan game yang akan dimainkan. Heri, Yayan, dan Rio langsung sibuk menyiapkan perangkat dan memasang game. Sementara itu, Ella duduk di samping Rio, agak canggung karena tidak tahu harus berbuat apa.

Rio melihat Ella yang sedang canggung dan tersenyum, "Ella, lo mau coba main duluan? Gua ajarin kok."

Ella tersenyum malu-malu, "Iya, boleh deh. Tapi jangan dijejelin nanti."

Rio memandang Ella dengan penuh kasih sayang saat dia mengajarinya memainkan game tersebut. Setiap kali tangan mereka bersentuhan, rasa gugup Ella semakin memuncak. Namun, dia juga merasa bahagia bisa dekat dengan Rio seperti ini.

"Lo harus teken tombol ini dan ini secara bersamaan biar bisa lakukan serangan spesial," ujar Rio sambil menunjukkan gerakan yang harus dilakukan. "Coba lagi, lo pasti bisa."

Ella mencoba melakukan gerakan yang diajarkan oleh Rio dengan canggung, namun akhirnya berhasil. Dia tersenyum puas dan melihat ke arah Rio.

"Kamu hebat, Ella!" puji Rio sambil menyentuh pundaknya dengan lembut.

Ella tersenyum malu-malu. "Gua dulunya jago padahal main game kayak gini, sekarang cuma entah kenapa skill game gua nurun hehe."

Rio menggelengkan kepalanya. "Lo lebih dari itu. Lo hebat dalam banyak hal, Ella."

Kata-kata Rio membuat hati Ella berbunga-bunga. Dia merasa senang karena Rio begitu mencintainya.

"Udah siap makan malam?" tanya Rio, mengalihkan perhatiannya dari game ke arah Ella.

Ella mengangguk, lalu mengambil tangan Rio. Mereka berjalan bersama keluar dari ruang permainan dan menuju ke ruang makan. Heri dan Yayan sudah menunggu di sana, sambil memandangi mereka dengan senyum lebar.

"Selesai juga kalian.. kita sih dari tadi," ucap Heri sambil memasang wajah kecewa. "Kita udah lapar nih coy."

Yayan tertawa. "Iya, udah nggak sabar nih mau makan apa aja yang dimasak oleh mama nya Rio tadi."

Semua pun duduk di meja makan dan menikmati hidangan yang lezat. Rio dan Ella saling menatap dengan mata penuh cinta, sambil sesekali tersenyum dan saling menggoda. Heri dan Yayan melihat dengan senyum kecut, merasa sedikit kesepian karena mereka masih sendiri.

Setelah makan malam selesai, Rio mengajak mereka semua untuk menonton film. Mereka menonton film hingga larut malam, sambil bercanda dan tertawa bersama. Namun, Rio dan Ella lebih banyak berdiam diri sendiri, menikmati kebersamaan mereka tanpa harus banyak bicara.

Akhirnya, setelah semua sudah sangat lelah, mereka pun berpisah dan kembali ke rumah masing-masing. Rio dan Ella berjalan bersama menuju ke rumah Ella, sambil bergandengan tangan.

"Terima kasih hari ini ya," ucap Ella sambil tersenyum.

Rio membalas senyumnya. "Iya, Ella Sayang. Love you..."

Ella merasakan detak jantungnya semakin cepat. "I Love you too, Rio."

Mereka pun berhenti di depan rumah Ella dan saling memandang. Rio mengulurkan tangannya dan merangkul Ella dengan lembut. Mereka saling melihat satu sama lain, sambil menikmati momen kebersamaan ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience