Keseharian Kampus

Young Adult Series 2039

Rio menawarkan diri untuk mengantarkan Ella pulang dengan motor seperti biasanya.

Ella tersenyum dan merasa senang karena Rio menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang. "Iya, Rio, gua mau dong kalau lo yang antar. Gua merasa lebih aman kalau lo nganterin gua pulang," ujarnya sambil tersenyum.

Rio juga tersenyum dan membalas, "Iya, pasti aman dong."

Mereka berdua kemudian bersiap-siap untuk pulang. Sebelum berangkat, Ella mengucapkan terima kasih pada keluarga Rio dan berpamitan dengan mereka.

"Makasih ya Mama, Ayah, udah terima Ella disini...sampe ketemu nanti," ucap Ella sambil mengucapkan salam pada keluarga Rio.

Setelah itu, Ella dan Rio pergi meninggalkan rumah Rio dengan mengendarai motor. Mereka berdua saling tersenyum dan berbicara tentang masa depan mereka di universitas yang berbeda.

Mereka pun sampai dirumah Ella. Ella menawarkan Rio untuk mampir sebentar ke rumahnya dan menyapa keluarganya sekaligus pamit.

"Rio, mau mampir sebentar ke rumah gua nggak? Sapa keluarga gua aja bentar sekaligus pamit. Kita kan bakal jauh-jauhan nanti," ajak Ella.

Rio mengangguk dan mengikuti Ella masuk ke rumahnya. Keluarga Ella menyambut mereka dengan hangat.

"Mama, Ayah, Rio nih. Mau pamit bentar," kata Ella sambil menunjuk Rio.

"Ooo, Rio ya. Kamu keterima kuliah dimana memangnya?," kata Ayah Ella.

"di UI pak," jawab Rio.

"Ah ini si Rio, yang dari kecil temenan sama Elpan ya.. dan sekarang yang jadi pacarnya Ella.. " ujar Mama Ella sambil tersenyum.

Rio tersenyum dan memberikan salam kepada orang tua Ella. "Iya, Bu. Saya Rio, teman dekat dan sekarang menjadi pacar Ella. Saya datang sebentar untuk pamitan sebelum kami berpisah karena akan kuliah di tempat yang beda."

Kedua orang tua Ella tersenyum dan mengajak Rio duduk. "Ya udah, duduk dulu sebentar. Mau minum apa? Teh atau kopi?" tanya Mama Ella.

Rio menjawab, "Terima kasih, Bu. Jangan repot-repot, saya cuma bentar aja kok."

"Ahh, kamu anak yang baik dan sopan. Kayaknya kami beruntung punya calon menantu kayak kamu," ujar Ayah Ella sambil tersenyum.

Ella menggenggam tangan Rio dan berkata, "Rio inget ya nanti jangan ngilang dari gua."

Rio tersenyum dan membalas, "Iya .. Gua bakal selalu hubungin lo setiap hari, sayang."

Mereka pun pamit dan Rio berangkat dengan hati yang sedikit berat. Saat Rio sudah hampir mencapai motornya, kak Sarah muncul dari kamar dengan pakaian rapi karena ingin berangkat kerja. "Ehh, Rio ya... wahh sini salam dulu sama kakak, udah lama kakak gak liat kamu.. terakhir kali kakak liat kamu pas Ella masih Elpan dulu dirumah ini."

Rio tersenyum dan menghampiri Kak Sarah untuk memberikan salam. "Hai Kak Sarah, iya juga ya udah lama gak liat kakak...," ucap Rio dengan ramah.

Kak Sarah tersenyum lebar dan membalas sapaan Rio. "Iya Rio.... kamu udah pacaran sama adikku ya sekarang, baguslah. Semoga langgeng ya," kata Kak Sarah dengan nada suara yang hangat.

Ella dan kedua orang tuanya tersenyum bahagia mendengar percakapan tersebut. Setelah saling berpamitan, Rio akhirnya pergi dan Ella kembali ke dalam rumah untuk menemani kakaknya yang hendak berangkat kerja.

______

Beberapa bulan telah berlalu, Ella duduk di kamar kosnya di Bandung, sambil memandangi foto-foto masa-masa bersama Rio. Di seberang tempat tidur, ada meja belajar penuh dengan buku dan catatan. Suasana kos terasa sunyi, namun Ella tak merasa kesepian karena sibuk dengan kegiatan kuliahnya.

Saat itu, handphone Ella berdering. Ia melihat panggilan masuk dari Rio. Ella tersenyum dan segera menjawab telepon.

Ella: "Wahhh...Rio apa kabar!"

Rio: "Hai, sayang. Gua lagi ngobrol sama Maya di sini. Lagi pada belajar bareng. Gimana di kos?"

Ella: "Di kos juga oke, Rio. Lagi belajar juga nih. Gimana di UI?"

Rio: "Hampir sama, sayang. Sibuk juga dengan kuliah dan tugas..."

Ella: "Hmm iya...Btw mana Maya nya...."

Rio mengarahkan telepon nya ke Maya dan membiarkan Maya menyapa nya,

Maya: "Gua disini Ell hehe...Apa kabar?"

Ella: "Baik hehe..."

Rio: "Maya doain lo biar sukes sayang.... Semangat ya! kapan-kapan kita ketemuan, gua kangen tau...."

Ella: "Pasti, Rio. Gua juga kangen...."

Setelah berbicara dengan Rio dan Maya, Ella merasa semakin termotivasi untuk menjalani kuliahnya. Meskipun mereka berada di kota yang berbeda, tetapi cinta dan dukungan mereka tidak pernah berkurang. Ella yakin bahwa mereka bisa melewati tantangan kuliah dengan baik dan tetap menjaga hubungan yang erat.

Ella berdiri di depan cermin di kamarnya, sibuk memperbaiki rambutnya dan memilih pakaian yang cocok. Ia ingin terlihat cantik dan percaya diri di kelas pagi hari ini. Setelah memastikan semua rapi, Ella mengambil tas kuliahnya dan bergegas keluar dari kos.

Tiba di kampus, Ella melangkah dengan langkah pasti menuju ruang kelas. Ia memasuki ruangan yang penuh dengan mahasiswa yang sibuk menata barang-barang mereka. Ella mencari tempat duduk yang strategis dan akhirnya menemukan kursi di barisan depan.

Saat itu, seorang teman seangkatannya, namanya Dinda, duduk di sebelahnya. Dinda memperhatikan penampilan Ella yang menarik.

Dinda: "Ehh Ella cantiknya hari ini, mau pergi ke acara ya?"

Ella tersenyum sambil duduk di kursi.

Ella: "Ah enggak kok...mau biar keliatan lebih cantik aja hehe."

Dinda: "Keren, Ella! menarik juga haha."

Ella dan Dinda tertawa kecil sambil menunggu kuliah dimulai. Ella merasa senang dengan komentar dari Dinda, yang memberikan semangat dan memberikan pengakuan atas penampilannya.

Ketika kuliah dimulai, Ella yang merupakan PJ dosen hari ini berdiri di depan kelas dengan raut wajah serius. Ia memegang daftar kehadiran dan tugas yang harus disampaikan kepada teman-temannya.

Pak Rudi: "Morning gaess!! Ella gimana daftar kehadiran dan tugas-tugas nya?."

Ella memberikan senyuman ramah kepada teman-temannya dan memulai tugasnya sebagai PJ.

Ella: "Morning pakk...Eh gaes btw siapa yang gak hadir hari ini??."

Ella melihat daftar kehadiran dan memeriksa setiap nama yang dipanggilnya. Setiap teman yang menyebutkan namanya dengan jelas, Ella mencatat kehadiran mereka.

Ella: "Oke sip...Udah pada ngumpulin semua kan tugas nya?."

Beberapa mahasiswa mengangkat tangan dan memberikan tugas mereka kepada Ella. Ella dengan cermat menerima tugas-tugas tersebut dan menandai di daftar.

Ella: "Okeyyy thanks gaess...."

Teman-teman dalam kelas mendengarkan dengan serius, menyimak setiap informasi yang disampaikan oleh Ella. Mereka tahu bahwa Ella bertanggung jawab sebagai PJ hari ini, dan mereka menghormati peran dan tugasnya.

Pak Rudi: "Sip!!, Thanks, Ella. Sekarang kita mulai pembahasan materi hari ini...."

Ella kembali ke tempat duduknya dan menyimak dengan seksama penjelasan Pak Rudi. Ia merasa bangga bisa membantu dosen serta teman-temannya dalam kelancaran proses pembelajaran.

Selama kuliah berlangsung, Ella tetap fokus dan aktif berpartisipasi dalam diskusi. Ia berusaha memberikan contoh yang baik kepada teman-temannya dengan kesungguhan dan semangatnya dalam belajar. Ella yakin bahwa keberhasilan mereka tidak hanya ditentukan oleh tugas dan kehadiran, tetapi juga oleh keaktifan dan komitmen mereka dalam mengikuti proses pembelajaran.

Setelah kuliah selesai, Ella melangkah keluar dari ruang kuliah. Ia bersemangat melanjutkan perjalanan kuliahnya dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi di masa depan.

Ella teringat ada kegiatan rapat organisasi hari ini, dia menuju tempat yang telah ditentukan di kampus tersebut.

Ella tiba di ruang pertemuan ESU yang berada di salah satu gedung kampus. Ia melihat beberapa teman seorganisasi sudah berkumpul di dalam ruangan yang penuh dengan buku-buku dan poster bahasa Inggris.

Ella: "Eh gaes maaf gua telat...baru selesai kelas tadi...."

Fitri: "Gak telat kok...baru mulai eberapa menit."

Budi: "Oke karena semuanya udah hadir, jadi...kita bahas agenda rapat hari ini. Ada beberapa kegiatan yang perlu kita diskusikan."

Ella: "Okey, Thanks. Jadi, apa agendanya?"

Akbar: "Nah.. jadi yang pertama tuh tentang persiapan untuk acara debat bahasa Inggris antaruniversitas. Ada beberapa tim yang bakal ikut."

Ella: "Bagus, tim nya udah kebentuk kan... dan materi nya gimana?"

Fitri: "Materi mah gampang, bisa nyari di internet atau perpustakaan kampus."

Ella: "Okey... gua bantu nyariin materinya, besok gua ke perpustakaan. Selain itu, ada agenda lain?"

Dian: "Selain itu, kita juga harus punya rencana acara English Café bulan depan. Kita mau bikin suasana yang santai tapi tetap dukung peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi anggota ESU."

Amel: "Seru tuh! ada konsep tema yang udah direncanakan?"

Ella: "Menurutku 'Exploring Cultural Diversity' cocok. Kita bisa bahaa kebudayaan dari berbagai negara."

Budi: "Menarik! Gua suka...."

Mereka melanjutkan rapat dengan penuh semangat, membahas setiap agenda dengan detail dan memberikan kontribusi untuk keberhasilan acara-acara ESU di masa depan. Ella merasa bangga menjadi bagian dari organisasi tersebut dan berharap dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan kemampuan berbahasa Inggris teman-temannya.

Setelah rapat selesai, Ella dan teman-temannya mengucapkan terima kasih satu sama lain dan berpisah dengan senyuman.

Ella melangkah lesu ke parkiran kampus, merasakan kelelahan yang melanda tubuhnya setelah seharian penuh kegiatan di universitas. Dalam perjalanan, ia mengeluarkan ponselnya dari saku dan membuka aplikasi pesan untuk menghubungi Rio. Hatinya merindukan kehadiran dan dukungan dari kekasihnya.

Ella: mengirim pesan "Sayang. Gua kangen. Gua baru selesai rapat di ESU. Rasanya capek banget."

Beberapa saat kemudian, Rio merespons pesan Ella.

Rio: "Iya Sayang. Gua juga kangen. Tadi ada kuliah dan diskusi.... Lagi apa sekarang?"

Ella: "Gua lagi di parkiran kampus. Rasanya capek banget. Pengen cepat pulang dan pengen ketemu lo rasanya hege. Gimana kuliah di UI?"

Rio: "Kuliahnya intens, tapi seru. Banyak tugas dan diskusi yang harus diikuti. Tapi Gua punya lo di pikiran gua, itu yang bikin semuanya lebih mudah hehe."

Ella: tersenyum bahagia "Thanks sayang.... Nanti gua nelpon lagi. Sekarang, gua mau pulang dulu, capek."

Rio: "Iya sayang. Istirahatlah.. jaga kesehatan. Love you...."

Ella: "I love you too, Rio...."

Mereka menutup telepon dengan hati yang penuh kasih sayang dan kekuatan baru. Ella merasa terhibur dan diberdayakan oleh cinta dan dukungan Rio. Dengan semangat yang baru, Ella berdiri dari tempat duduknya, menghela napas lega, dan melangkah menuju kendaraannya dengan tekad untuk beristirahat dan menghadapi hari berikutnya dengan semangat yang baru.

To be Continued

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience