BAB 16

Romance Completed 18254

Hari ini berlangsungnya majlis konvokesyen Lily. Datuk Irman dan Datin Nora turut hadir untuk meraikan majlis konvokesyen anak tunggalnya itu.

Perubahan Lily membuatkan semua terkejut. Lagi-lagi orang yang pernah menghinanya dulu.

" Lily, kau tengoklah tu semua mata terbeliak tengok perubahan kau. Sampai ada yang tak kenal kau " kata Damia.

Lily ketawa kecil.

" Aku pulak yang jadi segan Mia " .

" Eh tu tu, Amir " Damia menunjukkan ke arah seorang lelaki yang dikerumuni ramai gadis-gadis yang berebut ingin mengambil gambar dengannya.

" Hensemnya dia " puji Lily.

" Pergilah tegur dia Lily " .

" Tak nak lah. Aku segan lah " .

" Kau ni tak habis-habis dengan segan kau lah " Damia mencebikkan bibirnya.

" Hai kau orang " .

Lily dan Damia terus menoleh. Mereka masing-masing terkejut.

" Sofea? " .

" Ha'ah. Kau dah tak kenal aku ke? " .

" Apa yang dah jadi dengan muka kau ni? " soal Damia pelik.

Wajah bersih Sofea kini penuh dengan jerawat dan parut.

" Aku..aku silap pakai produk muka. Sebab tu muka aku jadi macam ni " jawabnya.

Lily bersimpati dengan apa yang telah menimpa Sofea.

" Lily, kau cantik sangat " puji Sofea.

" Terima kasih. Kau pun masih cantik Sofea. Insya Allah nanti sembuhlah kulit muka kau tu " .

" Semua ni karma untuk aku Lily. Aku selalu hina kau dengan Mia. Maafkan aku ya? Aku menyesal. Sekarang ni Allah dah bayar cash dekat aku " .

" Takpalah Sofea. Aku maafkan kau " jawab Lily.

" Lily, pasal surat tu.. " .

" Takpa Sofea. Aku dah tahu kau yang ambil surat tu dan sebarkan. Takpa. Aku maafkan kau " pantas Lily memotong kata-kata Sofea.

" Terima kasih Lily " Sofea terus memeluk Lily.

Damia hanya menjadi pemerhati. Tipulah jika dia tidak marahkan Sofea dengan apa yang gadis itu telah buat. Tapi Sofea sudah menyesal. Tiada salahnya jika dia memaafkan Sofea.

Lily menanti Damia yang pergi ke tandas. Katanya perut dia sakit. Tersilap makan agaknya.

" Hai Lily " .

Lily terus menoleh.

" A..Amir ? " Lily seakan bermimpi ketika ini.

" Tahniah untuk awak " ucap Amir.

" Tahniah jugak untuk awak " .

" Awak makin cantik. Saya hampir-hampir tak cam awak " .

Lily tergelak kecil.

" Tak adalah. Saya masih sama macam dulu cuma saiz badan yang dah berubah " .

" Lily, pasal surat tu..saya dah tahu yang awak suka saya " .

Wajah Lily sudah berubah merah.

" Saya pun suka kan awak jugak " .

Lemah lutut Lily saat ini. Dunianya seakan berhenti berputar buat seketika.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience