BAB 1

Romance Completed 18254

" Lily bangun! Dah pagi " jerit Datin Nora.

Lily yang lena diulit mimpi itu terus tersedar dari lenanya sebaik mendengar jeritan mamanya itu.

" Ya ma, Lily bangun " laungnya. Dia terus menolak selimut yang menyelimuti tubuhnya. Perlahan-lahan kaki diatur menuju ke kamar mandi.

15 minit kemudian, Lily keluar daripada kamar mandi. Dia membuka almari pakaiannya. Satu persatu bajunya dipilih. Akhirnya Lily membuat keputusan untuk memakai sehelai blouse dan skirt labuh. Rambutnya yang panjang paras bahu, dibiarkan lepas.

Sedikit solekan ditambah diwajahnya. Setelah puas dengan penampilannya, Lily terus turun ke tingkat bawah.

" Good morning papa, mama " ucap Lily saat tiba di meja makan.

" Good morning sayang " jawab Datuk Irman.

" Morning. Kelas pukul berapa pagi ni? " soal Datin Nora.

" Pukul 8.30 " Lily menceduk mi goreng ke dalam pinggannya.

Tanpa berlengah lagi, dia terus menyuap mi goreng itu ke dalam mulutnya.

" Lily, makan slow-slow. Jangan gelojoh " tegur Datin Nora.

" Sedap lah mama. Ni kan favourite Lily " jawabnya dengan mulut penuh.

Lily menambah lagi mi goreng ke dalam pinggannya. Sepinggan tidak cukup untuknya.

" Lily sudah lah tu. Nanti makin bertambah berat Lily " kata Datin Nora lagi.

Dia risau dengan berat badan anak tunggalnya itu yang semakin semakin bertambah.

" Alaa Lily laparlah mama. Kalau Lily tak cukup makan, tak ada tenaga lah nak pergi kelas nanti " jawabnya.

" Biarlah Nora dia makan. Selagi boleh makan, makan lah " sampuk Datuk Irman.

" Abang, saya ni bukannya tak bagi Lily makan. Tapi berpada-pada lah. Nanti makin bertambah pulak berat badan tu " .

" Gemok kan comel. Betul tak papa?" .

Datuk Irman tergelak kecil.

" Haa betul lah tu " jawabnya.

Datin Nora mencebikkan bibirnya. Ada jer yang nak back-up.

" Ini bukan soal comel ke tak, ini soal sihat atau tak. Kita ni kena lah jaga kesihatan. Kalau tak jaga kesihatan, muda-muda lagi dah dapat macam-macam penyakit nanti " bebel Datin Nora.

Sikit pun Lily tidak peduli dengan bebelan Datin Nora. Dia meneruskan makan. Malah makin berselera dia menikmati mi goreng yang dimasak oleh Datin Nora.

Datin Nora hanya mampu menggelengkan kepalanya. Sudah berbuih mulutnya menasihati Lily. Tapi nasihatnya ibarat masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Lily lansung tidak ambil kisah tentang berat badannya. Yang penting perutnya kenyang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience