Bryan yang hanya menganga melihat kelakuan gadis itu dia tidak pernah terfikir jika ada peristiwa penting baginya dan sania yaitu tidur bersama sambil ketawa lucu akhirnya bryan meninggalnya lapangan bergegas pergi entah kemana kakinya membawa lelaki muda tampan itu akhirnya.
dilakukan mobilnya berhenti pada tempat nongkrong anak muda. segera diparkirkan mobilnya
"hei" sapa seorang wanita..
"hei cantik you alone? " tanya bryan
"seperti yang kamu lihat" suara manja wanita tinggi badan seperti gitar Spanyol "clara" ucap clara pada bryan
"bryan" sahut bryan sambil mengulurkan tangannya
akhirnya mereka memutuskan untu pergi bersama dengan tujuan tempat yang katanya surga dunia yang bisa membuat lupa akan segalanya lain dengan halnya sania yang jantungnya berdegup kencang di langkahkan kakinya menelusuri kantor super WOW super mewah milik boshutang-nya tersebut
"non sudah ditunggu bapak didalam" suara sandi mengingatkan
"iya tau sandi aku lapar belum makan tolong belikan beberapa makanan ya" pinta sania dengan sopan
"baik non tunggu" suara sandi sambil mengundurkan dirinya
di bukannya pintu ruang kerja hendra
krekkkkk dicarinya lelaki itu oleh sania diruangan yang sekarang berada di depan matanya tapi tidak ditemukan dimana lelaki itu berada
tiba tiba pintu tertutup hendra langsung memeluk sania dari belakang diciumnya leher sania sambil menaikan rambut coklatnya. "sudah kubilang jangan dekati lelaki itu" suara Hendra sambil sesekali mengigit telinga kanan sania sekarang pindah ke telinga bagian kiri
"apa kamu sengaja agar aku menghukummu" suara seksi hendra sekarang menempel pada bibir sania
sania yang memakai baju berkra dan celana jeans didorongnya sania ke pojok bilik ruang kerja hendra dibuka pintu kamar khusus hendra istirahat
"bos anda ingin apa" suara gugup sania
"ingin menghukummu" suara hendra
"bos ingat miss clara please inget bos anda tidak ingin menyentuhku bukan" suara lirih sania tapi sania ingat saat dia berhasil membuat hendra pergi meninggalkannya yaitu dengan pura² liar juga
"aku tidak peduli dengan clara kamu ingin tau clara sedang apa dan dimana? " suara hendra dengan sedikit menahan amarah
ditunjukan foto sania bersama seorang pria memasukan kamar sebuah HOTEL
"bryan" mata sania terkejut bukan main
"jangan sebut nama itu didepanku" suara hendra semakin membuat gairahnya ingin menghabisi sania
"bos jangan posisi sepertu ini " posisi yang sania membelakangi Hendra dan sania merasakan adik hendra terbangun.
"kamu semakin pintar ya apa layanan yang kamu beri pada lelaki yang kamu sewa" suara hendra
sania memutar otaknya agar hendra segera pergi
dibukanya jas suami hutangnya itu
"bukannya bos pernah menunjukkan bagaimana pintarnya miss clara melayanimu sebenarnta saya tidak sepintar itu bos jadi saya biasanya yang di ajari dengan klien saya" suara sania puas, sania yakin hendra akan jijik dengannya sekarang yang sedang menggerayangi dada bidangnya itu.
bukannya hendra kesal melihat gadis kecilnya itu malah dia membuat penasaran
"lalu berapa tarif yang mereka bayar sania" suara sania berat
"hmm hmmm" suara sania bingung "seikhlasnya" jawab sontak sania membuat hendra menahan tawa dibukanya baju kra sania itu dengan paksa sehingga kancing kancingnya berguguran di lantai
(suara pintu terbuka) belum sandi membuka mulut untuk memberitahu kehadirannya hendra sudah membuka mulutnya dahulu
"taruh meja makanan sania san handle semua rapatku hari ini jangan biarkan org masuk diruanganku sampai waktuku tentukan" suara hendra perintah sandi
"baik tuan" jawab singkat sandi segera meninggalkan ruangan bosnya
sania yanh mendengar suara hendra menjadi gugup menelan salivanya sambil berpikir bagaimana sifat liarnya yang dia latih malam pertama mereka itu malah membuat hendra bringas.
"kamu bilang mereka memberi uang padamu seikhlasnya bodoh sekali mereka saniaaa" suara hendra yang tambah merobek bagian lengan sania
diludahkan saliva hendra pada belahan milik sania
sania yang berdiri ngeri sekarang sedang berhadap²an dengan hendra sania takut hendra memperlakukan sania seperti dia memperlakukan clara didepan para ARTnya sampai membuat bulu tangan sania berdiri karena suara clara yang meminta berhenti tidak dihiraukannya
"he boss aku hanya bercanda percayalah" senyum sania nyengir karena dia sekarang benar² takut
diciumi dada montok sania oleh hendra sampai meninggalkan beberapa bekas tanda bekas merah
"argggh boss" suara desah sania
"panggil hendra ruangan ini kedap suara berteriak kalau ingin" suara hendra sambil menuntun tangan sania yang sedang memegang erat celana jeansnya di arahkan ke rambut klimis hendra.
"remas jika kamu ingin remas" suara hendra yang sekarang masih menyusui leher mungil punya sania hendra tidak pernah bercinta dengan wanita mungil. seperti istri hutangnya ini dia terbiasa dengan leher jenjang tapi milih sania membuatnya candu
"arhhhh hendra" suara desah sania yang terdengar seksi di telinga CEO iitu "terussss" suara sania lagi
di mainkan putingnya sesekali entah berapa banyak tanda yang hendra tinggalkan membuat hendra candu entah apa sekarang hendra mencintai sania karena kesal dengan clara. hendra takut Cinta pada sania hanya sesaat yang membuat hendra akan berpaling lagi hanya karena clara.
"arggghhhh bos" di acak² rambut hendra.
sambil mengigit bibir bawah sania yang ranum membuat hendra tidak sabar melumatnya sampai sania pelepasan hendra yang lagi lagi tidak sadar itu membuat sania berdecak kesal.
Share this novel