chapter TEN

Drama Series 3606

sudah tidak harapan lagi sania memang harus kembali diruma suami hutangnya itu..
"bodoh sekali aku bisa bisanya aku cemburu saat bersama hendra dia menyebut clara aku mara" suaraku bergumam dalam langkah yang menemaniku
"lain kali kamu harus lebih strong kinan anggap hendra tida melirikmu sama sekali oke" semangati diriku sendiri
"ayo kita pulang" suara hentakan kakiku menuju ruma hendra
hendra yang mengikutinya dari jauh hanya tersenyum melihat tinggal wanita istri hutangnya itu.
"sania sania" suara hendra sambil menoleh kanan kiri takut ada orang yang mengira dia gila karena menahan tawa bukannya takut ada orang lihat tapi dia rasa takut jatuh wibawanya .
teleponnya hendra berbunyi dan kali ini clara yang telepon
"sayang hari ini aku mau party diruma nada kamu gak usah jemput aku aku tidak pulang besok juga hati terakhirkua dikota NY sayang jadi aku ingin party bersama teman²ku" suara dari seberang telepon
"baiklah baiklah lakukan semaumu" suara hendra kesal.

sesampai diruma sania segera bergegas mandi keramas serta merapikan diri sambil melamun kemana ayahnya pergi apa ayahnya tidak mengkhawatirkannya bersama prianya sambil menyisir rambutnya..
hendra tau clara berbohong dia menemui Bryan untuk bermalam dengannya lagi di sebuah hotel elite di kota NY.

hendra yang kesal dengan kebohongan sania dia menghabiskan waktu di bar meminum seteguk wine sampe dia sedikit mabuk.
saat dia tidak bisa mengkontrol dirinya pelayan bar menelepon sandi karena bahaya jika dia menyetir sendiri disepanjang perjalanan hendra sering ngelantur nama clara yang membuat jengkel hatinya
"cewek sialan gue pertahanin ELU tapi elu malah main gila sama cowo lain LU bikin gue enggak bisa sama istri gue hahaha" nada hendra mabuk
iya hendra kecewa dengan clara memang dia diluar negeri bermain gila dengan lelaki lain hendra maklumi karena dia kesepian tapi di kota ini NY dia tidak habis pikir kenapa harus lelaki lain jika ada dirinya (hendra) yang bis menyenangkannya.
pukul 00.15 hendra dan sandi sampai rumah
sania yang baru terlelap mendengar suara keributan diluar segera sania beranjak dari kamarnya
"siapa sih malam malam berisik" sambil mengusap matanya karena dia baru saja terlelap
"ya aampun sandi kenapa hendra bisa begini" segera sania menghampiri sandi dan membantu memapaj hendra
"entahlah aku juga ditelepon pelayan bar bos sudah keadaan begini san" suara sandi menjelaskan
"ayo bawa ke kamarnya" saat mereka berdua berusaha memapah hendra ,hendra menghentikan langkahnya berat
"enggak enggak mau aku tidak mau ke kamarku aku ingin bersama sania sekarang antar aku san" dengan ahas mabuknya
"ayo ayo sania cepat" ajak sandi pada sania sambil melangkah ke kamar sania
"iya iya" jawab sania
segera direbahkan tubuh hendra pada kamar ukuran L size itu .
"kalau begitu aku pamit y san" pamit sandi
"makasih y san" ucap sania
segera sania menyiapkan handuk kecil untuk membersihkan badan hendra diusapnya dengan telaten
"begitu cintanya kamu dengan clara meskipun clara sudah jahat denganmu kamu begitu mencintainya" suara sania iri dan berlinang airmata,
sesekali mengusap dada bidangnya tangannya serta menyeka bekas luka .
hendra yang tidak sadarkan diri tapi dia pura2 tidak mendengar bahwa istri hutangnya sangat mengkhawatirkannya.
"sania" dalam hati hendra sambil melihat kepala sania dan berada di dada bidangnya tsb

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience