setelah beberes kamarnya dia menuju taman untuk menyirami tanaman disana sania terlihat senang karena meskipun hidupnya sebagai pembantu tapi dia senang bisa kuliah bisa tidur sepuasnya karena saat tidur dengan hendra dia tidur di sofa karena hendra tidak mau tidur dengan sania jika sania mengingat saat memandikan hendra dia kesal dengan sendirinya sambil menggeleng kepalanya karena tidak mau mengingat masa dikamar mandi mandi sania tidak sadar di lantai 3 bosnya sedang menatap tajam melihat kelakuan sania dia tersenyum smirk.
jam sudah menunjukan pukul 19.00 hendra segera beranjak dari tempat tidurnya melangkahkan kaki ke dapur dapur hendra melewati barisan kamar ARTnya yang ada 5-6 kamar itu saat melewati kamar sania yang berada di ujung dekat gudang hendra niat hati ingin melihat apa yang dilakukannya
sania yang baru selesai mandi dan memakai handuk karena habis menyiram tanaman dan menanam beberapa tanaman menutup setengah badannya dan membalikkan badan mencari baju tidurnya itu hendra melihat sesuatu yang sangat menggairahkan yaitu dari ujung kaki sampai bahunya tidak di tutupin apapun itu membuat hendra semakin penasaran dengan tubuh wanita yang sama sekali tidak ingin dia sentuh
"kenapa badan itu seperti baru" dalam hati hendra
"kenapa dada itu sangat Indah dipandang" sambil memijat pelipis hidungnya
"Indah" itu yang tiba tiba ada dipikiran hendra
di pegang gagang pintu itu pelan membuat sania terkejut oleh kehadiran hendra malam itu, dikuncinya pintu di tutup gorden kecilnya dan lampunya di ganti dengan setengah gelap
"ah bos anda anda sedang apaa maaf saya baru selesai mandi" suara sania terbata² sambil mebenahi handuknya
mendekat semakin maju dan sania terkapar di kasur size kecil itu membuat sania tidak bisa berkutik kemana² "bos bos anda ingin apa bos ingat ucapan anda yang tidak ingin menyentuhku, bos punya mbak clara yang lebih dariku" suara sania takut hendra macam²
hendra tidak menghiraukan ucapan sania sekarang wajah mereka tertempel hidung mereka saling menyentuh hendra sebenarnya bukan orang yang lembut memperlakukan wanita tapi entah kenapa dengan sania tidak ingin melakukan itu sekarang hendra meraih bibir ranum merah muda sania "manis" ucap hendra "jujur siapa yang mendapatkan ciuman pertamamu" sania yang masih sangat sangat terkejut karena dia baru pertama kali dicium lelaki "anda bos" suara sania masih menatap lelaki itu mematung
bibir hendra masih melumat lembut bibir itu entah sania kerasukan apa tiba tiba dia membalas hendra semakin intens sambil menukar saliva mereka akhirnya sania mencapai orgasmenya.. hendra masih tidak menyadari sania sedang pelepasan tapi sania merasa ada yang basah di bawahnya "apa ini pertama kali" tanya hendra sania hanya mengangguk sambil melihat bibir bosnya itu yang mampu mencuri first kissnya hidung mereka masih menyentuh giliran hendra membuka baju kimono tidurnya itu dilihatnya bulu di dada bidang lekaki itu beberapa luka bekas tembakan dalam dadanya di sentuh oleh sania "sakit? " suara sania lirih hendra hanya mengangguk mengisyaratkan kata tidak "ini sakit?" disentuhnya luka kecil di dada bagian kanannya entah kenapa hendra merasa dimabuk Cinta karena saat bersama Clara dia tidak memperhatikan luka luka di tubuh lelaki itu "kenapa kamu benci melihat ini atau kasihan" suara lelaki itu berada di telinga sania "tidak aku merasa hebat bisa berbaring dibawahnya bisa melihat lukamu walau aku tau aku bukan siapa siapamu" suara sania membuat hendra terpaku sesaat karena jawab sania baru kali ini ada wanita bangga berada didekatnya sedangkan dia merasa bangga jika bercinta dengan cara
"maaf aku tidak bisa melayanimu karena aku sama sekali tidak berpengalaman " suara sania lagi hendra mengernyit alisnya ke atas "tidak berpengalaman tapi kamu bilang pernah dengan lelaki diluar sana" suara hendra tepat nafasnya berada di bibir sania "aku berbohong karena aku tidak mau membantah ato berdebat denganmu" suara sania pelan.
baru ini hendra merasa dihargai oleh wanita karena selama ini Clara yang sangat dihargai oleh hendra meskipun hendra melampiaskan gairah pada wanita malam clara tidak peduli karena bagi clara hanya hubungan sesaat , hendra mendapat salah satu luka itu karena clara juga ,waktu dia disandera oleh beberapa musuhnya karena dia sempat berhubungan dengan musuh hendra tapi dia malah memilih hendra
diciumnya lagi leher sania entah rasa manis yang didapatkan disana apa karena kulit sania sangat muda
"kenapa manis sekali kulitmu lembut" tanya hendra yang mulai meninggalkan tanda merah
"benarkah , apa rasaku manis bagaimana jika bos kecup terus manisnya akan hilang " goda sania yang membuat hendra semakin ingin menyentuh wanita itu
"bos apa anda yakin ingin menyentuhku bukannya beberapa saat yang lalu anda mengusirku dan bahwakan beberapa hari yang lalu anda tidak ingin menyentuhku sedikitpun" suara sania sambil mengingatkan perkataan bosnya beberapa lalu
Hendra tidak menanggapi suara sania banyak sekrang bintik merah di leher sania seorang dikulumnya putih sania putih lembut berisi hendra merasakan gairah di bagian kej*****nnya mulai mengeras dan tegang, "kenapa putingmu begitu terawat" tanya hendra
"karena setiap mandi aku selalu pijit² begini" sambil memperagakan pada puting hendra ,hendra hanya menahan tawanya karena takut di dengar para ART.
"bos kenapa ketawa lucu" sambil mengerutkan hidungnya
"kamu lucu" jawab hendra sambil menarik hidungnya.
"kenapa aku baru sadar ada barang langka di sampingku" suara hendra. hendra masih ragu² menyentuh daerah intim sania karena hendra takut bahwa kata kata yang menyenangkan hanya mulut busuk wanita karena wanita yang sampai sekarang dihatinya hanya Clara, Clara dan clara
segera didorong sania keranjang segera kimono di pakai lagi dan sania merasa bahwa rayuannya tidak akan menyentuhnya.
"hm" sambil senyum sinis sania pada hendra
hendra masih tidak yakin apa yang dikatakan sania bahwa dia adalah lelaki yang menciumnya pertama. apa hendra memulai buka hati untuk sania apa dia akan tetap Setia pada clara? dilema dia segera langsung meninggalkan sania sendiri
---diruangan kerja hendra
"san siapkan besok aku akan menikahi sania" perintah hendra
"baik tuan" jawab
keesokan harinya sania membuka mata dan dikamarnya sudah ada beberapa MUA untuk mendandaninya.
"ada apa ini" tanya sania pada salah satu wanita disana
"maaf non anda segera melangsungkan akad bersama bos hendra" jawab salah satu pelayan makeup itu
"hah" suara sania terkejut tidak yakin semalam dia menyindir lelaki itu membuat lelaki itu maju selangkah untuk mendapatkannya tapi sania tetap tenang selama lelaki itu tau sania tidak perawan dia tidak akan menyentuhnya yakin sania dalam hati dalam hati hendra hanya clara.
"baik" sahut sania pasrah
---pernikahan sudah selesai di adakan memang tidak ada pesta karena hendra menyembunyikan statusnya sebagai suami untuk melunasi hutang. saniapun begitu tidak ada rasa Cinta atau simpati pada hendra tapi yang dikatakan malam itu tulus dengan menanyai lukanya
"aku tau kau tidak akan mencintaiku karena clara yang ada dihatimu tapi semalam aku tulus mengkhawatirkanmu" gumam dalam hati sania
setelah acara selesai sania mengambil kuliah sore sedangkan suaminya itu masih dikantor besok hari terakhir sania melihat hendra sendiri karena lusa clara sudah datang sania tidak mempermasalahkan itu karena sampai kapanpun hendra dan dia hanya menikah tanpa didasari rasa Cinta dan nafsu karena hendra tidak nafsu melihatnya
"helo aku Bryan" sapa lelaki sebelahnya lekaki tampan berkulit putih
"hei sania " ucap sania
"jurusan hukum juga" tanya Bryan
"iya" jawab sania santai
sania agak canggung dengan Bryan karena mulai awal sekolah sania jarang berteman karena sania tertutup tipikalnya, segera beranjak sani menjauhi Bryan tapi tanpa disangka Bryan malah menarik sania agar tidak pergi
"kemana?" tanya bryan
"ke kelas" jawab sania kaget karena badannya sekarang didudukan kagi ke bangku sebelumnya
"bareng yuk kita kan 1jurusan" tawar Bryan dengan tersenyum.
Share this novel