chapter thirteen

Drama Series 3606

malam ini adalah malam pertama bagi mereka hendra semakin tergila² oleh istrihutangnya karena perbuatan clara juga dia bisa berpaling pada sania.
"apa kamu menyesal mas" suara sania membubarkan lamunan hendra
"tidak " suara cuek hendra
"tapi mas" suara sania terhenti karena hendra segera menolehkan kepalanya pada istri hutangnya tsb
"tidak ada tapi , ingat hanya aku yang ada dalam hatimu" tegaskan hendra
kini wajah sania berubah menjadi merah merona karena malu hendra membuat statement tsb.
"kenapa sayang" tanya hendra halus
"enggak apa apa bos" suara sania gugup
"saat berdua begini panggil hendra saja seperti kamu mendesahkan namaku" goda hendra.

diruang tamu suara clara memanggil hendra
"baby " terima clara
"mas gimana itu suara clara", panik sania
"santai san tidak apa apa aku beberes dulu ya setelah itu aku keluar" menghentikan kepanikan sania
saat clara berjalan kelantai 3 sembari memanggil namanya hendra segera beranjak dari kamar sania diciumnya kening wanita itu membuat sania merasa dicintai
"sayang aku pergi dulu ya bye" suara kecup hendra
"hei clara" suara hendra dari lantai pertama membuat terkejut clara seketika
"sayang aku kangen banget ayo ke kamar" ajak clara
karena hendra yakin clara bau wine dia menolak ajakan clara karena dia yakin clara selesai berhubungan dengan lelaki yang bernama Bryan.
"clara sebaiknya kamu istirahat kamus sedikit mabuk jadi istirahat saja" suara hendra
"enggak sayang aku masih bisa 2round " goda clara sambil mengelus dada bidang milik hendra
yang dari pojok kamar sania melihat pemandangan itu membuat sania cemburu
"ih ngapain juga aku cemburu dia kan Cinta pertama hendra", segera ditutup pintu kamar sania agak kasar membuat hendra menoleh kerah suara tsb
"hmm" memalingkan wajah hendra pada clara "ayo aku antar kau dikamar aku masih capek clara" bopong hendra pada clara yang setengah sadar.
segera direbahkan badan clara diselimuti
"aku tidak tau clara kenapa kamu tiba tiba begini entah kenapa aku merasa sakit hati oleh perlakuan mu saat ini dan akhirnya aku melampiaskannya pada sania walau aku tau tidak sepenuhnya aku mencintai dia 1%pun" dalam hati hendra sekarang hanya bimbang
---
dikamar sania selesai mandi dan segera membereskan sprei yang terdapat bercak darah perawan sania
tapi sania masih bersikeras berpikir apa benar hendra sudah mulai mencintainya atau hanya untuk pelampiasannya, tapi entah kenapa itu sedikit membuat sania membuka harapan untuk hendra walau di lubuk yang paling jauh dikamar lantai 3 hendra masih belum ada perasaan apa apa pada sania?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience