Serangan Pertama

Fantasy Series 253

Rombongan Irina kini berada diluar Moonraiya setelah sebelumnya diantar oleh penduduk sampai perbatasan , Loan masih terlihat kesal , ia berjalan mendahului Irina dan pangeran Alan sambil terus menendang rumput-rumput yang ia lalui .

“Hei kau .. “ Ucap Loan sembari berjalan mundur .

“Kau bicara padaku ?” Tanya Irina .

“Aku ikut dengan mu karena menginginkan sesuatu yang kau janjikan, yang akan aku dapatkan setelah ini , ku harap kau ingat itu dan jangan salah paham tentang ku .”

“Salah paham tentang apa .. “ Ucap Irina sambil tersenyum merasa aneh .

“Kau putra mentri pertahanan ?.. aku tak pernah melihatmu sebelumnya .” sambung pangeran Alan ikut membaur .

“Tentu saja . pangeran mana sempat memperhatikan orang seperti hamba “ ucap Loan merendah . “Lalu apa yang membuat pangeran mau mengikuti wanita ini ?”

“Kerajaan barat memiliki hubungan yang baik dengan Moonraiya , ku rasa yang Mulia Raja tak akan keberatan dengan keputusan yang ku ambil , lagi pula ini demi kepentingan negeri ini, kalau sampai ke 4 penyihir bisa mendapatkan kekuatan itu , bukan hanya kerajaan Barat yang dalam bahaya, tapi ke 3 kerajaan lain nya pun dalam bahaya . .... Jadi ku pikir tak ada salahnya membantu nona Irina “

“Nona ?.. pangeran menyebut wanita ini dengan nona ?.. jadi pangeran percaya dia adalah seorang Dewi? “ Ucap Loan terkesan meremehkan.

Irina tersenyum “Jadi menurutmu aku ini apa ?”

“Karena kau punya penampilan yang aneh, bagiku... kau hanya wanita biasa yang entah bagaimana bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa orang biasa lakukan . Mungkin mereka menganggapmu seorang dewi dan mengagungkan mu , tapi bagiku.. ahh apa bedanya kau dengan para penyihir ,mungkin saja kau salah satu dari mereka , bukan kah hanya 3 penyihir yang dikenal saat ini .”

Irina dan pangeran Alan tersenyum bersamaan.

“Lagi pula,, kenapa kau mengenakan pakaian hitam begitu , kalau memang tak ingin menarik perhatian dengan memakai penutup kepala agar rambut mu tak kelihatan , kenapa tidak mengenakan pakaian dengan warna yang lain,, warna itu justru sangat mencolok .” sambung Loan “Bagaimana mungkin kau bisa menutupi identitas mu kalau kau mencolok begitu “.

“Apa aku harus mengganti pakaianku “.. Tanya Irina

“ah tidak,, tidak... setelah ku pikirkan lagi, warna hitam cocok untuk mu,, “***

Irina memasuki kota, melewati keramaian , beberapa orang memperhatikan langkahnya , Loan terlihat gelisah untuk alasan lain . Irina mengatakan bahwa tak akan ada yang berusaha menangkapnya selama Loan masih berada didekatnya .

Sementara pangeran Alan tampak membuka mata memperhatikan sekeliling .

Matahari sudah tenggelam beberapa jam yang lalu Irina dan 2 orang pengawalnya masih terus berjalan ,tanpa henti pikir Loan . Loan juga mengatakan keberatan nya soal penyebutan dirinya sebagai pengawal Irina .

“Kita istirahat disini malam ini “ Ucap Irina sembari duduk dibawah pohon.

Pangeran Alan langsung duduk dibawah pohon lain tak jauh dari Irina.

“Apa ?... kenapa kita berhenti disini, kenapa kita tak melanjutkan perjalanan ?“ Ucap Loan kesal .

“Kenapa ?.. kau kesal karena kita tak berhenti di desa yang tadi ?” Tanya Irina .

“Kita sudah berjalan seharian, ku bilang sebaiknya kita berhenti di desa yang kita lewati tadi , tapi kau bilang sebaiknya kita melanjutkan perjalan , dan sekarang setelah berjalan sebentar ,kau bilang sebaiknya kita istirahat di sini ?.. “Loan terlihat kesal dengan nada bergetar menahan marah “Konyol... Aku tidak bisa melakukan semua yang kau perintahkan padaku “

“Kau mengucapkan hal itu karena lelah .. “ Irina mencoba menenangkan Loan.

“Lalu?.. bisa kau hilangkan rasa lelah ini ?.. kakiku rasanya sudah mau lepas karena berjalan seharian .” ejek Loan .

Irina mengeluarkan sesuatu di dalam kantongnya . dan memberikanya ke pangeran Alan dan Loan , Loan mengambilnya dengan perasaan berat hati apalagi setelah memperhatikan lagi , ternyata hanya sebuah biji kacang yang diberikan Irina, bisa apa biji kacang itu pikir Loan . Setelah memakan biji kacang itu Loan dan pangeran Alan merasa kekuatan mereka kembali .

“Lumayan,, tapi setidaknya kalau berhenti di desa tadi aku bisa memakan sesuatu yang lebih baik selain kacang ini “ ucap Loan bergumam.

Irina memejamkan matanya ,kemudian berkata lirih.
“Sudah mulai ,,” Irina membuka matanya ,tepat disaat yang sama sebuah panah melesat ke arahnya , Pangeran Alan yang menyadari panah itu kaget namun tak akan sempat mencegahnya , sementara Loan sudah yakin panah itu akan menembus jantung Irina .

Anak panah melesat dan tertancap di pohon yang ada dibelakang Irina , Loan benar-benar kaget bagaimana mungkin panah itu tak mengenai Irina padahal sudah jelas panah itu mengarah padanya.

“Ternyata penyihir itu tak berbohong tentang keberadaan mu ?” Ucap seorang penunggang kuda keluar dari kegelapan terus mengarah ke depan Irina diikuti penunggang kuda lain nya .

“Kau.. Bukan kah kau Thor,, wah hebat.. Kau pemburu hadiah yang terkenal, bagaimana bisa kau ?...” Ucap Loan sambil terus mengenali penunggang kuda yang berada di depan kawanan.

“Kau kenal dia “ Tanya Pangeran Alan yang berdiri disamping Loan . Irina berada tepat dibelakang Pangeran Alan dan Loan .

“Tentu saja,, Dia orang yng terkenal diluar Istana , dia dijuluki Raja Pemburu Hadiah , “ Bisiknya kepada Pangeran Alan “ Tapi apa yang ia buru disini ?” Loan kini justru balik bertanya Kepada Pangeran Alan .

“Kalian sebaiknya menyerahkan wanita itu secara baik-baik !!!.” Ucap Thor menghunuskan pedang besarnya ke depan .
Pangeran Alan mencabut pedangnya , kini ia sudah siap bertarung .

“Kami disini untuk melindunginya,,” Ucap Pangeran Alan .

“Melindungi ?.. “ sambung Loan bingung ,” Hei ..aku bahkan tidak yakin bisa melindungi diriku sendiri , bagaimana mungkin aku akan melindungi wanita itu ?.. Aku bahkan berpikir ingin meminta perlindungan darinya atau suruh saja dia menyerahkan diri .”

“Kalau kau menyerahkan ku, bagaimana aku bisa menepat janji ku padamu “ Ucap Irina datar.

Pasukan pemburu hadiah pun menyerang , Pangeran Alan memainkan pedangnya dengan apik , Loan tampak memainkan pedangnya secara sembarangan namun tetap bisa mengalahkan anak buah Thor .

Pertarungan terus terjadi , sejauh ini Pangeran Alan dan Loan bisa mengatasi keadaan , Irina tak terlihat di sekitar area pertarungan , sementara Thor berlari menjauh .

“Kau tidak bisa lari dariku nona !“ Teriak Thor .

“Aku tak lari .” Ucap Irina datar , entah kapan Irina berada dibelakang Thor.

“Ku rasa kau lebih berharga dari 100 keping emas ,” Ucap Thor sambil tersenyum.

“Mereka menjanjikan mu 100 keping emas ?.. harga nyawaku lebih dari itu .”

Tanpa basa basi Thor mengarahkan pedang besarnya ke arah Irina , Irina mundur menghindar , ia seperti melayang , Irina mengibaskan tangan nya dan muncul lah sebuah angin besar mengarah ke Thor, debu berterbangan ke arahnya , Thor berusaha keras agar debu itu tak menghalangi pandangannya , namun saat debu-debu itu menghilang Irina pun lenyap dari pandangannya .

Pangeran Alan terus mengayunkan pedangnya , beberapa pemburu hadiah terluka karena ayunan pedang nya, Loan pun berjuang keras , walau beberapa kali terlempar dan mendapat pukulan dari para pemburu hadiah . Mereka sama-sama lelah setelah bertarung, Pangeran Alan memutuskan mundur dan mencari Irina setelah memberi kode kepada Loan .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience